Hukum Mendoakan Non-Muslim yang Meninggal

Hukum Mendoakan Non-Muslim yang Meninggal

Mei 10, 2025
Sekda Marullah dan Eks Gubernur DKI Fauzi Bowo: Dua Tokoh Besar Kebanggaan Betawi dan Masyarakat Jakarta

Sekda Marullah dan Eks Gubernur DKI Fauzi Bowo: Dua Tokoh Besar Kebanggaan Betawi dan Masyarakat Jakarta

Mei 10, 2025
Mengkritik Aturan Jokowi Soal Pemberian Alat Kontrasepsi Pada Siswa

Vasektomi Sebagai Syarat Bansos, Haram

Mei 10, 2025
Hukum Mendoakan Non-Muslim yang Meninggal
Opini

Hukum Mendoakan Non-Muslim yang Meninggal

by redaksi
Mei 10, 2025
0
1.4k

Oleh: KH. M. Shiddiq Al-Jawi Tanya: Ustadz, bolehkah muslim mendoakan non-muslim yang meninggal? Misalnya, mantan presiden Jokowi yang telah mendoakan...

Read moreDetails
Sekda Marullah dan Eks Gubernur DKI Fauzi Bowo: Dua Tokoh Besar Kebanggaan Betawi dan Masyarakat Jakarta

Sekda Marullah dan Eks Gubernur DKI Fauzi Bowo: Dua Tokoh Besar Kebanggaan Betawi dan Masyarakat Jakarta

Mei 10, 2025
1.4k
Mengkritik Aturan Jokowi Soal Pemberian Alat Kontrasepsi Pada Siswa

Vasektomi Sebagai Syarat Bansos, Haram

Mei 10, 2025
1.4k

REKAYOREK

Ini Asal Mula Nama Grup Band Rock Elpamas

10 Feb 2025

Informasi Konstruktif Melindungi dan Melestarikan Seni Budaya…

13 Feb 2025

Bahasa Universal Itu Bernama Matematika

13 Feb 2025
Sabtu, Mei 10, 2025
SIAGA INDONESIA NEWS
  • Home
  • Berita
  • Ekonomi
  • Hukum
  • Politik
  • Lainya
    • Kriminal
    • Dunia
    • Nusantara
    • Alutsista
    • Siaga Bencana
    • Opini
    • Podcast
No Result
View All Result
SIAGA INDONESIA NEWS
No Result
View All Result
Home Ekonomi

Menanam Terumbu Karang dan Apartemen Ikan di Era Blue Economy

by redaksi
Februari 22, 2023
Reading Time: 3 mins read
A A
Menanam Terumbu Karang dan Apartemen Ikan di Era Blue Economy

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa bersama Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin menanam terumbu karang di Kawasan Pantai Mutiara Trenggalek, Selasa (21/2/2023). Foto: ist

492
SHARES
1.4k
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

SIAGAINDONESIA.ID Sebagai upaya membawa Jawa Timur ke era Blue Economy, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa bersama Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin menanam terumbu karang di Kawasan Pantai Mutiara Trenggalek, Selasa (21/2/2023).

“Blue Economy ini adalah pemanfaatan sumber daya laut yang memperhatikan keberlangsungannya. Imbasnya terlihat jelas pada pertumbuhan ekonomi, kesejahteraan, dan lapangan kerja di lingkungan bahari yang berdampak positif pada kesehatan ekosistem laut,” katanya.

Tata ruang laut ini coba dikembangkan di Kawasan Pantai Mutiara, Pantai Prigi dan area Trenggalek.

Di Pantai Mutiara, Gubernur Khofifah memperhatikan dan terlibat secara langsung dalam proses penyiapan terumbu karang untuk ditanam di dasar laut.

Tak berhenti di sana, rombongan lalu ke Rumah Apung dan Keramba Jaring Apung, Rehabilitasi Terumbu Karang, Rumah Ikan dan Underwater Restocking menggunakan perahu cadik. Didampingi Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin, Gubernur Khofifah menyaksikan langsung proses penanaman terumbu karang.

Proses penanaman terumbu karang pun berjalan lancar. Bupati Trenggalek yang akrab disapa Cak Ipin ini menyelam untuk meletakkan media tanam yang telah disiapkan oleh Gubernur Khofifah. Penanaman terumbu karang itu sendiri dilakukan di kedalaman 5 meter sampai 6 meter dengan luasan 250 m x 600 m. Sebelumnya, telah dilakukan penanaman terumbu karang di kedalaman 11 m.

Rehabilitasi terumbu karang ini pun bukan pertama kalinya. Tahun 2022 lalu, Pemprov Jatim menginisiasi penanaman terumbu karang di beberapa kabupaten seperti Probolinggo, Trenggalek, Situbondo dan Sumenep. Total cakupan rehabilitasi ini sebesar 2,4 Ha.

Gubernur Khofifah juga mengunjungi Rumah Apung dan Keramba Jaring Apung, Rehabilitasi Terumbu Karang, Rumah Ikan dan Underwater Restocking, Ekowisata Bahari serta gelar produk UMKM.

“Apartemen ikan ini juga akan menghidupkan dan menambah spesies ikan yang selama ini berkembang di kawasan Pantai Mutiara Trenggalek,” ungkapnya.

Sejak tahun 2019, Gubernur Jatim memberikan bantuan langsung berupa kapal ekowisata bahari, alat selam, alat konservasi penyu, serta sarana budidaya biota laut.

Tak cuma itu, orang nomor satu Jatim itu juga memberikan alat tangkap ikan, pembuatan garam, pengolahan dan pemasaran produk maritim. Ini berimbas pada kebangkitan ekonomi masyarakat pesisir sebab hasil tangkapan dan budidaya mereka kini memiliki nilai tambah dari segi pengemasan.

“Sekarang ini masanya kita bergeser dari Green Economy ke Blue Economy. Kita harus betul-betul memperhatikan kesejahteraan di laut, karena akan berdampak ke kesejahteraan di darat,” ujarnya.

Tak hanya terumbu karang, Gubernur Khofifah juga berkomitmen penuh dalam upaya pelestarian ekosistem mangrove. Komitmen ini dibuktikan dengan masifnya penanaman mangrove di wilayah Jatim.

Sebelumnya, 18 Februari 2023, Gubernur Jatim itu juga berkunjung ke Hutan Mangrove Cengkrong Prigi Trenggalek bersama Cak Ipin.

“Tim verifikator juga menilik ekowisata mangrove Cengkrong. Di sana ada hutan mangrove dan turunan hilirisasi, salah satunya yang akan di display adalah batik dari zat pewarna mangrove,” katanya.

Saat ini luasan mangrove di Jawa Timur mencapai 1.800 hektar. Per hektar terdapat skitar 3.300 pohon. Jadi hingga saat ini sudah ada lebih dari 7 juta pohon mangrove di Jawa Timur.

Banyaknya pohon mangrove dan luasan rehabilitasi mangrove tersebut setara dengan 48 persen hutan mangrove se Pulau Jawa. Menjadikan Jatim berada di peringkat pertama dengan kawasan mangrove terluas di Pulau Jawa.

Kampanye rehabilitasi mangrove juga terus dilakukan dengan menggandeng setiap elemen masyarakat. Mulai dari pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten/kota, kementerian/kelembagaan, TNI AL, basan usaha, LSM, hingga para pegiat lingkungan.

Salah satu upaya kampanye dan kolaborasi rehabilitasi mangrove dilakukan dengan menggelar Festival Mangrove. Festival tahunan tersebut telah berjalan selama 4 tahun terakhir.

Diawali pada tahun 2019 di Menunggul Mangrove Park Pasuruan, 2020 di Poltera Sampang, dan tahun 2021 di Pulau Lusi Sidoarjo. Festival Mangrove keempat direncanakan akan digelar di Hutan Mangrove Cengkrong Trenggalek pada bulan Maret 2023.

Selain hulu, hilirisasi mangrove juga menjadi perhatian Gubernur Khofifah. Beragam pemberdayaan masyarakat dikerahkan untuk bisa mengolah produk-produk berbahan mangrove. Alhasil hilirisasi produk mangrove telah berkembang cukup variatif.

Salah satunya ialah produk UMKM berupa cinderamata yang dihadirkan saat pagelaran G20 lalu, yakni batik. Bahan pewarna batik ini berasal dark mangrove.

Bukti ini, semakin meyakinkan bahwa ada nilai tambah dari mangrove bisa dirasakan oleh masyarakat ketika ada penguatan kreativitas dan inovasi dari pemerintah.

Khofifah optimis bahwa Pantai Mutiara dan Pantai Prigi Cengkrong telah menjadi contoh awal atau prototype ekosistem laut yang baik bagi upaya pengembangan potensi bahari lainnya di Jatim.

Tak lupa, Khofifah pun menyampaikan apresiasinya kepada seluruh pihak yang terlibat dalam sinergi mengembangkan kedua kawasan ini.

“Dengan ini, Jatim telah memulai langkah nyata lebih awal terhadap rencana Net Zero Emisi (NZE) di tahun 2060,” ujar mantan Menteri Sosial RI ini.

Sejalan dengan Gubernur Khofifah Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin menyampaikan bahwa dalam rangka menjaga ekosistem bawah laut replantasi terumbu karang di bawah laut kawasan Pantai Mutiara manfaatnya telah dirasakan masyarakat.

“Nelayan sekitar sudah merasakan. Katanya banyak gurita dan ikan-ikan lain yang mulai masuk ke wilayah ini,” ucapnya

Guna menjaga ekosistem bawah laut yang sudah mulai membaik ini, Cak Ipin bersama Pokmas telah memasang bola-bola merah yang mengapung sebagai tanda bahwa dibawah terdapat rumah ikan dan replantasi terumbu karang. “Juga sebetulnya rumah apung berfungsi sebagai tempat pengawasan,” kata Cak Ipin

Ketua Kelompok Masyarakat Pengawas (Pokmaswas) Rembeng Raya Kacuk Wibisono mengungkapkan bahwa atas bantuan dari Pemprov Jatim banyak sekali manfaat yang dirasakan terutama oleh Pokmas sendiri.

“Karena kita terfokus pada pelestarian bawah laut, jadi dengan bantuan rumah ikan dan transpalansi terumbu karang membuat ekosistem bawah laut di Pantai Mutiara semakin membaik,” katanya

Hal tersebut disebutkannya karena banyaknya biota laut seperti gurita, ikan momo (sirip kuning) dan ikan-ikan lainnya muncul dilokasi ini.

“Karena dulu ekosistem bawah laut di Pantai Mutiara ini sangat kurang. Tidak banyak terumbu karang dan ikan yang ada disini,” kata Kacuk.@

Share197Tweet123
Previous Post

Presiden Jokowi Sengaja Melanggar Undang-Undang

Next Post

Pelaksanaan APBN (Diduga) Melanggar Konstitusi, Masihkah Bisa Ditoleransi?

Berita Terkait

Hukum Mendoakan Non-Muslim yang Meninggal

Hukum Mendoakan Non-Muslim yang Meninggal

by redaksi
Mei 10, 2025
0
1.4k

...

Sekda Marullah dan Eks Gubernur DKI Fauzi Bowo: Dua Tokoh Besar Kebanggaan Betawi dan Masyarakat Jakarta

Sekda Marullah dan Eks Gubernur DKI Fauzi Bowo: Dua Tokoh Besar Kebanggaan Betawi dan Masyarakat Jakarta

by redaksi
Mei 10, 2025
0
1.4k

...

Mengkritik Aturan Jokowi Soal Pemberian Alat Kontrasepsi Pada Siswa

Vasektomi Sebagai Syarat Bansos, Haram

by redaksi
Mei 10, 2025
0
1.4k

...

Next Post
Pilpres dan Pileg Serentak, Arena Hukuman bagi Partai Politik Oligarki

Pelaksanaan APBN (Diduga) Melanggar Konstitusi, Masihkah Bisa Ditoleransi?

Discussion about this post

REKAYOREK

Ini Asal Mula Nama Grup Band Rock Elpamas

10 Feb 2025

Informasi Konstruktif Melindungi dan Melestarikan Seni Budaya…

13 Feb 2025

Bahasa Universal Itu Bernama Matematika

13 Feb 2025
  • Disclaimer
  • Indeks
  • Pedoman Media Siber
  • Redaksi

Copyright © 2021 Siaga Indonesia

No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
  • Ekonomi
  • Hukum
  • Politik
  • Lainya
    • Kriminal
    • Dunia
    • Nusantara
    • Alutsista
    • Siaga Bencana
    • Opini
    • Podcast

Copyright © 2021 Siaga Indonesia

This website uses cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used. Visit our Privacy and Cookie Policy.