SIAGAINDONESIA.ID Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengumandangkan azan di pinggir Sungai Aare, Swiss. Di tempat itu putra sulungnya Emmeril Kahn Mumtadz atau Eril hilang terbawa arus dan hingga kini belum ditemukan.
Azan yang dikumandangkan Kang Emil, sapaan akrabnya, sekaligus menandai kepergian anaknya.
Peristiwa itu diabadikan lewat rekaman video. Azan yang dikumandangkan Kang Emil itu diyakini ditujukan untuk sang putra sulung yang juga ketika pertama kali lahir pernah dikumandangkan azan oleh Emil.
Sementara di video lain, Kang Emil terlihat membawa tongkat di tangannya. Dengan gigih Kang Emil menyusuri sungai Aare langkah demi langkah.
Dalam video, Kang Emil yang mengenakan topi putih terlihat sabar mencari anak sulungnya menggunakan tongkat. Dalam proses pencariannya di sungai Aare, Kang Emil nampak tak gentar meski ketinggian air nyaris ke level dada.
Meski Kang Emil telah kembali ke Indonesia, berdasarkan pernyataan pers KBRI Bern, proses pencarian tetap dilanjutkan.
Karena lebih dari 7 hari upaya pencarian Eril tak kunjung ditemukan, Kang Emil akhirnya pasrah melepas kepergian Eril.
“Innalilahi wainna ilaihi rajiun. Dengan ini kami secara resmi melepas dan mengikhlaskan sepenuh hati atas berpulangnya anak kami tercinta ananda Emmeril Kahn Mumtadz,” demikian tulis Kang Emil di unggahannya.
“Mohon dimaafkan, jika semasa hidupnya ada kekhilafan dan kesalahan,” katanya menambahkan.
Kang Emil juga menuliskan pesan menyentuh di akun Twitternya yang menjadi pembuka unggahannya tersebut. Seperti ini pesan lengkapnya:
Wahai Sungai Aare,
Sebagai sesama mahluk Allah SWT, aku titipkan jasad anak kami kepadamu.
Sudah kukumandangkan adzan terbaikku dihadapanmu..
Bahagiakan dia dalam keindahanmu.
Selimuti dia dalam kehangatanmu.
Lindungi dia dalam kemegahanmu.
Sucikan dia dalam kejernihanmu.
Jadikan doa-doa kami menjadi cahaya penerang jasad syahidnya di dasarmu.
Engkau sudah ditakdirkan sebagai tempat terindah dan terbaik baginya untuk bertemu dengan pemilik sejatinya, Allah SWT.
Berjanjilah padaku, wahai Sungai Aare.
Wahai Sungai Aare, sebagai sesama mahluk Allah SWT, aku titipkan jasad anak kami kepadamu.
Sudah kukumandangkan adzan terbaikku dihadapanmu.
Bahagiakan dia dalam keindahanmu.
Selimuti dia dalam kehangatanmu.
Lindungi dia dalam kemegahanmu. pic.twitter.com/XroTSDJiGc— Ridwan Kamil (@ridwankamil) June 3, 2022
***
Innalilahi wainna illaihi rajiun,
Dengan ini kami secara resmi melepas dan mengikhlaskan sepenuh hati atas berpulangnya anak kami tercinta ananda Emmeril Kahn Mumtadz.
Mohon dimaafkan, jika semasa hidupnya ada kekhilafan dan kesalahan.
Innalilahi wainna illaihi rajiun,
Dengan ini kami secara resmi melepas dan mengikhlaskan sepenuh hati atas berpulangnya anak kami tercinta ananda Emmeril Kahn Mumtadz.
Mohon dimaafkan, jika semasa hidupnya ada kekhilafan dan kesalahan.
— Ridwan Kamil (@ridwankamil) June 3, 2022
Kami sekeluarga sudah kembali ke tanah air dan akan melaksanakan doa bersama bada zuhur dan bada ashar, besok Sabtu bagi yang berkenan di kediaman Gedung Pakuan Bandung.
Hatur nuhun.
*pencarian jasad Eril akan terus dilakukan sampai batas waktu yang tidak ditentukan.
Kami sekelurga sudah kembali ke tanah air dan akan melaksanakan doa bersama bada zuhur dan bada ashar, besok Sabtu bagi yang berkenan di kediaman Gedung Pakuan Bandung.
Hatur nuhun.
*pencarian jasad Eril akan terus dilakukan sampai batas waktu yang tidak ditentukan.
— Ridwan Kamil (@ridwankamil) June 3, 2022
Sementara itu, dari perwakilan keluarga membenarkan bahwa pihak keluarga telah mengikhlaskan Eril meninggal dunia.
“Emmeril Kahn Mumtadz atau yang dikenal Eril sudah wafat berpulang ke rahmatullah,” ujar Erwin Muniruzaman, kakak kandung Ridwan Kamil di Gedung Pakuan, Bandung, Jumat (3/6/2022).
Di sisi lain Majelis Ulama Indonesia Jawa Barat (MUI Jabar) menyerukan seluruh masyarakat muslim, untuk melakukan shalat ghaib atas hilangnya Eril.
Seruan ini disampaikan, menyusul pembicaraan pihak keluarga Kang Emil dengan MUI Jabar di Kantor MUI Jabar, Bandung pada Kamis (2/6/2022) pukul 19.00 WIB.
Dalam pertemuan yang berlangsung setengah jam itu, MUI Jawa Barat memperoleh dua penjelasan dari pihak Kang Emil.
Pertama, Kang Emil beserta istri sudah mengikhlaskan sepenuhnya, dan meyakini bahwa ananda tercinta Eril sudah meninggal dunia karena tenggelam.
Kedua, Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Swiss menyampaikan, otoritas setempat sudah mengubah status pencarian Eril, dari semula berstatus mencari orang hilang (missing person) menjadi status mencari orang yang tenggelam (drowned person).
Hal ini mengisyaratkan, bahwa orang yang dicari, kemungkinan sudah meninggal dunia.
“Dengan memperhatikan keterangan dan penjelasan pihak keluarga, maka dengan memperhatikan ketentuan syara’, jenazah harus segera dishalatkan. Berhubung jenazah tidak atau belum ditemukan, maka shalat jenazah dilakukan dengan cara shalat ghaib,” papar MUI Jabar dalam Seruan Untuk Melaksanakan Shalat Ghaib yang ditandatangani di Bandung 2 Juni 2022 oleh Ketua Umum Prof. DR. KH. Rachmat Syafei, Lc, MA dan Sekretaris Umum Drs. HM. Rafani Achyar, MSi.
“Oleh karena itu, kami menyerukan seluruh masyarakat muslim untuk melakukan shalat ghaib atas almarhum Emmeril Kahn Mumtadz pada Jumat 3 Juni 2022 di setiap masjid atau mushola. Bisa dilakukan sebelum atau ba’da shalat Jumat,” pungkas seruan tersebut.
MUI Jabar meminta agar seruan tersebut diteruskan kepada jajaran MUI di bawahnya, dan kepada seluruh masyarakat muslim yang ada di wilayahnya.@