Renungan Suci Warnai HUT Ke 65 Yonif 320/Badak Putih dengan Khidmat

Renungan Suci Warnai HUT Ke 65 Yonif 320/Badak Putih dengan Khidmat

Mei 14, 2025
Jatim Gagas BUMD Holding, Danantara Lahir Lebih Dulu

Jatim Gagas BUMD Holding, Danantara Lahir Lebih Dulu

Mei 14, 2025
Bareng Edho Zell, J&T Connect Preneur Tour 2025 Bantu UMKM Kuasai Pasar Digital

Bareng Edho Zell, J&T Connect Preneur Tour 2025 Bantu UMKM Kuasai Pasar Digital

Mei 14, 2025
Renungan Suci Warnai HUT Ke 65 Yonif 320/Badak Putih dengan Khidmat
Alutsista

Renungan Suci Warnai HUT Ke 65 Yonif 320/Badak Putih dengan Khidmat

by wiwin boncel
Mei 14, 2025
0
1.4k

SIAGAINDONESIA.ID    Dalam suasana hening dan penuh kekhidmatan, Yonif 320/Badak Putih menggelar upacara Renungan Suci sebagai bagian dari rangkaian peringatan Hari...

Read moreDetails
Jatim Gagas BUMD Holding, Danantara Lahir Lebih Dulu

Jatim Gagas BUMD Holding, Danantara Lahir Lebih Dulu

Mei 14, 2025
1.4k
Bareng Edho Zell, J&T Connect Preneur Tour 2025 Bantu UMKM Kuasai Pasar Digital

Bareng Edho Zell, J&T Connect Preneur Tour 2025 Bantu UMKM Kuasai Pasar Digital

Mei 14, 2025
1.4k

REKAYOREK

Ini Asal Mula Nama Grup Band Rock Elpamas

10 Feb 2025

Informasi Konstruktif Melindungi dan Melestarikan Seni Budaya…

13 Feb 2025

Bahasa Universal Itu Bernama Matematika

13 Feb 2025
Rabu, Mei 14, 2025
SIAGA INDONESIA NEWS
  • Home
  • Berita
  • Ekonomi
  • Hukum
  • Politik
  • Lainya
    • Kriminal
    • Dunia
    • Nusantara
    • Alutsista
    • Siaga Bencana
    • Opini
    • Podcast
No Result
View All Result
SIAGA INDONESIA NEWS
No Result
View All Result
Home Opini

Inilah Partai Politik yang Selamat di Dunia dan Akherat

by redaksi
Juni 25, 2024
Reading Time: 4 mins read
A A
Inilah Partai Politik yang Selamat di Dunia dan Akherat

Gus Aam Wahib Wahab. Foto: ist

493
SHARES
1.4k
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Oleh: Gus Aam Wahib Wahab

PARTAI politik suatu wadah perjuangan dan pengabdian di dalam kehidupan politik yang sehat sekaligus untuk melancarkan usaha usaha pembangunan di semua bidang yang bermanfaat bagi umat dan negara.

Masalah kepartaian dalam hubungannya dengan demokrasi yang sehat memanglah tidak bisa dipisahkan dengan usaha usaha pembangunan. Kepartaian dan demokrasi yang sehat merupakan prasarana penting bagi pembangunan.

Oleh karena itu janganlah pernah berfikir bahwa partai politik merupakan tujuan, akan tetapi sekedar alat atau wadah untuk membangun bangsa dan negara yang aman dan makmur yang menjunjung tinggi keadilan.
Adapun tujuan terakhir didirikannya sebuah partai politik tentulah mencapai keridhoan Allah SWT di dunia dan akherat.

Untuk mencapai keridhoan Allah SWT tersebut sudah seharusnya partai politik senantiasa fokus dan menekankan langkah langkah pada masalah iman, ibadah, akhlakul karimah dan amal sholeh. Ini kunci pertama agar kita dapat mempunyai kesempatan membangun suatu kehidupan dunia yang sejahtera selaku pewaris pewarisnya.

Teringatlah kami akan firman Allah SWT: “Dan sesunguhnya telah kami tulis di dalam kitab Zabur setelah kami tulis dalam Laukhil Makhfudz bahwasannya Kami ini diwarisi oleh hamba hamba KU Yang shaleh shaleh”. (Al Anbiya’: 105)

Kita tidak dapat membangun di atas bumi ini kalau kita tidak mewarisi atau mempusakai bumi ciptaan Allah SWT. Akan tetapi bagaimana kita bisa mewarisinya jikalau tidak termasuk hamba hamba Allah SWT yang shaleh?
Padahal ayat tersebut di atas telah dengan gamblangnya mengfirmankan bahwa hanya orang orang yang shalehlah yang akan mempusakai bumi.

Mempusakai bumi atau mewarisi bumi ini artinya tentulah membangunnya agar menjadi suatu dunia yang sejahtera, aman dan makmur, yang didalamnya berisi keadilan dan kebenaran yang dijunjung tinggi.

Tentang tugas membangun serta memakmurkan dunia ini lebih jelas difirmankan Allah SWT: “Dan kepada bangsa Tsamud, Kami utus saudara mereka yakni Nabi Shaleh yang telah berseru: Hai bangsaKu! Sembahlah Allah sekali kali tak ada bagimu Tuhan kecuali Allah. Dan yang telah mencipta kan kamu dari bumi dan menjadikan kamu orang orang yang memakmurkan nya, Oleh sebab itu, mohon ampunlah kepada-Nya kemudian bertaubatlah kepada-Nya, Sesungguhnya Tuhanmu amatlah dekat (rahmat-Nya) lagi pula memperkenankan permohonan hambaNya.” (Hud: 61)

Menurut ajaran Islam, membangun untuk kemakmuran dan beribadah serta beramal shaleh adalah tugas tugas kembar yang tidak boleh dipisah-pisahkan.

Kita akan mempunyai kesempatan membangun bila saja kita mempusaka kan bumi ini. Akan tetapi bumi ini pun hanya diwariskan kepada hamba hamba yang shaleh seterusnya. Manakala kemakmuran telah tercapai, kita pun tidak boleh meninggalkan Ibadah dan amal shaleh, karena bagaimana kita tidak bersyukur kepada Allah padahal kita telah diberi kenikmatan hidup?

Dengan kata lain sebelum dan sesudah membangun, kita diwajibkan ibadah dan amal shaleh. Karena beramal shaleh tidaklah tergantung pada hasil atau tidaknya usaha pembangunan itu.

Sebelum membangun kita tetap beramal shaleh dan akan lebih beramal shaleh lagi manakala kita berhasil membangun dunia ini.

Bahwa kita selamanya akan tetap setia kepada akidah dan himmah (cita cita) ahlus sunnah wal jamaah bukan saja dibidang iman dan ibadah, akan tetapi juga di dalam urusan politik, ekonomi dan kemasyarakatan pada umumnya.

Kadang kadang karena kita terlampau asyik dan gairah kepada bidang politik dan ekonomi. Sangat besar menyebabkan kita sering mengesamping kan norma norma Ahlussunnah Wal Jamaah.

Tidak bisa disangkal bahwa urusan politik dan ekonomi bagi partai politik memanglah penting dalam mengatur tata hidup berbangsa, bermasyarakat dan bernegara. Akan tetapi norma norma akidah, dan syariah adalah lebih mutlak.

Karena Islam meletakkan akidah dan syariah untuk melandasi pekerjaan pekerjaan partai politik terkait politik dan ekonomi dan sebagainya agar sehat dan bermanfaat bagi umat manusia pada umumnya.

Di sinilah kedudukan serta peranan ulama dalam sebuah partai politik. Ulama mempunyai kedudukan kepemimpinan yang mengarahkan agar semua kegiatan partai politik selamanya tetap diatas landasan akidah dan himmah Ahlussunnah wal Jamaah. Mengesampingkan ulama berarti mengesampingkan akidah dan syariah. Sebaliknya memegang teguh kedudukan dan peranan ulama berarti memegang teguh akidah dan syariah.

Akhirnya sampailah kami pada bagian terakhir. Selamatkanlah perjalanan partai politik dalam perjuangan dan pengabdiannya sesuai azaz dan tujuannya, dengan memanfaatkan sebaik baiknya hasil dan kedudukan partai politik ini setelah pemilu yang baru lalu.

Tugas kedepan masih amat banyak, karena itu tentu memerlukan kesabaran yang sebesar besarnya dan tawakal yang sebulat bulatnya. Karena memang kesabaran dan tawakal menjadi sifat orang mukmin yang utama.
Tujuan yang amat mulia karena itu harus ditempuh dengan cara cara yang mulia. Disinilah arti penting daripada makna Akhlakul Karimah.

Marilah kita senantiasa berpegang teguh akan Firman Allah SWT: “Dan Sabarkan dirimu menyertai orang orang yang selalu menyerukan Tuhannya dari pagi hingga petang dengan mengharap Keridhoan-Nya Janganlah kamu berpaling dari mereka karena kamu mengharapkan perhiasan kehidupan dunia, dan Sekali kali janganlah kamu mengikuti jejak orang orang yang hatinya telah Kami lalaikan dari ingat kepada Kami, Lagipula hanya menurut hawa nafsunya, karena keadaan demikian adalah melampaui batas.” (Al Kahfi: 28)

Semoga partai politik yang istiqomah dalam perjuangan dan pengabdiannya akan tetap menemukan arah jalannya di dalam mensyukuri nikmat karunia Allah SWT melalui cara cara yang sesuai dengan Akidah Ahlussunnah Wal Jamaah.

Allah SWT telah menunjuki kita tentang apa apa yang harus dilakukan yang tercermin dalam doa tersebut di bawah ini: Yaa Allah, tunjukilah aku bagaimana caranya mensyukuri Nikmat-MU yang telah Engkau berikan kepadaku dan kepada ibu bapakku, dan agar aku dapat melakukan amal shaleh yang Engkau Ridhoi. Mohon diberikan kepadaku kebaikan untuk pendidikan anak anakku. Sesungguhnya aku mohon taubat kepada-MU dan sesungguhnya aku tetap dalam golongan orang orang muslim (berserah diri). (Al Ahqaf: 15)

Amin Yaa Robbal ‘alamin.@

*) Penulis adalah cucu KH Wahab Chasbullah Pendiri Nahdlatul Ulama dan Ketum Khitthah Ulama Nahdliyin (KUN)

Share197Tweet123
Previous Post

Kebijakan Penonaktivan NIK Warga Jakarta: Buruk Rupa Cermin Dibelah

Next Post

Elektabilitas Anies Tinggi di Pilgub Jakarta, Akibat Kesalahan Pj Gubernur Heru?

Berita Terkait

Renungan Suci Warnai HUT Ke 65 Yonif 320/Badak Putih dengan Khidmat

Renungan Suci Warnai HUT Ke 65 Yonif 320/Badak Putih dengan Khidmat

by wiwin boncel
Mei 14, 2025
0
1.4k

...

Jatim Gagas BUMD Holding, Danantara Lahir Lebih Dulu

Jatim Gagas BUMD Holding, Danantara Lahir Lebih Dulu

by redaksi
Mei 14, 2025
0
1.4k

...

Bareng Edho Zell, J&T Connect Preneur Tour 2025 Bantu UMKM Kuasai Pasar Digital

Bareng Edho Zell, J&T Connect Preneur Tour 2025 Bantu UMKM Kuasai Pasar Digital

by wiwin boncel
Mei 14, 2025
0
1.4k

...

Next Post
Anies Menjawab Suara Dari Kampung dan Desa: Jejak Rekam di Jakarta Kuatkan Program Bantuan Sosial

Elektabilitas Anies Tinggi di Pilgub Jakarta, Akibat Kesalahan Pj Gubernur Heru?

Discussion about this post

REKAYOREK

Ini Asal Mula Nama Grup Band Rock Elpamas

10 Feb 2025

Informasi Konstruktif Melindungi dan Melestarikan Seni Budaya…

13 Feb 2025

Bahasa Universal Itu Bernama Matematika

13 Feb 2025
  • Disclaimer
  • Indeks
  • Pedoman Media Siber
  • Redaksi

Copyright © 2021 Siaga Indonesia

No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
  • Ekonomi
  • Hukum
  • Politik
  • Lainya
    • Kriminal
    • Dunia
    • Nusantara
    • Alutsista
    • Siaga Bencana
    • Opini
    • Podcast

Copyright © 2021 Siaga Indonesia

This website uses cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used. Visit our Privacy and Cookie Policy.