SIAGAINDONESIA.ID, Surabaya – Mahasiswa prodi S-1 Teknologi Pendidikan, Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) UNESA berkolaborasi dengan Sanggar Tari Pandu Siwi Surabaya menyelenggarakan pelatihan produksi video tari bagi guru tari se-Kota Surabaya. Pelatihan ini dilaksanakan di Aula SDN Sidotopo Wetan 1 Surabaya pada Sabtu, 25 Mei 2024.
Pelatihan ini menghadirkan dua narasumber yang merupakan mahasiswa S-1 Teknologi Pendidikan angkatan 2022, yaitu Paulina Marydika Christabela, dan M. Firdaus Alfarizy. Materi yang disampaikan adalah “Teknik Dasar Pengambilan Video” dan “Basic Editing CapCut”.
Paulina Marydika mengatakan, saat pelatihan, para guru dibekali materi mengenai teknik pengambilan video profesional dan editing video, kemudian melakukan praktik lapangan pengambilan video tari.
Setelah itu, pemateri akan mendemonstrasikan tutorial editing menggunakan CapCut. Adapun jenis tarian yang disajikan para penari dari Sanggar Seni Tari Pandu Siwi adalah tarian Pelangi Surabaya.

“Tarian yang dibawakan ini diciptakan pada tahun 2019 sebelum pandemi yang menceritakan tentang lampu menari Suramadu,” ucapnya.
Pelatihan ini disambut baik oleh pihak sekolah. Mohammad Ismail selaku Kepala SDN Sidotopo Wetan 1 menyampaikan, pelatihan ini sangat penting baik bagi guru maupun siswa. Terlebih sekarang memang eranya teknologi.
Meskipun guru tari lebih suka pembelajaran secara langsung atau direct instruction, mereka harus menguasai kemampuan dalam membuat video untuk kepentingan misalnya, pembelajaran dan perlombaan secara online.
“Hal ini menjadi penting karena dapat mendukung prestasi siswa. Era teknologi saat ini mengharuskan kita untuk update dan upgrade skill dengan prinsip belajar sepanjang hayat. Upgrade skill salah satunya lewat pelatihan seperti ini,” tandasnya.

Sementara itu, Pujianti Catur Siwi selaku kolaborator pelatihan ini juga menekankan bahwa guru dan pelatih tari harus mau melakukan transformasi searah dengan perkembangan teknologi.
Dengan diselenggarakannya pelatihan ini, diharapkan para guru dan pelatih tari memiliki bekal pengetahuan produksi video tari dan editing. Dua kemampuan ini tentunya akan sangat berguna baik untuk proses pembelajaran maupun untuk branding di media sosial.
Fajar Arianto selaku dosen pengampu mengatakan pelatihan ini merupakan bagian dari proyek mahasiswa pada mata kuliah Pengembangan Sistem Pendidikan dan Pelatihan.
Kegiatan tersebut bertujuan untuk meningkatkan softskill mahasiswa dalam mengimplementasikan keilmuannya baik di sekolah maupun di masyarakat. Dosen Teknologi Pendidikan itu berharap, dari pelatihan ini, para guru tari mendapat bekal penting berupa skill produksi video yang bermanfaat bagi profesi mereka ke depan. @sir
Discussion about this post