Letkol Inf Ribut Yodo Apriantono, S.M. Resmi Jabat Danyonif 330 /Tri Dharma Kostrad

Letkol Inf Ribut Yodo Apriantono, S.M. Resmi Jabat Danyonif 330 /Tri Dharma Kostrad

Mei 13, 2025
Program MBG Dirancang untuk Tingkatkan Gizi serta Perekonomian Warga

Program MBG Dirancang untuk Tingkatkan Gizi serta Perekonomian Warga

Mei 13, 2025
Mantan Direksi Bank Jatim: “Kredit di Atas 50 M Persetujuan Direksi”

Kredit Bermasalah Bank Jatim Diduga Lebih Dua Triliun

Mei 13, 2025
Letkol Inf Ribut Yodo Apriantono, S.M. Resmi Jabat Danyonif 330 /Tri Dharma Kostrad
Alutsista

Letkol Inf Ribut Yodo Apriantono, S.M. Resmi Jabat Danyonif 330 /Tri Dharma Kostrad

by wiwin boncel
Mei 13, 2025
0
1.4k

SIAGAINDONESIA.ID   Hari ini menjadi momentum penting dalam perjalanan Batalyon Infanteri 330/Tri Dharma, dengan diselenggarakannya Serah Terima Jabatan Komandan Batalyon dari...

Read moreDetails
Program MBG Dirancang untuk Tingkatkan Gizi serta Perekonomian Warga

Program MBG Dirancang untuk Tingkatkan Gizi serta Perekonomian Warga

Mei 13, 2025
1.4k
Mantan Direksi Bank Jatim: “Kredit di Atas 50 M Persetujuan Direksi”

Kredit Bermasalah Bank Jatim Diduga Lebih Dua Triliun

Mei 13, 2025
1.4k

REKAYOREK

Ini Asal Mula Nama Grup Band Rock Elpamas

10 Feb 2025

Informasi Konstruktif Melindungi dan Melestarikan Seni Budaya…

13 Feb 2025

Bahasa Universal Itu Bernama Matematika

13 Feb 2025
Rabu, Mei 14, 2025
SIAGA INDONESIA NEWS
  • Home
  • Berita
  • Ekonomi
  • Hukum
  • Politik
  • Lainya
    • Kriminal
    • Dunia
    • Nusantara
    • Alutsista
    • Siaga Bencana
    • Opini
    • Podcast
No Result
View All Result
SIAGA INDONESIA NEWS
No Result
View All Result
Home Berita

Kopelra Diminta Evaluasi Keluhan Biaya Tinggi Penyaluran Solar Subsidi

by redaksi
Desember 26, 2024
Reading Time: 2 mins read
A A
Kopelra Diminta Evaluasi Keluhan Biaya Tinggi Penyaluran Solar Subsidi
498
SHARES
1.4k
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

SIAGAINDONESIA.ID Pengurus DPP Pelra pernah diingatkan Ketua DPD RI, La Nyala Mataliti. Pesannya. Pelra harus aktif menindaklanjuti program Solar Bersubsidi untuk pelayaran rakyat.

“Termasuk melakukan evaluasi internal terkait keluhan anggota Pelra terhadap biaya jasa penyaluran Solar Bersubsidi oleh Koperasi Pelayaran Rakyat yang dirasa terlalu tinggi,” papar La Nyalla Mataliti  saat membuka Munas Pelra ke XIII di Jakarta beberapa waktu lalu.

Seperti diketahui Kopelra Gresik disinyalir selain menaikkan harga untuk jumlah pesanan tertentu juga memungut biaya Rp 250 per liter untuk biaya angkut. Sedangkan Pertamina memberi insentif Rp 235 per liter untuk Kopelra.

“Ada dana 485 rupiah per liter yang diterima penyalur solar subsidi atau Kopelra,” ungkap La Nyala yang ditemui di tempat terpisah.

Hal senada juga dikatakan Koordinator Pengaturan Bahan Bakar Minyak BPH Migas, I Ketut Gede Aryawan. Dirinya  menegaskan, Kopelra sebagai penyalur BBM kapal Pelra dilarang menjual solar diatas harga yang sudah ditetapkan.

Menurutnya, Personil Badan Pengatur Hilir (BPH) Migas yang melakukan pengaturan, pengawasan terhadap penyediaan dan pendistribusian Bahan Bakar Minyak dan Gas Bumi di lapangan, terbatas dan minta pihak kepolisian untuk mengawasi operasional SPBB.

“Termasuk masyarakat jika ada yang mengetahui ada penyimpangan bisa lapor ke BPH Migas,” tegasnya di sela-sela acara.

Diperoleh bocor halus dari Ordal Kopelra Gresik, Harga di SPBU tidak sama dengan di SPBB Kopelra.

“Karena di Kopelra ada biaya taktis dan tracking per liternya Rp 7.100 sebelum kenaikan harga solar,” ungkapnya.

Sementara itu, Bendahara Kopelra Gresik, Acok melalui pesan singkat mengatakan  Koperasi tidak pernah menjual solar subsidi dengan harga industri, karena hal tersebut bertentangan dengan prinsip koperasi yakni untuk mensejahterakan Anggotanya, dan Koperasi adalah badan usaha yg Anggota adalah pemilik koperasi itu sendiri.

Selain Nakhoda, pemilik kapal dan Agen Pelayaran yang ditemui siagaindonesia.id keluhkan adanya dugaan permainan harga solar subsidi .

“Kapal kapal yang kami ageni kondisinya tidak baik baik saja karena barang yang akan diangkut semakin susah,” jelas Syafei, dari salah satu Agen Pelayaran kapal Pelra yang nama aslinya tidak bersedia ditulis.

Dengan kondisi seperti itu, waktu yang dibutuhkan untuk labuh dan sandar semakin lama berarti biaya tambat labuh membengkak.

“Kondisinya Semakin parah jika harga solar subsidi dimarkup sebagian dengan harga industri,” jelasnya.@team

Share199Tweet125
Previous Post

Siapkah PDIP Menjadi Oposisi Baru?

Next Post

Tanggul Irigasi BTW Jebol, Kodim 0702/ Purbalingga Lakukan Tanggap Darurat Bencana

Berita Terkait

Letkol Inf Ribut Yodo Apriantono, S.M. Resmi Jabat Danyonif 330 /Tri Dharma Kostrad

Letkol Inf Ribut Yodo Apriantono, S.M. Resmi Jabat Danyonif 330 /Tri Dharma Kostrad

by wiwin boncel
Mei 13, 2025
0
1.4k

...

Program MBG Dirancang untuk Tingkatkan Gizi serta Perekonomian Warga

Program MBG Dirancang untuk Tingkatkan Gizi serta Perekonomian Warga

by Didik Moker
Mei 13, 2025
0
1.4k

...

Mantan Direksi Bank Jatim: “Kredit di Atas 50 M Persetujuan Direksi”

Kredit Bermasalah Bank Jatim Diduga Lebih Dua Triliun

by redaksi
Mei 13, 2025
0
1.4k

...

Next Post
Tanggul Irigasi BTW Jebol, Kodim 0702/ Purbalingga Lakukan Tanggap Darurat Bencana

Tanggul Irigasi BTW Jebol, Kodim 0702/ Purbalingga Lakukan Tanggap Darurat Bencana

Discussion about this post

REKAYOREK

Ini Asal Mula Nama Grup Band Rock Elpamas

10 Feb 2025

Informasi Konstruktif Melindungi dan Melestarikan Seni Budaya…

13 Feb 2025

Bahasa Universal Itu Bernama Matematika

13 Feb 2025
  • Disclaimer
  • Indeks
  • Pedoman Media Siber
  • Redaksi

Copyright © 2021 Siaga Indonesia

No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
  • Ekonomi
  • Hukum
  • Politik
  • Lainya
    • Kriminal
    • Dunia
    • Nusantara
    • Alutsista
    • Siaga Bencana
    • Opini
    • Podcast

Copyright © 2021 Siaga Indonesia

This website uses cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used. Visit our Privacy and Cookie Policy.