Jokowi Ditampar Pipi Kiri dan Kanan
Maret 30, 2023
Oleh: M Rizal Fadillah JOKOWI optimis dengan upaya yang dilakukan Erick Thohir melobi FIFA sehingga tampil percaya diri untuk menjadi...
Read moreSIAGAINDONESIA.ID Indonesia saat ini masih membutuhkan ulama yang berwawasan luas, mampu berkiprah di tengah masyarakat dan memiliki komitmen kebangsaan dari kalangan perempuan. Jumlah ulama perempuan masih sangat kurang dibandingkan dengan jumlah penduduk dan persoalan bangsa.
Hal itu diungkapkan Ketua Umum Ikatan Alumni Perguruan Tinggi Ilmu Al-Quran (IKA-PTIQ), Dr H Jazilul Fawaid, SQ MA setelah menerima penyerahan Alumni PTIQ dari Wakil Rektor III Dr. KH. Ali Nurdin, SQ, MA dan sosialisasi 4 pilar kebangsaan di asrama PTIQ Jakarta, Sabtu (12/11).
Jazilul Fawaid yang juga Wakil Ketua MPR RI ini mengungkapkan dari sekian banyak lulusan perguruan tinggi Islam, masih sangat sedikit yang mencetak ulama-ulama dari kalangan kaum hawa, karena lebih berorientasi pada lulusan pekerjaan teknis. Padahal banyak sekali persoalan yang dihadapi kaum perempuan ini hanya bisa dipahami oleh kaum perempuan itu sendiri. Karenanya pencetakan ulama perempuan harus ditingkatkan.
“Jadi sebenarnya Indonesia saat ini masih butuh ulama-ulama perempuan yang aktif di tengah masyarakat,” tegasnya.
Tugas para alumni, lanjutnya, setelah menyelesaikan belajar adalah berkiprah di tengah masyarakat. Dan penerimaan masyarakat terhadap alumni PTIQ terbukti sangat tinggi, karena memiliki wawasan keagamaannya yang luas, komitmen kebangsaan dan memahami Al-Quran sangat baik secara tekstual serta scriptural.
“Terutama saya kira pada kemampuan berkomunikasi di tengah masyarakat. Sebab komunikasi inilah yang menentukan kesuksesan itu,” tambahnya.
Jazilul mengakui, kampus Institut PTIQ bukan kampus besar seperti universitas-universitas yang ada. Meski demikian, para alumni saat ini nyatanya mampu banyak berkiprah dalam berbagai bidang, bukan sekadar bidang keagamaan. Diantaranya ada yang menjadi rektor, anggota DPR RI, jurnalis, dan masih banyak lagi.
Dia juga berpesan agar para alumni terus mengasah kemampuan berkomunikasi dengan masyarakat sebagai wujud kiprah pengabdian masyarakat. Dan jangan sampai wawasan Al-Qur’an yang luas ini mengalami penyempitan menjadi tekstual-skriptural.
“Dan yang tidak kalah penting serta harus benar-benar dijaga adalah Alumni PTIQ tetap harus gandrung terhadap Al-Qur’an, belajar dan mengajarkan atau mensyiarkan Al-Qur’an kepada masyarakat,” tutupnya.
Sementara itu, Wakil Rektor III Dr. KH. Ali Nurdin, SQ, MA menyampaikan bahwa saat ini mahasiswa Institut PTIQ Jakarta tidak hanya dari kalangan kaum laki-laki, tapi juga ada mahasiswi perempuan di setiap strata, S1, S2, dan S3. Dari 800 mahasiswa yang akan diwisuda pada 15 November 2022 nanti di Jakarta Convention Center (JCC) termasuk dari kaum [email protected]
Copyright © 2021 Siaga Indonesia