Mulai Fokus Pembuktian Ijazah Palsu Jokowi

Sebagai Manusia Jokowi  Stress?

Mei 31, 2025
Transformasi Laut Cina Selatan: Pusat Kerjasama Ekonomi

Di Antara Tubuh dan Pikiran

Mei 31, 2025
Vasektomi Sebagai Syarat Bansos, Haram

Mengapa Mayoritas Masyarakat Tidak Percaya Ijazah Jokowi Asli? (Analisis Fiqih Islam)

Mei 31, 2025
Mulai Fokus Pembuktian Ijazah Palsu Jokowi
Opini

Sebagai Manusia Jokowi  Stress?

by redaksi
Mei 31, 2025
0
1.4k

Oleh: M Rizal Fadillah SAAT menjadi Presiden semua problema dapat diatasi dengan mudah. Aparat atau perangkat apapun dapat dioperasikan sesuai...

Read moreDetails
Transformasi Laut Cina Selatan: Pusat Kerjasama Ekonomi

Di Antara Tubuh dan Pikiran

Mei 31, 2025
1.4k
Vasektomi Sebagai Syarat Bansos, Haram

Mengapa Mayoritas Masyarakat Tidak Percaya Ijazah Jokowi Asli? (Analisis Fiqih Islam)

Mei 31, 2025
1.4k

REKAYOREK

Ini Asal Mula Nama Grup Band Rock Elpamas

10 Feb 2025

Informasi Konstruktif Melindungi dan Melestarikan Seni Budaya…

13 Feb 2025

Bahasa Universal Itu Bernama Matematika

13 Feb 2025
Sabtu, Mei 31, 2025
SIAGA INDONESIA NEWS
  • Home
  • Berita
  • Ekonomi
  • Hukum
  • Politik
  • Lainya
    • Kriminal
    • Dunia
    • Nusantara
    • Alutsista
    • Siaga Bencana
    • Opini
    • Podcast
No Result
View All Result
SIAGA INDONESIA NEWS
No Result
View All Result
Home Berita

Kredit Macet Berjamaah di Banyuwangi Bisa Memicu Konflik Sosial, Pemerintah Daerah Harus Turun Tangan

by Swara
Mei 29, 2025
Reading Time: 2 mins read
A A
Kredit Macet Berjamaah di Banyuwangi Bisa Memicu Konflik Sosial, Pemerintah Daerah Harus Turun Tangan

Ilustrasi. Foto: AI

494
SHARES
1.4k
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

SIAGAINDONESIA.ID Di Kabupaten Banyuwangi kini ramai fenomena kredit macet berjamaah. Hal ini cukup memprihatinkan dan dinilai bakal menimbulkan persoalan sosial yang pelik. Tidak hanya berdampak pada sektor ekonomi, utang piutang yang tidak terselesaikan dapat menimbulkan ketegangan sosial yang meresahkan masyarakat.

Dalam beberapa pekan terakhir, muncul berbagai insiden yang mengindikasikan eskalasi konflik antara pihak pemberi pinjaman dan penerima pinjaman, seperti tindakan kekerasan dalam proses penagihan, penolakan pembayaran secara terbuka oleh warga, hingga aksi saling melaporkan ke aparat penegak hukum.

Situasi ini mengungkap betapa kompleks dan rentannya hubungan sosial yang dibangun di atas fondasi pinjaman tanpa regulasi yang memadai.

Apa yang dilakukan seorang aktivis yang membela masyarakat Banyuwangi agar masyarakat tidak melunasi hutang mendapat respon pro dan kontra.

Menurut beberapa masyarakat, apa yang dilakukan aktivis tersebut bukan membantu masyarakat, melainkan memprovokasi dan memperbesar konflik sosial yang ada di Banyuwangi. Konflik ini ditakutkan akan melebar ke konflik sosial yang lebih luas.

Netizen pun ramai membahas soal ini. Seperti akun tiktok @Hamba Rbt merespon hal itu. Menurutnya, kalau tidak mampu untuk membayar, jangan coba coba untuk berhutang. Apapun alasannya, hutang harus tetap dibayar.

“Kalau sudah pinjam bilang rentenir, baru mau pinjam ngesot ngesot, biasane, kalau mau pinjam itu ada akad, kan sama sama menyepakati, kan sudah tau bunganya berapa, kalau waktunya bayar banyak alasan, mending gak usah utang,” ujarnya.

Hal yang sama juga dikatakan oleh akun @Saelon Nababan. Ia mengatakan bahwa apa yang dilakukan aktivis merupakan tindakan provokasi terhadap masyarakat.

“Jangan salah kawan itu bukan pembelaan melainkan menjerumuskan ke lubang yg lebih dalam dan sempit. Solusi bebas utang cuman dibayar ingat itu,” tulisnya.

Akun @Raja Muda Azhary juga mengomentari hal serupa. Ia menuturkan bahwa tidak ada pinjaman tanpa agunan. Semua lembaga peminjaman pasti memiliki agunan. Karenanya, ia ingin masyarakat bijak agar berani berhutang berani juga membayar.

“Sebenarnya tidak meresahkan kita nya aja yg gak bersyukur bnk mn yg mau meminjamkan uang tnpa agrunan,” ungkapnya.

Kondisi ini menunjukkan bahwa kredit macet bukan hanya soal angka dan perjanjian tertulis, tetapi juga menyentuh ranah psikologis, hukum, dan moral masyarakat. Ketika kepercayaan antara pemberi dan penerima pinjaman rusak, yang terjadi bukan hanya kegagalan transaksi, tapi juga keretakan sosial yang sulit dipulihkan.

Oleh karena itu, masyarakat agar lebih berhati-hati dalam memilih lembaga keuangan, memahami syarat pinjaman, dan menjaga itikad baik dalam pembayaran. Lembaga pemberi pinjaman, khususnya yang belum berizin, diminta menghentikan praktik penagihan yang intimidatif serta segera menyesuaikan diri dengan regulasi yang berlaku.

Pemerintah daerah dan DPRD harus turun tangan dan menyiapkan kebijakan serta pengawasan terhadap praktik pinjam-meminjam, termasuk penyusunan Peraturan Daerah (Perda) yang mengatur lembaga keuangan informal. Penegak hukum dan OJK untuk mengambil langkah cepat dalam menangani laporan masyarakat dan mencegah berkembangnya konflik yang lebih luas.

Praktik pinjam meminjam yang sehat membutuhkan transparansi, regulasi yang adil, serta hubungan saling percaya antara pemberi dan penerima pinjaman. Tanpa itu, ketegangan seperti yang kini terjadi di Banyuwangi berpotensi terulang di daerah lain.@

Share198Tweet124
Previous Post

Prajurit Brigif 1 Jaya Sakti Berikan Pelatihan Bela Diri Taktis kepada Siswa SMK Budhi Warman

Next Post

Mengapa Kita Butuh Disruptive Bureaucrat

Berita Terkait

Mulai Fokus Pembuktian Ijazah Palsu Jokowi

Sebagai Manusia Jokowi  Stress?

by redaksi
Mei 31, 2025
0
1.4k

...

Transformasi Laut Cina Selatan: Pusat Kerjasama Ekonomi

Di Antara Tubuh dan Pikiran

by redaksi
Mei 31, 2025
0
1.4k

...

Vasektomi Sebagai Syarat Bansos, Haram

Mengapa Mayoritas Masyarakat Tidak Percaya Ijazah Jokowi Asli? (Analisis Fiqih Islam)

by redaksi
Mei 31, 2025
0
1.4k

...

Next Post
Transformasi Laut Cina Selatan: Pusat Kerjasama Ekonomi

Mengapa Kita Butuh Disruptive Bureaucrat

Discussion about this post

REKAYOREK

Ini Asal Mula Nama Grup Band Rock Elpamas

10 Feb 2025

Informasi Konstruktif Melindungi dan Melestarikan Seni Budaya…

13 Feb 2025

Bahasa Universal Itu Bernama Matematika

13 Feb 2025
  • Disclaimer
  • Indeks
  • Pedoman Media Siber
  • Redaksi

Copyright © 2021 Siaga Indonesia

No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
  • Ekonomi
  • Hukum
  • Politik
  • Lainya
    • Kriminal
    • Dunia
    • Nusantara
    • Alutsista
    • Siaga Bencana
    • Opini
    • Podcast

Copyright © 2021 Siaga Indonesia

This website uses cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used. Visit our Privacy and Cookie Policy.