SIAGAINDONESIA.ID Menteri ESDM Bahlil Lahadalia membuat kebijakan soal larangan penjualan LPG 3 kg oleh pengecer. Kebijakan ini blunder yang membuat heboh di seluruh negeri. Citra Presiden Prabowo Subianto pun rusak.
Managing Director Political Economy and Policy Studies (PEPS), Anthony Budiawan menilai Prabowo tidak memberi instruksi tersebut. Apalagi kebijakan itu langsung dibatalkan oleh Prabowo sendiri.
Lalu apakah ini inisiatif Bahlil sendiri? Pasti tidak mungkin.
Jadi siapa mastermind yang mengatur kebijakan yang hanya berumur satu hari, yang kemudian dibatalkan Prabowo?
Anthony menduga keras bahwa orang di belakang Bahlil adalah Jokowi.
“Patut diduga keras Jokowi.
Karena, Bahlil adalah loyalis Jokowi. Bahlil menjadi menteri di era Jokowi maupun di era Prabowo karena Jokowi,” ujar Anthony sebagaimana dikutip Rabu (5/2/2025).
Anthony mengungkapkan bahwa dari kebijakan yang diambil Bahlil, banyak rakyat marah terhadap Prabowo. Tentu yang diuntungkan adalah Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.
“Kalau Prabowo bermasalah dengan rakyat maka posisi Gibran sebagai wakil presiden sangat diuntungkan. Inilah motif Jokowi untuk diskreditkan Prabowo, untuk promosikan Gibran,” demikian Anthony.@