CBA Desak KPK Buru Dugaan Korupsi Rp2,59 Triliun BOP di Kemenag

Skandal Konsesi Jalan Tol, Pemerintah Diminta Segera Ambil Alih Tol Cawang–Pluit–Tanjung Priok dari Jusuf Hamka

Juni 9, 2025
Jutaan Anak Manfaatkan Taman Kota Surabaya

Jemput Anak-Anak Bermasalah, Selamatkan Masa Depan: RIAS Menjadi Solusi

Juni 9, 2025
Polisi Bongkar Tiga Situs Web Judi Online, 18 Orang Jadi Tersangka

Soal Judi Online, CBA: PPATK Pasti Tahu Transaksi Uang Budi Arie

Juni 9, 2025
CBA Desak KPK Buru Dugaan Korupsi Rp2,59 Triliun BOP di Kemenag
Berita

Skandal Konsesi Jalan Tol, Pemerintah Diminta Segera Ambil Alih Tol Cawang–Pluit–Tanjung Priok dari Jusuf Hamka

by redaksi
Juni 9, 2025
0
1.4k

SIAGAINDONESIA.ID Pemerintah diminta tidak lagi tunduk pada kepentingan swasta dalam pengelolaan jalan tol. Seruan keras datang dari Direktur Eksekutif Center...

Read moreDetails
Jutaan Anak Manfaatkan Taman Kota Surabaya

Jemput Anak-Anak Bermasalah, Selamatkan Masa Depan: RIAS Menjadi Solusi

Juni 9, 2025
1.4k
Polisi Bongkar Tiga Situs Web Judi Online, 18 Orang Jadi Tersangka

Soal Judi Online, CBA: PPATK Pasti Tahu Transaksi Uang Budi Arie

Juni 9, 2025
1.4k

REKAYOREK

Ini Asal Mula Nama Grup Band Rock Elpamas

10 Feb 2025

Informasi Konstruktif Melindungi dan Melestarikan Seni Budaya…

13 Feb 2025

Bahasa Universal Itu Bernama Matematika

13 Feb 2025
Selasa, Juni 10, 2025
SIAGA INDONESIA NEWS
  • Home
  • Berita
  • Ekonomi
  • Hukum
  • Politik
  • Lainya
    • Kriminal
    • Dunia
    • Nusantara
    • Alutsista
    • Siaga Bencana
    • Opini
    • Podcast
No Result
View All Result
SIAGA INDONESIA NEWS
No Result
View All Result
Home Ekonomi

Kilang Indonesia Belum Beroperasi Sudah Harus Suntik Mati

Kebijakan Pajak Karbon dan Dan Dampaknya Bagi Indonesia

by redaksi
September 14, 2024
Reading Time: 2 mins read
A A
Jakarta Menuju Abad Samudera

Salamuddin Daeng. Foto: dok. pribadi

497
SHARES
1.4k
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Oleh: Salamuddin Daeng

PAJAK karbon sudah pasti akan segera ditetapkan di Indonesia. Apalagi masalah polusi perkotaan telah menjadi sorotan media Internasional, terutama sekali polusi Jakarta. Bekas Ibu Kota negara Republik Indonesia ini telah dikatakan sebagai kota terpolusi di dunia. Sebanyak 40 persen polusi dikontribusikan sektor transportasi.

Pajak karbon telah dipandang sebagai solusi untuk membuat mahal mobil atau kendaraan BBM beserta seluruh aspek yang terkait dengan produk tersebut baik bahan bakarnya, industrinya, jasa pendukungnya, hingga keuangannya, semua akan dipajaki.

Rezim pajak ini bukan untuk mencari uang. Karena karbon adalah kewajiban, maka menyelesaikannya akan memberi peluang mendapatkan uang dari banyak sisi, terutama kemudahan pembiayaan dimasa depan. Namun bisa saja Indonesia menjadikan pajak karbon dalam memgatasi defisit APBN, tapi itu adalah langkah yang bodoh, karena bukan itu maksudnya.

Singapura baru baru ini mengumumkan akan menaikkan pajak emisi karbonnya dari S$5 ($3,69) per ton saat ini menjadi S$25 pada tahun 2024-2025, S$45 pada tahun 2026-2027, dan S$50-S$80 pada tahun 2030, yang menurut para analis dapat menambah jutaan dolar terhadap biaya penyulingan.

Ini berarti akan membuat banyak industri terutama kilang kilang minyak dan petrochemical di Singgapore akan memburu portofolio NZE agar tetap bertahan. Atau kilang kilang itu dijual. Namun bisa saja semua beban pajak karbon akan dibebankan kepada palanggan mereka yakni konsumen Indonesia, sebagai tujuan ekspor BBM paling utama bagi Singgapore.

Bagaimana dengan kilang Indonesia, ini lebih gawat lagi. Tidak mungkin dapat menghindar dari pajak karbon. Masalahnya kilang dibangun dengan investasi sangat mahal, utang, bunga, pajak, membuat kilang tidak kompetitif untuk bersaing di ASEAN apalagi di ASIA. Jadi produk kilang Indonesia yang mahal akibat berbagai kebijakan di dalam negeri mau dijual kemana?

Dikarenakan Indonesia pada sektor energi harus mengambil langkah sama sebagai komitmen atas kerjasasama ekonomi ASEAN yang diikat dengan konstitusi ASEAN Charter, maka kebijakan pajak karbon sudah pasti akan sama dengan negara ASEAN lainnya. Padahal kilang mungkin akan menyelesaikan RDMP 2025 nanti. Sementara kilang Tuban mungkin akan mangkrak total.

Dikarenakan manajemen kilang tinggal diam dan tidak melakukan langkah apapun mengejar portofolio NZE, maka sepenunya karbon akan menjadi beban, liability yang tidak akan bisa diatasi. Padahal Indonesia adalah climate change super power. Harusnya ini menguntungkan Indonesia.@

*) Direktur Asosiasi Ekonomi dan Politik Indonesia (AEPI)

Share199Tweet124
Previous Post

Fufufafafifi Hi Hi Hi Mentertawakan Jokowi

Next Post

APBN 2025 Terkena Guillotine

Berita Terkait

CBA Desak KPK Buru Dugaan Korupsi Rp2,59 Triliun BOP di Kemenag

Skandal Konsesi Jalan Tol, Pemerintah Diminta Segera Ambil Alih Tol Cawang–Pluit–Tanjung Priok dari Jusuf Hamka

by redaksi
Juni 9, 2025
0
1.4k

...

Jutaan Anak Manfaatkan Taman Kota Surabaya

Jemput Anak-Anak Bermasalah, Selamatkan Masa Depan: RIAS Menjadi Solusi

by redaksi
Juni 9, 2025
0
1.4k

...

Polisi Bongkar Tiga Situs Web Judi Online, 18 Orang Jadi Tersangka

Soal Judi Online, CBA: PPATK Pasti Tahu Transaksi Uang Budi Arie

by Swara
Juni 9, 2025
0
1.4k

...

Next Post
APBN 2025 Terkena Guillotine

APBN 2025 Terkena Guillotine

Discussion about this post

REKAYOREK

Ini Asal Mula Nama Grup Band Rock Elpamas

10 Feb 2025

Informasi Konstruktif Melindungi dan Melestarikan Seni Budaya…

13 Feb 2025

Bahasa Universal Itu Bernama Matematika

13 Feb 2025
  • Disclaimer
  • Indeks
  • Pedoman Media Siber
  • Redaksi

Copyright © 2021 Siaga Indonesia

No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
  • Ekonomi
  • Hukum
  • Politik
  • Lainya
    • Kriminal
    • Dunia
    • Nusantara
    • Alutsista
    • Siaga Bencana
    • Opini
    • Podcast

Copyright © 2021 Siaga Indonesia

This website uses cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used. Visit our Privacy and Cookie Policy.