Pandawa Nama Baru Restoran Garam Merica Sydney yang Tetap Mengusung Semangat Autentik Kuliner Nusantara

Pandawa Nama Baru Restoran Garam Merica Sydney yang Tetap Mengusung Semangat Autentik Kuliner Nusantara

Juni 7, 2025
Sebelum Uji Forensik, Periksa dahulu joko widodo

Menyembelih Kekuasaan Jokowi Adalah Ibadah

Juni 7, 2025
Refleksi Atas Sepakbola, Nasionalisme Dan Luka Kita

Refleksi Atas Sepakbola, Nasionalisme Dan Luka Kita

Juni 7, 2025
Pandawa Nama Baru Restoran Garam Merica Sydney yang Tetap Mengusung Semangat Autentik Kuliner Nusantara
Ekonomi

Pandawa Nama Baru Restoran Garam Merica Sydney yang Tetap Mengusung Semangat Autentik Kuliner Nusantara

by Ahmat
Juni 7, 2025
0
1.4k

SIAGAINDONESIA.ID - Setelah dua tahun melayani pecinta kuliner Tanah Air di Australia, restoran halal Garam Merica Sydney kini resmi bertransformasi...

Read moreDetails
Sebelum Uji Forensik, Periksa dahulu joko widodo

Menyembelih Kekuasaan Jokowi Adalah Ibadah

Juni 7, 2025
1.6k
Refleksi Atas Sepakbola, Nasionalisme Dan Luka Kita

Refleksi Atas Sepakbola, Nasionalisme Dan Luka Kita

Juni 7, 2025
1.4k

REKAYOREK

Ini Asal Mula Nama Grup Band Rock Elpamas

10 Feb 2025

Informasi Konstruktif Melindungi dan Melestarikan Seni Budaya…

13 Feb 2025

Bahasa Universal Itu Bernama Matematika

13 Feb 2025
Sabtu, Juni 7, 2025
SIAGA INDONESIA NEWS
  • Home
  • Berita
  • Ekonomi
  • Hukum
  • Politik
  • Lainya
    • Kriminal
    • Dunia
    • Nusantara
    • Alutsista
    • Siaga Bencana
    • Opini
    • Podcast
No Result
View All Result
SIAGA INDONESIA NEWS
No Result
View All Result
Home Opini

Jokowi Ucapkan Terimakasih pada Dirinya

by redaksi
Oktober 19, 2024
Reading Time: 2 mins read
A A
Terima Kasih No Mulyo

Baliho bertuliskan terima kasih kepada Jokowi bertebaran di berbagai kota. Foto: ist

603
SHARES
1.7k
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Oleh: Syafril Sjofyan

“AYAK ayak wae” merujuk pada ungkapan dalam bahasa Sunda untuk menggambarkan situasi di mana seseorang melakukan sesuatu tanpa hasil yang jelas.

Banjir spanduk, baliho, papan reklame dipenuhi dengan ucapan “Terima Kasih pak Jokowi”. Jika diperhatikan tidak tertulis nama, grup, instasni mengucapkan pesan tersebut. Hanya ada satu pemesannya tercetak “Alap-alap Jokowi”. Waduh. Terakhir masa jabatan Jokowi masih melakukan pencitraan. Perilaku yang bisa dianggap sebagai gila pencitraan.

Gila pencitraan merujuk pada perilaku yang sangat terobsesi untuk menciptakan atau mempertahankan citra tertentu di masyarakat. Terkait kebutuhan untuk diterima, atau butuh pengakuan sosial. Perilaku melibatkan manipulasi informasi atau penyajian diri yang tidak sepenuhnya jujur.

Karena setahun ini jangankan masyarakat banyak. Pendukung Jokowi pun sudah kecewa terhadap prilaku Presiden yang membangun dinasti menghalalkan segala cara. Bahkan para tokoh cendikiawan pendukung seperti, Prof Ikrarnegara, Gunawan Muhamad sampai meneteskan airmata di tv mainstream kecewa terhadap prilaku Jokowi.

Membesar-besarkan pencapaian, mengklaim atau memperlihatkan pencapaian yang tidak sepenuhnya akurat atau berlebihan untuk mendapatkan pengakuan dari orang lain, menunjukkan bagaimana pencitraan bisa mengganggu keaslian dan kejujuran dalam hubungan sosial.

Pertanyaanya kenapa prilaku Jokowi selama massa jabatan dan di akhir jabatan selalu mengandalkan pencitraan. Terkait kepada Kesehatan Mental. Obsesi untuk menjaga citra bisa menyebabkan stres, kecemasan, dan depresi.

Sepertinya Jokowi kehilangan identitas diri karena terlalu fokus pada bagaimana masyarakat melihat dirinya.

Ketika fakta tentang pencitraan Jokowi yang berlebihan terbongkar, bahkan konon “mengelontorkan” dana 15 Milyar untuk menyebarkan ucapan berterimakasih pada dirinya sendiri. Semakin merusak reputasinya dirinya. Hancur.

Keinginan Jokowi untuk berkuasa terus dipaksakan melalui menampukan putra-putranya di kekuasaan sudah menjadi beban yang berat, mengharuskan dia melakukan usaha keras menjaga citra dengan berbagai cara. Kasihan!

Kata pepatah Jawa “Ben akhire ora kecewa, dewe kudu ngerti kapan wektune berharap lan kapan wektune kudu mandeg.” Artinya agar akhirnya tidak kecewa, kita harus mengerti kapan waktunya berharap dan kapan waktunya harus berhenti.

Makanya jangan “Adigang, adigung, adiguna” Mengandalkan kekuatan, kekuasaan dan kecerdikan. Pada akhirnya buruk. Su’ul Khotimah.

Konon Hari ini (18/4) di berbagai Kota Mahasiswa Aksi Serentak dengan Tema Tangkap dan Adili Jokowi

Becik ketitik, olo ketoro. Kebaikan Kelihatan, Keburukan Ketahuan.@

*) Pemerhati Kebijakan Publik, Aktivis Pergerakan 77-78, Sekjen APPTNI

Share241Tweet151
Previous Post

Rekaman Amatir Perahu Pelajar SMP Tenggelam saat Pulang Sekolah

Next Post

Bahlil Kini Diburu

Berita Terkait

Pandawa Nama Baru Restoran Garam Merica Sydney yang Tetap Mengusung Semangat Autentik Kuliner Nusantara

Pandawa Nama Baru Restoran Garam Merica Sydney yang Tetap Mengusung Semangat Autentik Kuliner Nusantara

by Ahmat
Juni 7, 2025
0
1.4k

...

Sebelum Uji Forensik, Periksa dahulu joko widodo

Menyembelih Kekuasaan Jokowi Adalah Ibadah

by redaksi
Juni 7, 2025
0
1.6k

...

Refleksi Atas Sepakbola, Nasionalisme Dan Luka Kita

Refleksi Atas Sepakbola, Nasionalisme Dan Luka Kita

by redaksi
Juni 7, 2025
0
1.4k

...

Next Post
Bahlil Kini Diburu

Bahlil Kini Diburu

Discussion about this post

REKAYOREK

Ini Asal Mula Nama Grup Band Rock Elpamas

10 Feb 2025

Informasi Konstruktif Melindungi dan Melestarikan Seni Budaya…

13 Feb 2025

Bahasa Universal Itu Bernama Matematika

13 Feb 2025
  • Disclaimer
  • Indeks
  • Pedoman Media Siber
  • Redaksi

Copyright © 2021 Siaga Indonesia

No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
  • Ekonomi
  • Hukum
  • Politik
  • Lainya
    • Kriminal
    • Dunia
    • Nusantara
    • Alutsista
    • Siaga Bencana
    • Opini
    • Podcast

Copyright © 2021 Siaga Indonesia

This website uses cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used. Visit our Privacy and Cookie Policy.