SIAGAINDONESIA.ID Ambrolnya bibir dan dermaga Pelabuhan UPT Pelabuhan Pengumpan Regional (PPR) Lamongan untuk kedua kalinya mengundang banyak reaksi.
Salah satunya dari JatimOne, lembaga nirlaba (NGO) yang peduli dengan pembangunan di Jawa Timur. Menurut Direktur JatimOne, Badrus Syamsi, aparat yang berwenang seperti kepolisian, kejaksaan bahkan Komisi Pemberantasan Korupsi segera menyelidiki kasus ini.
“Pelabuhan didanai uang rakyat dan kalau terjadi kerusakan bahkan hingga berturut- turut dua kali berarti ada yang tidak beres dengan konstruksinya”, kata Badrus Syamsi.
Seperti pernah diberitakan sebelumnya, empat tahun lalu bibir dermaga ambrol disandari kapal Tol Laut, Sabuk Nusantara. Janji pembuat kapal PT Prakitri Hasta Darma yang sanggup memperbaiki dermaga hingga saat ini belum terealisasi.
Beberapa waktu lalu lantai dan bibir dermaga juga ambrol diduga disandari kapal curah yang sedang melakukan aktivitas bongkar muat.
“Jika dilihat dari kerusakan jelas dapat dipastikan konstruksi dermaga tidak laik bangun,” ungkap pemerhati penggunaan dana APBN maupun APBD itu.
Pihaknya akan mengadukan perihal ini kepada yang berwenang agar ada tindakan pengusutan.
“Saya menyayangkan sikap mantan gubernur Jatim, Khofifah dan PJ gubernur tidak memberikan sanksi kepada Kepala Dinas Perhubungan Jatim dan jajarannya yang bertanggung jawab dengan hal ini,” ungkapnya.
“Kejadian pertama terjadi saat Khofifah Indar Parawansa masih menjabat gubernur. Kejadian kedua seharusnya menjadi tanggung jawab PJ gubernur,” pungkasnya. @masduki
Discussion about this post