SIAGAINDONESIA.ID Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Surabaya, resmi menetapkan pemenang lomba Maskot, Mars dan Jingle untuk Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Surabaya 2024. Lomba dengan total hadiah sebesar Rp42 juta itu diikuti ratusan peserta.
Komisioner KPU Kota Surabaya, Subairi mengatakan Jingle Pilkada Surabaya 2024, akan bergema di seluruh pusat keramaian. Tak terkecuali persimpangan jalan dan mal atau pusat perbelanjaan.
“Berdasarkan pengalaman di 2020 kami lakukan. Kami akan koordinasi dengan Pemkot Surabaya, pelaku usaha terutama di mal atau pasar modern agar bisa berpartisipasi minal di waktu senggang ikut memutar,” kata Subairi, Selasa (11/6/2024).
Komisioner Divisi Sosialisasi Pendidikan Pemilih, Partisipasi Masyarakat dan Sumber Daya Manusia itu mengatakan Maskot untuk Pilkada Surabaya bernama “Si Mbois”. Maskot bergambar buaya itu akan menjadi sarana sosialisasi kepada masyarakat untuk menyukseskan Pilkada 2024.
“Maskot Pilkada Surabaya memiliki akronim ‘Siap Memilih dan Bermokrasi Untuk Surabaya’, nama itu merupakan doa bersama agar seluruh pelaksanaan tahapan berjalan lancar dan sukses,” jelasnya.
“Karakter buaya ini menjadi ikon Kota Surabaya dan menampilkan sisi sosial masyarakatnya yang semangat, ramah, dan bijaksana,” sambung Subairi.
Subairi menjelaskan “Si Mbois” itu merupakan karya Dedy Ranggameda yang terpilih sebagai pemenang even lomba maskot Pilkada Surabaya 2024. Selain itu, maskot memiliki tampilan yang mengkombinasikan antara unsur gaya busana anak muda di era modern dan tradisional.
“Kalau bahasa suroboyoannya ini mbois (keren), pakai kacamatan dan baju lenangan panjang yang menampilkan sisi kasual, kemudian memakai jari semanggi serta udeng khas Surabaya,” tuturnya.
Kreator “Si Mbois” juga mencantunkan unsur informatif pelaksanaan pilkada berupa surat suara yang lengkap dengan tanggal pelaksanaan, paku untuk mencoblos, tanda tinta di jari tangan kanan, dan logo lembaga KPU.
Selain mengenalkan maskot, KPU Kota Surabaya juga mengenalkan media sosialisasi pilkada lainnya, yakni berupa mars berjudul “Berani Memilih Untuk Surabaya” ciptaan Agus Wahyudi dan jingle “Dulur Suroboyo Monggo Nyoblos” karya Andre Natalis Putranto.
Sementara, salah seorang juri bernama Wahyu Kokkang menjelaskan penetapan maskot melalui tahapan seleksi ketat dan memperhatikan pada sisi originalitas setiap karya yang di daftarkan.
“Peserta (lomba maskot) awalnya puluhan, terus dikerucutkan menjadi 15 karya dan dipilih 6 enam karya terbaik untuk ditentukan pemenangnya,” tuturnya.
Dia menjelaskan verifikasi orginilitas menjadi hal krusial, sebab mencegah adanya peserta yang meniru karya lain menggunakan aplikasi kecerdasan buatan.
“Sebab beberapa kali saya menjadi juri dan adanya AI ini membuat banyak karya tidak original masuk. Kalau di even dari KPU Surabaya tidak ada yang terinidkasi,” katanya.
Kemudian, dia menyebut bahwa “Si Mbois” ini juga memenuhi unsur cetak, artinya detail yang ada bisa dengan mudah dijadikan sebagai alat sosialisasi dalam bentuk boneka maupun gantungan kunci.
“Ketika maskot sangat detail itu malah salah dan tidak bisa dibuat cenderamata yang berukuran kecil, karena terlalu sulit dicetak,” ucap dia.