Program MBG Dirancang untuk Tingkatkan Gizi serta Perekonomian Warga

Program MBG Dirancang untuk Tingkatkan Gizi serta Perekonomian Warga

Mei 13, 2025
Mantan Direksi Bank Jatim: “Kredit di Atas 50 M Persetujuan Direksi”

Kredit Bermasalah Bank Jatim Diduga Lebih Dua Triliun

Mei 13, 2025
Yonif 320/Badak Putih Gelar Perlombaan Antar Kompi Ulun Landap Ulun

Yonif 320/Badak Putih Gelar Perlombaan Antar Kompi Ulun Landap Ulun

Mei 13, 2025
Program MBG Dirancang untuk Tingkatkan Gizi serta Perekonomian Warga
Berita

Program MBG Dirancang untuk Tingkatkan Gizi serta Perekonomian Warga

by Didik Moker
Mei 13, 2025
0
1.4k

Program Makan Bergizi Gratis (MBG) bukan hanya menyasar kepada penerima manfaat saja tapi juga mendorong dalam meningkatkaan perekonomian warga didaerah...

Read moreDetails
Mantan Direksi Bank Jatim: “Kredit di Atas 50 M Persetujuan Direksi”

Kredit Bermasalah Bank Jatim Diduga Lebih Dua Triliun

Mei 13, 2025
1.4k
Yonif 320/Badak Putih Gelar Perlombaan Antar Kompi Ulun Landap Ulun

Yonif 320/Badak Putih Gelar Perlombaan Antar Kompi Ulun Landap Ulun

Mei 13, 2025
1.4k

REKAYOREK

Ini Asal Mula Nama Grup Band Rock Elpamas

10 Feb 2025

Informasi Konstruktif Melindungi dan Melestarikan Seni Budaya…

13 Feb 2025

Bahasa Universal Itu Bernama Matematika

13 Feb 2025
Selasa, Mei 13, 2025
SIAGA INDONESIA NEWS
  • Home
  • Berita
  • Ekonomi
  • Hukum
  • Politik
  • Lainya
    • Kriminal
    • Dunia
    • Nusantara
    • Alutsista
    • Siaga Bencana
    • Opini
    • Podcast
No Result
View All Result
SIAGA INDONESIA NEWS
No Result
View All Result
Home Opini

Kartini VS Tjut Nya Dien: Jawaban Untuk KH. Adian Husaini

by redaksi
April 16, 2024
Reading Time: 2 mins read
A A
Kartini VS Tjut Nya Dien: Jawaban Untuk KH. Adian Husaini

Kartini dan Tjut Nya Dien. Foto: ist

494
SHARES
1.4k
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Oleh: Radhar Tribaskoro

ULAMA dan intelektual terkemuka KH. Adian Husaini menulis artikel dengan sangat baik berjudul “Meluruskan Sejarah Indonesia”. Melalui artikel itu Adian mempertanyakan kedudukan RA Kartini yang jauh dikedepankan dibanding dengan Tjut Nya Dien, Malahayati dan banyak tokoh perempuan lainnya. Menurut Adian hal itu terjadi karena politik kolonial, Kartini yang bersahabat dengan banyak orang Belanda dilebihkan ketimbang tokoh wanita lain yang kebanyakan anti-kolonial. Beliau berharap agar hal ini diluruskan.

Menurut hemat saya, tidak ada sejarah yang harus diluruskan. Kartini adalah pemikir juga pejuang. Kita menghargai pemikiran dan perjuangan Kartini untuk kepentingan bangsanya. Pemikiran dan perjuangan Kartini itu otentik, bukan karangan Belanda.

Demikian juga Tjut Nya Dien, Malahayati dll. Mereka berjuang untuk melawan penindasan dan ketidak-adilan. Mereka tidak sedang berlomba menjadi paling pahlawan. Saya kira kita tidak berpretensi seperti itu. Kita tidak bermaksud memanfaatkan kepahlawanan mereka untuk menjadi simbol apapun pertikaian di masa kini.

Semuanya, termasuk Kartini, hidup dibesarkan sesuai habitus masing-masing. Mereka tidak meminta menjadi bagian dari pangreh praja yang bekerjasama dengan Belanda, atau bagian dari negara yang menolak dijajah Belanda. Habitus mereka
melanjutkan perjalanan sejarah dan budaya di masyarakat tempat mereka dibesarkan. Perjalanan hidup mereka ditentukan oleh habitus itu. Mereka bisa jadi orang biasa yang hidup sesuai harapan habitusnya, atau menjadi orang yang melampaui kebiasaan.

Kartini, Tjut Nya Dien, Malahayati, dan banyak perempuan Indonesia lain telah berjuang melampaui apa yang diminta oleh habitus mereka. Itu menjadikan mereka orang-orang luar biasa. Menjadikan mereka pahlawan.

Kita seharusnya berbangga. Bangsa kita selama ribuan tahun dipenuhi oleh pahlawan-pahlawan seperti mereka. Generasi sekarang jangan memikirkan siapa lebih pahlawan daripada yang lainnya. Itu tidak berguna. Itu bukan pula apa yang diinginkan oleh para pahlawan perempuan kita itu.

Mereka ingin kita hidup di alam merdeka. Bebas dari kezaliman dan ketidakadilan.

Mereka mungkin berharap agar kita bisa mencontoh: berjuang melampaui apa yang diminta dunia.

Harapan mereka adalah agar kita tidak sekadar berjuang untuk kepentingan diri sendiri. Hendaknya kita berjuang untuk kepentingan yang lebih besar, yaitu kepentingan publik dan kepentingan masa depan. Itulah kepahlawanan sebenarnya.

Generasi muda saat ini mestinya mulai berpikir dan bertindak out of the box. Bukan. Saya tidak menganjurkan agar kita meninggalkan kotak habitus kita. Namun ada baiknya kita melampaui tuntutan habitus kita dan mulai membentuk habitus yang lebih luas, habitus yang memberi nafas segar bagi siapa pun yang menghikmati Nusantara.@

Share198Tweet124
Previous Post

Perang Versus Transisi Energi

Next Post

Panglima Divisi Infanteri 3 Kostrad Pimpin Exit Briefing

Berita Terkait

Program MBG Dirancang untuk Tingkatkan Gizi serta Perekonomian Warga

Program MBG Dirancang untuk Tingkatkan Gizi serta Perekonomian Warga

by Didik Moker
Mei 13, 2025
0
1.4k

...

Mantan Direksi Bank Jatim: “Kredit di Atas 50 M Persetujuan Direksi”

Kredit Bermasalah Bank Jatim Diduga Lebih Dua Triliun

by redaksi
Mei 13, 2025
0
1.4k

...

Yonif 320/Badak Putih Gelar Perlombaan Antar Kompi Ulun Landap Ulun

Yonif 320/Badak Putih Gelar Perlombaan Antar Kompi Ulun Landap Ulun

by wiwin boncel
Mei 13, 2025
0
1.4k

...

Next Post
Panglima Divisi Infanteri 3 Kostrad Pimpin Exit Briefing

Panglima Divisi Infanteri 3 Kostrad Pimpin Exit Briefing

Discussion about this post

REKAYOREK

Ini Asal Mula Nama Grup Band Rock Elpamas

10 Feb 2025

Informasi Konstruktif Melindungi dan Melestarikan Seni Budaya…

13 Feb 2025

Bahasa Universal Itu Bernama Matematika

13 Feb 2025
  • Disclaimer
  • Indeks
  • Pedoman Media Siber
  • Redaksi

Copyright © 2021 Siaga Indonesia

No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
  • Ekonomi
  • Hukum
  • Politik
  • Lainya
    • Kriminal
    • Dunia
    • Nusantara
    • Alutsista
    • Siaga Bencana
    • Opini
    • Podcast

Copyright © 2021 Siaga Indonesia

This website uses cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used. Visit our Privacy and Cookie Policy.