Hukum Mendoakan Non-Muslim yang Meninggal

Hukum Mendoakan Non-Muslim yang Meninggal

Mei 10, 2025
Sekda Marullah dan Eks Gubernur DKI Fauzi Bowo: Dua Tokoh Besar Kebanggaan Betawi dan Masyarakat Jakarta

Sekda Marullah dan Eks Gubernur DKI Fauzi Bowo: Dua Tokoh Besar Kebanggaan Betawi dan Masyarakat Jakarta

Mei 10, 2025
Mengkritik Aturan Jokowi Soal Pemberian Alat Kontrasepsi Pada Siswa

Vasektomi Sebagai Syarat Bansos, Haram

Mei 10, 2025
Hukum Mendoakan Non-Muslim yang Meninggal
Opini

Hukum Mendoakan Non-Muslim yang Meninggal

by redaksi
Mei 10, 2025
0
1.4k

Oleh: KH. M. Shiddiq Al-Jawi Tanya: Ustadz, bolehkah muslim mendoakan non-muslim yang meninggal? Misalnya, mantan presiden Jokowi yang telah mendoakan...

Read moreDetails
Sekda Marullah dan Eks Gubernur DKI Fauzi Bowo: Dua Tokoh Besar Kebanggaan Betawi dan Masyarakat Jakarta

Sekda Marullah dan Eks Gubernur DKI Fauzi Bowo: Dua Tokoh Besar Kebanggaan Betawi dan Masyarakat Jakarta

Mei 10, 2025
1.4k
Mengkritik Aturan Jokowi Soal Pemberian Alat Kontrasepsi Pada Siswa

Vasektomi Sebagai Syarat Bansos, Haram

Mei 10, 2025
1.4k

REKAYOREK

Ini Asal Mula Nama Grup Band Rock Elpamas

10 Feb 2025

Informasi Konstruktif Melindungi dan Melestarikan Seni Budaya…

13 Feb 2025

Bahasa Universal Itu Bernama Matematika

13 Feb 2025
Sabtu, Mei 10, 2025
SIAGA INDONESIA NEWS
  • Home
  • Berita
  • Ekonomi
  • Hukum
  • Politik
  • Lainya
    • Kriminal
    • Dunia
    • Nusantara
    • Alutsista
    • Siaga Bencana
    • Opini
    • Podcast
No Result
View All Result
SIAGA INDONESIA NEWS
No Result
View All Result
Home Opini

Like Father, Like Son

by redaksi
Oktober 26, 2023
Reading Time: 2 mins read
A A
Like Father, Like Son

Pidato perdana Bacawapres Gibran Rakabuming Raka di hadapan para ketua umum partai dan pendukungnya. Foto: ist

509
SHARES
1.5k
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Oleh: Rosdiansyah

JANJI yang terucap saat memperkenalkan diri ke publik sebagai bakal calon wakil presiden (bacawapres) itu sesungguhnya sudah ada di Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2024. Janji Dana Abadi Pesantren, janji KIS Lansia, dan janji-janji lainnya, semua itu sudah diakomodir dalam APBN 2024. Kalaupun perlu penyesuaian, itu hanya pada penamaan saja, belum tentu mengubah substansi kebijakan.

Gaya kampanye populis untuk meraup insentif elektoral jelas tidak mendidik publik. Hanya ingin menghipnotis massa melalui janji. Bagi kaum populis, elektoral hanyalah obyek janji. Bukan subyek pembangunan. Lagipula, sangat jarang elektoral yang benar-benar melek cum kritis pada janji yang sudah terucap. Kelak, menjadi tidak penting, janji terwujud apa tidak.

Publik dibuat terlena dengan janji, tapi tak terbuka seutuhnya darimana sumber-sumber anggaran untuk mewujudkan janji tersebut. Jika APBN 2024 sudah mengalokasikan dana untuk pendidikan, dana untuk kesehatan atau anggaran untuk kebutuhan pemerintahan mendatang.

Maka, janji-janji itu tak mempunyai makna apapun dalam arti terobosan kebijakan apalagi inovasi kebijakan. Janji hanya pemoles saja dari apa yang sudah ditetapkan dalam APBN. Seharusnya, ada keterbukaan bagaimana cara mewujudkan semua janji itu selain dari anggaran yang sudah ditetapkan dalam APBN.

Cara kampanye populisme memang selalu penuh dengan janji. Tapi, amat sangat jarang dijabar ke publik, darimana serta bagaimana mewujudkan janji itu di luar dari anggaran yang sudah berlangsung selama ini. Bagi penganut populisme, janji lebih penting daripada anggaran. Janji dulu, anggaran belakangan.

Yang mengkhawatirkan lagi, begitu mudah berjanji, begitu sulit merealisasi. Apalagi, jika janji tak lebih dari frasa seduktif guna semata memikat pemilih. Yang ironinya, pemilih umumnya memang belum tentu memahami apa itu kebijakan anggaran serta bagaimana memahami plot anggaran yang sudah ada.

Selain itu, seberapa kuat sih publik ingat pada janji? Publik lazimnya punya ingatan pendek pada janji. Apalagi, ketika publik yang sudah kembali larut dalam keseharian usai ”pesta demokrasi”. Publik gampang lupa, mudah alpa. Sangat jarang orang punya ingatan kuat pada janji. Situasi ini tampaknya yang benar-benar dimanfaatkan oleh pengusung cara-cara kampanye kaum populis.@

*) Periset di Surabaya

Share204Tweet127
Previous Post

Kejahatan Zionis

Next Post

Kolaborasi Menjaga Laut Indonesia, Bakamla RI Gelar Rapat Patroli Nasional Tahun 2024

Berita Terkait

Hukum Mendoakan Non-Muslim yang Meninggal

Hukum Mendoakan Non-Muslim yang Meninggal

by redaksi
Mei 10, 2025
0
1.4k

...

Sekda Marullah dan Eks Gubernur DKI Fauzi Bowo: Dua Tokoh Besar Kebanggaan Betawi dan Masyarakat Jakarta

Sekda Marullah dan Eks Gubernur DKI Fauzi Bowo: Dua Tokoh Besar Kebanggaan Betawi dan Masyarakat Jakarta

by redaksi
Mei 10, 2025
0
1.4k

...

Mengkritik Aturan Jokowi Soal Pemberian Alat Kontrasepsi Pada Siswa

Vasektomi Sebagai Syarat Bansos, Haram

by redaksi
Mei 10, 2025
0
1.4k

...

Next Post
Kolaborasi Menjaga Laut Indonesia, Bakamla RI Gelar Rapat Patroli Nasional Tahun 2024

Kolaborasi Menjaga Laut Indonesia, Bakamla RI Gelar Rapat Patroli Nasional Tahun 2024

Discussion about this post

REKAYOREK

Ini Asal Mula Nama Grup Band Rock Elpamas

10 Feb 2025

Informasi Konstruktif Melindungi dan Melestarikan Seni Budaya…

13 Feb 2025

Bahasa Universal Itu Bernama Matematika

13 Feb 2025
  • Disclaimer
  • Indeks
  • Pedoman Media Siber
  • Redaksi

Copyright © 2021 Siaga Indonesia

No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
  • Ekonomi
  • Hukum
  • Politik
  • Lainya
    • Kriminal
    • Dunia
    • Nusantara
    • Alutsista
    • Siaga Bencana
    • Opini
    • Podcast

Copyright © 2021 Siaga Indonesia

This website uses cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used. Visit our Privacy and Cookie Policy.