Bakamla RI Audiensi Strategis Dukung Kajian Indonesia Coast Guard

Bakamla RI Audiensi Strategis Dukung Kajian Indonesia Coast Guard

Mei 12, 2025
Aksi Humanis Prajurit TNI AL Borong Hasil Bumi Masyarakat di Pedalaman Papua

Aksi Humanis Prajurit TNI AL Borong Hasil Bumi Masyarakat di Pedalaman Papua

Mei 12, 2025
Sigap Prajurit TNI AL Berhasil Selamatkan Dua WNA Penumpang Kapal Yang Sakit Saat Berlayar di Selat Benggala

Sigap Prajurit TNI AL Berhasil Selamatkan Dua WNA Penumpang Kapal Yang Sakit Saat Berlayar di Selat Benggala

Mei 12, 2025
Bakamla RI Audiensi Strategis Dukung Kajian Indonesia Coast Guard
Alutsista

Bakamla RI Audiensi Strategis Dukung Kajian Indonesia Coast Guard

by wiwin boncel
Mei 12, 2025
0
1.4k

SIAGAINDONESIA.ID   Direktur Penelitian dan Pengembangan Kamla Laksma Bakamla I Gusti Putu Aswan Candra, M.M., CHRMP beserta staf telah melaksanakan rangkaian...

Read moreDetails
Aksi Humanis Prajurit TNI AL Borong Hasil Bumi Masyarakat di Pedalaman Papua

Aksi Humanis Prajurit TNI AL Borong Hasil Bumi Masyarakat di Pedalaman Papua

Mei 12, 2025
1.4k
Sigap Prajurit TNI AL Berhasil Selamatkan Dua WNA Penumpang Kapal Yang Sakit Saat Berlayar di Selat Benggala

Sigap Prajurit TNI AL Berhasil Selamatkan Dua WNA Penumpang Kapal Yang Sakit Saat Berlayar di Selat Benggala

Mei 12, 2025
1.4k

REKAYOREK

Ini Asal Mula Nama Grup Band Rock Elpamas

10 Feb 2025

Informasi Konstruktif Melindungi dan Melestarikan Seni Budaya…

13 Feb 2025

Bahasa Universal Itu Bernama Matematika

13 Feb 2025
Senin, Mei 12, 2025
SIAGA INDONESIA NEWS
  • Home
  • Berita
  • Ekonomi
  • Hukum
  • Politik
  • Lainya
    • Kriminal
    • Dunia
    • Nusantara
    • Alutsista
    • Siaga Bencana
    • Opini
    • Podcast
No Result
View All Result
SIAGA INDONESIA NEWS
No Result
View All Result
Home Opini

Ketika Lagu Indonesia Raya Terdengar Fals

by redaksi
Maret 6, 2024
Reading Time: 2 mins read
A A
Kepemimpinan Moral

Isa Ansori. Foto: ist

501
SHARES
1.4k
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Oleh: M. Isa Ansori

BULAN Maret adalah bulan yang identik dengan perjuangan paska kemerdekaan. Meski bangsa Indonesia sudah memproklamasikan kemerdekaannya, 17 Agustus 1945, namun penjajah Belanda tak rela dengan kemerdekaan itu.

Penjajah Belanda berkampanye ke seluruh dunia bahwa NKRI sudah tidak ada, sudah menyerah dan bergabung dengan pemerintahan Belanda. Upaya Belanda tersebut tidak berhasil, ketika terjadi serangan umum, 1 Maret 1949 yang dipimpin oleh Kolonel Soeharto.

Serangan itu, meski hanya beberapa jam, namun mampu memberi pesan kepada dunia bahwa bangsa Indonesia masih ada dan masih berdaulat mempertahankan kemerdekaannya.

Rabu, 7 Maret 2024, pagi ini, saya yang sempat hadir di acara DHC 1945 Surabaya dalam acara diskusi membedah kembali serangan umum 1 Maret, mengapa dan bagaimana peristiwanya di Fakultas Sosial Politik dan Hukum Unesa Surabaya.

Pembukaan acara diiringi dengan lagu Indonesia Raya. Sebagaimana upacara upacara kenegaraan yang diiringi dengan dentuman musik yang menggema, bendera merah putih berkibar gagah di angkasa. Ribuan pasang mata tertuju, khidmat menyanyikan lagu kebangsaan. Namun, di balik lantunan melodi nan megah, terselip rasa getir yang tak tertahankan.

Ketika nada Indonesia Raya terdengar fals, hati rakyat pun teriris pilu. Fals bukan hanya soal nada sumbang, tapi juga simbol ironi, refleksi kenyataan pahit yang menyelimuti negeri.

Di tanah air yang kaya raya, rakyatnya masih terbelenggu kemiskinan. Jeritan kelaparan dan jeruji besi menjadi kenyataan pahit bagi sebagian anak bangsa.

Korupsi merajalela, bagaikan benalu yang menggerogoti fondasi negara. Harapan pupus, digantikan rasa frustrasi dan amarah yang membara.

Keadilan bagaikan pisau bermata dua. Tajam bagi rakyat kecil, tumpul bagi para penguasa. Suara mereka terbungkam, tergantikan oleh arogansi dan kesewenang-wenangan.

Di tengah gemerlap pembangunan, nestapa tersembunyi di balik tembok-tembok megah. Kesenjangan sosial kian melebar, memicu kecemburuan dan perpecahan.

Lingkungan dirusak, alam dieksploitasi tanpa henti. Kerakusan manusia menggerogoti bumi pertiwi, meninggalkan luka yang tak terperi.

Demokrasi sebagai sebuah nilai yang dianut dengan falsafah kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dan permusyawaratan / perwakilan, kini diamputasi, menjadi negeri milik dinasti yang berasal dari keluarga dan kelompok. Pemilu sebagai instrumen demokrasi, suara rakyat dimuliakan, kini diamputasi, direkayasa dengan ambisi kekuasaan yang berselingkuh dengan oligarki. Pemilu pun hanya digunakan legitimasi seolah olah demokrasi, padahal sejatinya suara rakyat sudah dimanipulasi.

Lagu Indonesia Raya seakan merintih, menyaksikan kenyataan pahit yang melanda bangsa. Ironisnya, diiringi melodi nan megah, para pemimpin berjanji, berkoar tentang kemajuan dan kesejahteraan.

Namun, rakyat sudah muak dengan janji-janji kosong. Mereka mendambakan perubahan nyata, bukan sekadar retorika dan pencitraan semata.

Ketika lagu Indonesia Raya terdengar fals, itu adalah alarm bagi bangsa. Sebuah teguran keras bahwa negeri ini sedang sakit, terjerat dalam lingkaran masalah yang tak kunjung usai.

Saatnya rakyat bangkit, bersatu padu untuk membenahi negeri. Membangun Indonesia yang adil, makmur, dan sejahtera, bukan hanya mimpi, tapi kenyataan yang harus diperjuangkan.

Mari kobarkan semangat juang, demi Indonesia yang lebih baik. Indonesia yang bersatu, Indonesia yang tangguh, Indonesia yang merdeka seutuhnya.

Ketika lagu Indonesia Raya kembali terdengar merdu, tanpa nada fals, barulah kita bisa merasakan kemerdekaan yang hakiki. Kemerdekaan yang bukan hanya di atas kertas, tapi terukir nyata dalam kehidupan rakyatnya.@

*) Kolumnis dan Akademisi, Tinggal di Surabaya

Share200Tweet125
Previous Post

Pangdivif 3 Kostrad Terima Bantuan Vitamin dan Obat untuk Satuan Tugas Yonif 432 Kostrad

Next Post

Hadirkan Kembali #BUCINSAMAJNT, Berburu Cari Poin Berhadiah Paket Tour Ke Jepang dari J&T Express

Berita Terkait

Bakamla RI Audiensi Strategis Dukung Kajian Indonesia Coast Guard

Bakamla RI Audiensi Strategis Dukung Kajian Indonesia Coast Guard

by wiwin boncel
Mei 12, 2025
0
1.4k

...

Aksi Humanis Prajurit TNI AL Borong Hasil Bumi Masyarakat di Pedalaman Papua

Aksi Humanis Prajurit TNI AL Borong Hasil Bumi Masyarakat di Pedalaman Papua

by wiwin boncel
Mei 12, 2025
0
1.4k

...

Sigap Prajurit TNI AL Berhasil Selamatkan Dua WNA Penumpang Kapal Yang Sakit Saat Berlayar di Selat Benggala

Sigap Prajurit TNI AL Berhasil Selamatkan Dua WNA Penumpang Kapal Yang Sakit Saat Berlayar di Selat Benggala

by wiwin boncel
Mei 12, 2025
0
1.4k

...

Next Post
Hadirkan Kembali #BUCINSAMAJNT, Berburu Cari Poin Berhadiah Paket Tour Ke Jepang dari J&T Express

Hadirkan Kembali #BUCINSAMAJNT, Berburu Cari Poin Berhadiah Paket Tour Ke Jepang dari J&T Express

Discussion about this post

REKAYOREK

Ini Asal Mula Nama Grup Band Rock Elpamas

10 Feb 2025

Informasi Konstruktif Melindungi dan Melestarikan Seni Budaya…

13 Feb 2025

Bahasa Universal Itu Bernama Matematika

13 Feb 2025
  • Disclaimer
  • Indeks
  • Pedoman Media Siber
  • Redaksi

Copyright © 2021 Siaga Indonesia

No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
  • Ekonomi
  • Hukum
  • Politik
  • Lainya
    • Kriminal
    • Dunia
    • Nusantara
    • Alutsista
    • Siaga Bencana
    • Opini
    • Podcast

Copyright © 2021 Siaga Indonesia

This website uses cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used. Visit our Privacy and Cookie Policy.