Sosialisasi Program Makan Bergizi Gratis di Blitar, Tekan Angka Stunting dan Penuhi Kebutuhan Nutrisi

Sosialisasi Program Makan Bergizi Gratis di Blitar, Tekan Angka Stunting dan Penuhi Kebutuhan Nutrisi

Juni 5, 2025
Pansel Kecolongan? Salah Satu Direktur Bank Jatim Terindikasi Kredit Fiktif di Gresik Tahun 2022

Pansus Bank Jatim Kandas, Invisible Hand Menentukan Komisaris dan Direksi?

Juni 5, 2025
Tokoh masyarakat dan kepala UPT Jember

UPT Pengelolaan Jalan dan Jembatan Jember Sinergi dengan Tokoh Masyarakat Guna Percepatan Pembangunan Infrastruktur

Juni 4, 2025
Sosialisasi Program Makan Bergizi Gratis di Blitar, Tekan Angka Stunting dan Penuhi Kebutuhan Nutrisi
Berita

Sosialisasi Program Makan Bergizi Gratis di Blitar, Tekan Angka Stunting dan Penuhi Kebutuhan Nutrisi

by Swara
Juni 5, 2025
0
1.4k

Sosialisasi program Makan Bergizi Gratis (MBG) bersama mitra kerja Badan Gizi Nasional (BGN) di Desa Gogodeso Selasa, 3 Juni 2025....

Read moreDetails
Pansel Kecolongan? Salah Satu Direktur Bank Jatim Terindikasi Kredit Fiktif di Gresik Tahun 2022

Pansus Bank Jatim Kandas, Invisible Hand Menentukan Komisaris dan Direksi?

Juni 5, 2025
1.4k
Tokoh masyarakat dan kepala UPT Jember

UPT Pengelolaan Jalan dan Jembatan Jember Sinergi dengan Tokoh Masyarakat Guna Percepatan Pembangunan Infrastruktur

Juni 4, 2025
1.4k

REKAYOREK

Ini Asal Mula Nama Grup Band Rock Elpamas

10 Feb 2025

Informasi Konstruktif Melindungi dan Melestarikan Seni Budaya…

13 Feb 2025

Bahasa Universal Itu Bernama Matematika

13 Feb 2025
Kamis, Juni 5, 2025
SIAGA INDONESIA NEWS
  • Home
  • Berita
  • Ekonomi
  • Hukum
  • Politik
  • Lainya
    • Kriminal
    • Dunia
    • Nusantara
    • Alutsista
    • Siaga Bencana
    • Opini
    • Podcast
No Result
View All Result
SIAGA INDONESIA NEWS
No Result
View All Result
Home Opini

Membayangkan Pemerintahan Prabowo Seperti Keluar Dari Kolonialisme

by redaksi
Maret 17, 2025
Reading Time: 2 mins read
A A
Membentuk Kabinet Bumi Datar

Pemerintahan Prabowo disebut-sebut akan membentuk zaken kabinet. Foto: ist

500
SHARES
1.4k
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Oleh: Salamuddin Daeng

MEMANG tidak mudah memahami semua langkah Presiden Prabowo, langkahnya menjebol, ada jalan sempit, tabrak tabrak masuk, OK Gas OK Gas! Intinya adalah bagaimana tujuan strategisnya tercapai. Sehingga jika ada yang menilai Prabowo melanggar peraturan perundangan yang ada, maka orang yang menilai harus terlebih dahulu membayangkan bahwa semua UU yang berlaku pasca reformasi adalah memiliki watak, sifat, karakter nekolim atau neo kolonialisme dan imperialisme baru. Zaman Reformasi adalah era keemasan nekolim.

Pikiran sebagian besar orang saat ini membayangkan bahwa UUD 1945, UUD Kemerdekaan Indonesia, dan segenap UU hasil perjuangan bangsa Indonesia, masih berlaku, masih menjiwai dan menjadi dasar dari seluruh peraturan perundangan-undangan yang berlaku sekarang ini. Padahal faktanya tidak. Dalam hal Amandemen UUD 1945 dan pembuatan UU pada masa reformasi 98, semuanya dibiayai oleh rezim internasional melalui operator-operator mereka di Indonesia.

Demikian juga pejabat-pejabat yang diangkat di lembaga-lembaga paling strategis, semuanya adalah para pejabat yang sejalan dengan nekolim. Walaupun di dalam hati dan pikiran para pejabat itu masih tersisa UUD 1945 asli dan semangat kemerdekaan, namun mereka haruslah tetap mengikuti semua regulasi nekolim yang berlaku di negara ini. Apalagi memang kenyataannya para pejabat dan banyak intelektual kita memang lulusan sekolah nekolim.

Lalu dari mana Presiden Prabowo membenahi? Tentu saja dari puncak menara ekonomi, dari puncak masalah ekonomi, apa itu yakni masalah kedaulatan keuangan. Dalam bahasa sederhana uang mengatur pejabat, uang mengatur orang, namun lebih dari sekadar uang, keuangan mengatur negara, keuangan membubarkan fungsi negara. Orang boleh memegang uang namun permainan nilai uang bukan di tangan negaranya, apalagi di tangannya tentu tidak pernah. Perubahan sedikit sistem keuangan dapat membubarkan negara itu beserta fungsinya. Sehingga prabowo memulai dari puncak yakni keuangan.

Serangkaian kebijakan menjebol, kebijakan tabrak masuk, dalam level tertinggi diambil Presiden Prabowo mulai dari menjebol rezim fiskal dengan pemotongan anggaran 10% dan akan ditingkatkan menjadi 30%. Ini didasarkan atas asumsi utama yakni bocor dan praktek utama yakni ijon APBN yang dilakukan para politisi bekerja sama dengan oligarki kelas atas. APBN adalah bancakan utama para kapitalis kelas atas Indonesia. Proyek-proyek APBN adalah makanan tahunan mereka. Makanya APBN bocor, APBN jebol. Tapi APBN terus ditopang defisit. APBN terus ditopang utang dan pembiayaan.

Lalu Presiden Prabowo membuat Danantara, ini adalah kebijakan rekonsentrasi untuk melawan dekonsentrasi selama reformasi. Dari atas atau puncak Danantara, presiden melihat bagaimana uang dari modal nasional Indonesia mengalir ke mana? Ke taipan mana, lari ke luar negeri berapa? ICOR Indonesia terendah di ASEAN, artinya tingkat pengembalian modal di Indonesia paling rendah di ASEAN. Jadi selama ini semua itu bocor dijebol oligarki kapitalis.

Kebijakan yang paling mengagetkan yang tidak pernah terbayangkan sebelumnya oleh siapapun yakni Presiden Prabowo memberlakukan pembatasan lalu lintas devisa. Tentu saja semua orang kaget, lalu lintas devisa adalah jantung bekerjanya sistem ekonomi kapitalis nekolim di Indonesia sekarang. Tanpa lalu lintas devisa bebas, sistem ekonomi ini lumpuh. Ada UU sistem devisa bebas yang tidak pernah disentuh oleh siapapun selama lebih dari 25 tahun. Sekarang Prabowo tabrak masuk, OK Gas!

Prabowo menggunakan seribu taktik. UU sistem lalu lintas devisa bebas tidak dibatalkan, tapi Pemerintah Prabowo memberlakukan sistem devisa bebas terbatas tertentu. Pemerintah membatasi lalu lintas devisa menyangkut sumber daya alam dalam jangka waktu tertentu. Sumber daya alam itulah ekonomi Indonesia yang sebenarnya, sumber daya alam itulah penopang ekonomi Indonesia, komoditas sumber daya alamlah yang membuat oligarki Indonesia kaya raya, super sugih, walau negara dan bangsa Indonesia kere keriting. Prabowo selaku presiden telah mengunci mereka, dengan kuncian Habib Nurmagomedov.@

*) Direktur Asosiasi Ekonomi dan Politik Indonesia (AEPI)

Share200Tweet125
Previous Post

Mengapa Percaya Surga dan Neraka Lebih Menguntungkan?

Next Post

PP IKA ITS Buka Bersama anak Jalanan, Jalin Silaturahim Tingkatkan Keimanan

Berita Terkait

Sosialisasi Program Makan Bergizi Gratis di Blitar, Tekan Angka Stunting dan Penuhi Kebutuhan Nutrisi

Sosialisasi Program Makan Bergizi Gratis di Blitar, Tekan Angka Stunting dan Penuhi Kebutuhan Nutrisi

by Swara
Juni 5, 2025
0
1.4k

...

Pansel Kecolongan? Salah Satu Direktur Bank Jatim Terindikasi Kredit Fiktif di Gresik Tahun 2022

Pansus Bank Jatim Kandas, Invisible Hand Menentukan Komisaris dan Direksi?

by redaksi
Juni 5, 2025
0
1.4k

...

Tokoh masyarakat dan kepala UPT Jember

UPT Pengelolaan Jalan dan Jembatan Jember Sinergi dengan Tokoh Masyarakat Guna Percepatan Pembangunan Infrastruktur

by Swara
Juni 4, 2025
0
1.4k

...

Next Post
PP IKA ITS Buka Bersama anak Jalanan, Jalin Silaturahim Tingkatkan Keimanan

PP IKA ITS Buka Bersama anak Jalanan, Jalin Silaturahim Tingkatkan Keimanan

Discussion about this post

REKAYOREK

Ini Asal Mula Nama Grup Band Rock Elpamas

10 Feb 2025

Informasi Konstruktif Melindungi dan Melestarikan Seni Budaya…

13 Feb 2025

Bahasa Universal Itu Bernama Matematika

13 Feb 2025
  • Disclaimer
  • Indeks
  • Pedoman Media Siber
  • Redaksi

Copyright © 2021 Siaga Indonesia

No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
  • Ekonomi
  • Hukum
  • Politik
  • Lainya
    • Kriminal
    • Dunia
    • Nusantara
    • Alutsista
    • Siaga Bencana
    • Opini
    • Podcast

Copyright © 2021 Siaga Indonesia

This website uses cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used. Visit our Privacy and Cookie Policy.