Cabut UU Ciptaker dan Tolak RUU Kesehatan, Ribuan Buruh Bakal Geruduk Gedung MK dan Istana Negara

Cabut UU Ciptaker dan Tolak RUU Kesehatan, Ribuan Buruh Bakal Geruduk Gedung MK dan Istana Negara

Juni 3, 2023
Soal Gugatan Hak Waris, Netty Ajukan Banding ke MA Karena Kecewa Putusan PN dan PT

Soal Gugatan Hak Waris, Netty Ajukan Banding ke MA Karena Kecewa Putusan PN dan PT

Juni 3, 2023
Pilpres dan Pileg Serentak, Arena Hukuman bagi Partai Politik Oligarki

Putusan Hakim Tidak Adil, 99 Persen Akibat Suap?

Juni 3, 2023

Youtube

Kenapa Banyak Kepala Daerah yang “Kesasar” Salah Arah dan Tujuan⁉️

Kenapa Banyak Kepala Daerah yang “Kesasar” Salah Arah dan Tujuan⁉️

1.4k VIEWS
November 19, 2022
    Cabut UU Ciptaker dan Tolak RUU Kesehatan, Ribuan Buruh Bakal Geruduk Gedung MK dan Istana Negara
    Berita

    Cabut UU Ciptaker dan Tolak RUU Kesehatan, Ribuan Buruh Bakal Geruduk Gedung MK dan Istana Negara

    by redaksi
    Juni 3, 2023
    0
    1.4k

    SIAGAINDONESIA.ID Partai Buruh dan organisasi serikat buruh menggelar aksi unjuk rasa pada hari Senin tanggal 5 Juni 2023 di depan...

    Read more
    Soal Gugatan Hak Waris, Netty Ajukan Banding ke MA Karena Kecewa Putusan PN dan PT

    Soal Gugatan Hak Waris, Netty Ajukan Banding ke MA Karena Kecewa Putusan PN dan PT

    Juni 3, 2023
    1.4k
    Pilpres dan Pileg Serentak, Arena Hukuman bagi Partai Politik Oligarki

    Putusan Hakim Tidak Adil, 99 Persen Akibat Suap?

    Juni 3, 2023
    1.4k
    • Trending
    • Comments
    • Latest
    Danrem 172/PWY Pimpin Sertijab Dandim Jayapura dan Penyerahan Jabatan Kasiops Kasrem 172/PWY

    Danrem 172/PWY Pimpin Sertijab Dandim Jayapura dan Penyerahan Jabatan Kasiops Kasrem 172/PWY

    Maret 11, 2023
    Reshuffle Kabinet Semata Demi Kekuasaan, Buka Untuk Rakyat

    Pak Jokowi Jangan Keterlaluan, Tak Lama Lagi Kekuasaan Anda Berakhir

    Mei 26, 2023
    IKN Dalam Skeptisisme

    IKN Dalam Skeptisisme

    Januari 28, 2023
    Bakamla RI Evakuasi Kapal Hilang Kontak di Perairan Tarakan

    Bakamla RI Evakuasi Kapal Hilang Kontak di Perairan Tarakan

    0
    Panglima TNI Berikan Pembekalan Taruna/Taruni AAL Sebelum Keliling Asia Tenggara dan Australia

    Panglima TNI Berikan Pembekalan Taruna/Taruni AAL Sebelum Keliling Asia Tenggara dan Australia

    0
    Utang Pemerintah untuk Belanja Produktif: Bodoh atau Pembodohan Publik?

    Utang Pemerintah untuk Belanja Produktif: Bodoh atau Pembodohan Publik?

    0
    Cabut UU Ciptaker dan Tolak RUU Kesehatan, Ribuan Buruh Bakal Geruduk Gedung MK dan Istana Negara

    Cabut UU Ciptaker dan Tolak RUU Kesehatan, Ribuan Buruh Bakal Geruduk Gedung MK dan Istana Negara

    Juni 3, 2023
    Soal Gugatan Hak Waris, Netty Ajukan Banding ke MA Karena Kecewa Putusan PN dan PT

    Soal Gugatan Hak Waris, Netty Ajukan Banding ke MA Karena Kecewa Putusan PN dan PT

    Juni 3, 2023
    Pilpres dan Pileg Serentak, Arena Hukuman bagi Partai Politik Oligarki

    Putusan Hakim Tidak Adil, 99 Persen Akibat Suap?

    Juni 3, 2023
    Minggu, Juni 4, 2023
    siagaindonesia.id
    • Home
    • Berita
    • Ekonomi
    • Hukum
    • Politik
    • Lainya
      • Kriminal
      • Dunia
      • Nusantara
      • Alutsista
      • Siaga Bencana
      • Opini
      • Podcast
    No Result
    View All Result
    siagaindonesia.id
    No Result
    View All Result
    Home Opini

    Malapetaka Kanjuruhan & Mentalitas “Bukan Saya”

    by redaksi
    Oktober 12, 2022
    Reading Time: 2 mins read
    A A
    Pemilu 2024 Diatur Oligarki, 110 Triliun Buat Capres Boneka

    Pemerhati Sejarah, Arief Gunawan. Foto: ist

    493
    SHARES
    1.4k
    VIEWS
    Share on FacebookShare on Twitter

    Oleh: Arief Gunawan

    Orang Belanda waktu menjajah melekatkan dua ciri umum tentang kebiasaan orang Indonesia. Yaitu niet schoon en niet op tijd. Kurang menjaga kebersihan dan tidak tepat waktu.

    Saking kurang memiliki penghargaan terhadap waktu, konon kata “telat” berasal dari serapan bahasa Belanda dan Inggris, yaitu dari kata “laat” dan “late”.

    Mochtar Lubis di tahun 1977 pernah mencari “siapa sebenarnya orang Indonesia”.

    Melalui pidato kebudayaan di Taman Ismail Marzuki ia melakukan otokritik terhadap watak lemah manusia Indonesia umumnya, yang disebutnya berciri hipokrit, ABS (Asal Bapak Senang), dan suka mengatakan “bukan saya” untuk melempar tanggungjawab.

    Otokritik ini mengundang banyak reaksi. Namun diakui kebenarannya, karena dimaksudkan untuk self correction, dan membangun mental positif bangsa.

    Mentalitas “bukan saya” pada diri elit kekuasaan esensinya merefleksikan sikap pengecut, karena ketakutan kehilangan priviledge.

    Dalam perspektif priyayi feodal yang mengabdi kepada kepentingan kolonial tanggungjawab bukan merupakan bagian dari bukti pengabdian yang ditujukan kepada rakyat.

    Sebagai kasta sosial tinggi golongan priyayi harus memelihara sikap status quo, sehingga di dalam bekerja menekankan “apa yang elok, bukan apa yang seharusnya”. Karena itu tanggungjawab bukan urusan mereka.

    Itulah misalnya tatkala Budi Utomo didirikan sebagai organisasi yang memberikan pertanggungjawaban sosial kepada masyarakat, golongan priyayi konservatif khawatir, karena dianggap mengancam kedudukan mereka.

    Sehingga membentuk perkumpulan tandingan bernama Regenten Bond Setia Mulia pada tahun yang sama dengan kelahiran Budi Utomo, 1908.

    Mentalitas “bukan saya” esensinya juga sama dengan ucapan YNTKTS, “Ya Ndak Tau Kok Tanya Saya”.

    YNTKTS adalah salah satu bentuk melempar tanggungjawab, karena tidak adanya kemampuan dan kapasitas kepemimpinan.

    Mentalitas seperti ini yang menyebabkan negara sekarang semakin berantakan, karena para elit kekuasaannya merasa tidak punya beban, sebab menganggap beban ditanggung oleh rakyat, seperti yang berlangsung saat ini.

    Akibatnya semakin banyak pelaku yang merupakan pemicu malapetaka kemanusiaan di negeri ini bebas berkeliaran begitu saja. Seperti terlihat dalam kasus Malapetaka Kanjuruhan.

    Mentalitas “bukan saya” dan YNTKTS kini sudah menjadi mindset umum elit kekuasaan di eksekutif, legislatif, dan yudikatif.

    Di Mahkamah Konstitusi misalnya, mentalitas “bukan saya” diperlihatkan tanpa malu oleh para hakim konstitusi, meski peraturan ambang batas 20 persen bagi pencalonan presiden tidak ada di dalam Undang-undang Dasar ‘45. Mentalitas serupa juga diperlihatkan oleh Ketua Umum PSSI.

    Mengutip pernyataan tokoh nasional Dr Rizal Ramli di akun Twitter-nya baru-baru ini, karakter seperti itu tidak pernah dicontohkan oleh para pemimpin pergerakan Indonesia di era perjuangan kemerdekaan dulu.

    Tradisi para tokoh pergerakan kemerdekaan kala itu, menurutnya, umumnya berlandaskan karakter dan idealisme. Berani memimpin berarti berani mempertanggujawabkan kepemimpinan.

    Di era itu para pemimpin pergerakan masuk-keluar penjara untuk mempertanggungjawabkan idealisme dalam memperjuangkan kemerdekaan bangsa, dan setelah mendapat kepercayaan rakyat didaulat menjadi pemimpin.

    Di era sekarang justru sebaliknya, terlampau banyak figur yang tak memiliki kapasitas dan integritas menjadi pemimpin, akibatnya banyak yang mendekam di dalam penjara, karena kasus korupsi dan perbuatan tercela lainnya.

    Kini semakin terbukti ucapan Bung Hatta: Bangsa besar ini, di zaman besar dan abad besar ini, hanya lahir penguasa-penguasa kerdil yang mengkerdilkan bangsanya sendiri.

    Kerdil oleh karena mentalitas “bukan saya”, dan ucapan memalukan “Ya Ndak Tau Kok Tanya Saya” alias YNTKTS.@

    *) Pemerhati Sejarah

    Terkait

    Share197Tweet123Share49
    • Trending
    • Comments
    • Latest
    Danrem 172/PWY Pimpin Sertijab Dandim Jayapura dan Penyerahan Jabatan Kasiops Kasrem 172/PWY

    Danrem 172/PWY Pimpin Sertijab Dandim Jayapura dan Penyerahan Jabatan Kasiops Kasrem 172/PWY

    Maret 11, 2023
    Reshuffle Kabinet Semata Demi Kekuasaan, Buka Untuk Rakyat

    Pak Jokowi Jangan Keterlaluan, Tak Lama Lagi Kekuasaan Anda Berakhir

    Mei 26, 2023
    IKN Dalam Skeptisisme

    IKN Dalam Skeptisisme

    Januari 28, 2023
    Bakamla RI Evakuasi Kapal Hilang Kontak di Perairan Tarakan

    Bakamla RI Evakuasi Kapal Hilang Kontak di Perairan Tarakan

    0
    Panglima TNI Berikan Pembekalan Taruna/Taruni AAL Sebelum Keliling Asia Tenggara dan Australia

    Panglima TNI Berikan Pembekalan Taruna/Taruni AAL Sebelum Keliling Asia Tenggara dan Australia

    0
    Utang Pemerintah untuk Belanja Produktif: Bodoh atau Pembodohan Publik?

    Utang Pemerintah untuk Belanja Produktif: Bodoh atau Pembodohan Publik?

    0
    Cabut UU Ciptaker dan Tolak RUU Kesehatan, Ribuan Buruh Bakal Geruduk Gedung MK dan Istana Negara

    Cabut UU Ciptaker dan Tolak RUU Kesehatan, Ribuan Buruh Bakal Geruduk Gedung MK dan Istana Negara

    Juni 3, 2023
    Soal Gugatan Hak Waris, Netty Ajukan Banding ke MA Karena Kecewa Putusan PN dan PT

    Soal Gugatan Hak Waris, Netty Ajukan Banding ke MA Karena Kecewa Putusan PN dan PT

    Juni 3, 2023
    Pilpres dan Pileg Serentak, Arena Hukuman bagi Partai Politik Oligarki

    Putusan Hakim Tidak Adil, 99 Persen Akibat Suap?

    Juni 3, 2023
    • Disclaimer
    • Indeks
    • Pedoman Media Siber
    • Redaksi

    Copyright © 2021 Siaga Indonesia

    No Result
    View All Result
    • Home
    • Berita
    • Ekonomi
    • Hukum
    • Politik
    • Lainya
      • Kriminal
      • Dunia
      • Nusantara
      • Alutsista
      • Siaga Bencana
      • Opini
      • Podcast

    Copyright © 2021 Siaga Indonesia

    Welcome Back!

    Login to your account below

    Forgotten Password?

    Retrieve your password

    Please enter your username or email address to reset your password.

    Log In

    Add New Playlist

    This website uses cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used. Visit our Privacy and Cookie Policy.