Pemerintah Putuskan 1 Syawal Jatuh Pada Sabtu 22 April 2023, Muhammadiyah Jumat 21 April 2023

Bermain-main Dengan Rumah Ibadah

Juni 10, 2023
Jalin sinergitas, Babinsa Koramil 13/ Cisoka Bersama Pemdes Desa Cikareo Melaksanakan Jumat Bersih

Jalin sinergitas, Babinsa Koramil 13/ Cisoka Bersama Pemdes Desa Cikareo Melaksanakan Jumat Bersih

Juni 9, 2023
Harga BBM Dinaikkan, Langkah Nasib-Nasiban Oleh Jokowi

Hanya Tuhan Yang Bisa Memakzulkan Jokowi, Itu Pun Kalau…

Juni 9, 2023

Youtube

Kenapa Banyak Kepala Daerah yang “Kesasar” Salah Arah dan Tujuan⁉️

Kenapa Banyak Kepala Daerah yang “Kesasar” Salah Arah dan Tujuan⁉️

1.4k VIEWS
November 19, 2022
    Pemerintah Putuskan 1 Syawal Jatuh Pada Sabtu 22 April 2023, Muhammadiyah Jumat 21 April 2023
    Opini

    Bermain-main Dengan Rumah Ibadah

    by redaksi
    Juni 10, 2023
    0
    1.7k

    Oleh: M Rizal Fadillah PRESIDEN Jokowi bulan Januari 2023 di depan Rakornas Kepda dan Forkopimda di Bogor memperingatkan Kepala Daerah...

    Read more
    Jalin sinergitas, Babinsa Koramil 13/ Cisoka Bersama Pemdes Desa Cikareo Melaksanakan Jumat Bersih

    Jalin sinergitas, Babinsa Koramil 13/ Cisoka Bersama Pemdes Desa Cikareo Melaksanakan Jumat Bersih

    Juni 9, 2023
    1.5k
    Harga BBM Dinaikkan, Langkah Nasib-Nasiban Oleh Jokowi

    Hanya Tuhan Yang Bisa Memakzulkan Jokowi, Itu Pun Kalau…

    Juni 9, 2023
    1.4k
    • Trending
    • Comments
    • Latest
    Danrem 172/PWY Pimpin Sertijab Dandim Jayapura dan Penyerahan Jabatan Kasiops Kasrem 172/PWY

    Danrem 172/PWY Pimpin Sertijab Dandim Jayapura dan Penyerahan Jabatan Kasiops Kasrem 172/PWY

    Maret 11, 2023
    Reshuffle Kabinet Semata Demi Kekuasaan, Buka Untuk Rakyat

    Pak Jokowi Jangan Keterlaluan, Tak Lama Lagi Kekuasaan Anda Berakhir

    Mei 26, 2023
    IKN Dalam Skeptisisme

    IKN Dalam Skeptisisme

    Januari 28, 2023
    Bakamla RI Evakuasi Kapal Hilang Kontak di Perairan Tarakan

    Bakamla RI Evakuasi Kapal Hilang Kontak di Perairan Tarakan

    0
    Panglima TNI Berikan Pembekalan Taruna/Taruni AAL Sebelum Keliling Asia Tenggara dan Australia

    Panglima TNI Berikan Pembekalan Taruna/Taruni AAL Sebelum Keliling Asia Tenggara dan Australia

    0
    Utang Pemerintah untuk Belanja Produktif: Bodoh atau Pembodohan Publik?

    Utang Pemerintah untuk Belanja Produktif: Bodoh atau Pembodohan Publik?

    0
    Pemerintah Putuskan 1 Syawal Jatuh Pada Sabtu 22 April 2023, Muhammadiyah Jumat 21 April 2023

    Bermain-main Dengan Rumah Ibadah

    Juni 10, 2023
    Jalin sinergitas, Babinsa Koramil 13/ Cisoka Bersama Pemdes Desa Cikareo Melaksanakan Jumat Bersih

    Jalin sinergitas, Babinsa Koramil 13/ Cisoka Bersama Pemdes Desa Cikareo Melaksanakan Jumat Bersih

    Juni 9, 2023
    Harga BBM Dinaikkan, Langkah Nasib-Nasiban Oleh Jokowi

    Hanya Tuhan Yang Bisa Memakzulkan Jokowi, Itu Pun Kalau…

    Juni 9, 2023
    Minggu, Juni 11, 2023
    siagaindonesia.id
    • Home
    • Berita
    • Ekonomi
    • Hukum
    • Politik
    • Lainya
      • Kriminal
      • Dunia
      • Nusantara
      • Alutsista
      • Siaga Bencana
      • Opini
      • Podcast
    No Result
    View All Result
    siagaindonesia.id
    No Result
    View All Result
    Home Opini

    Hidup Bekerja atau Mati Berjuang

    by redaksi
    Agustus 9, 2022
    Reading Time: 3 mins read
    A A
    Hidup Bekerja atau Mati Berjuang

    Syahganda Nainggolan. Foto: ist

    494
    SHARES
    1.4k
    VIEWS
    Share on FacebookShare on Twitter

    Oleh: Syahganda Nainggolan

    ‘VIVRE en travaillant ou mourir en combattant’.

    ‘Hidup Bekerja atau Mati Berjuang’. Demikian sekilas bait “Lyon”, karya pianis Prancis Franz Liszt, awal abad ke 19.

    Dia terinspirasi menggubah karyanya melalui pemberontakan kaum buruh Prancis. Pemberontakan kaum buruh tekstil di Lyon Prancis masa itu terjadi sebanyak 3 kali, tahun 1831, 1834 dan 1848.

    Untuk menghancurkan pemberontakan pertama, 20.000 tentara Prancis dikerahkan untuk melumpuhkan kaum buruh.

    Sementara itu, pemberontakan kaum buruh dalam sejarah, di manapun berada, akan terukir dalam warna darah dan keringat. Karena hukum eksploitasi yang dilakukan kaum borjouis atau oligarki terhadap buruh bersifat kekal.

    Kekekalan itu hanya bisa dihancurkan dengan kegigihan dan solidaritas kaum buruh menentukan nasibnya. Pemberontakan yang berdarah-darah di Lyon Prancis, seperti yang diuraikan di atas, akhirnya telah menjadikan kaum buruh menjadi tuan di negeri sendiri di sana.

    Dalam uraian sejarah equality di Paris dan Perancis, menurut Thomas Piketty, selama 200 tahun, akhirnya berhasil menekan ketimpangan dari Gini 0,7 menjadi 0,3.

    Moh Jumhur Hidayat dan sejumlah tokoh tokoh Serikat Buruh telah mengumumkan pemberontakan terhadap kaum oligarki. Mereka akan mengepung Jakarta tanggal 10/8/2022. Tuntutannya adalah Cabut UU Omnibuslaw.

    Gerakan pemberontakan ini telah dimulai dengan aksi Long march kaum buruh dari Gedung Sate, Bandung. Mereka akan disambut di berbagai kota yang akan mereka lewati sebelum sampai Jakarta.

    Mengapa UU Omnibuslaw?

    UU Omnibuslaw yang diketuk palu oleh DPR pada bulan Oktober 2020 lalu adalah UU karya rezim Jokowi yang paling berbahaya bagi kaum buruh. Sesungguhnya bukan hanya kaum buruh, tapi juga bagi seluruh rakyat Indonesia. UU ini dibuat untuk memastikan dukungan legal bagi eksploitasi buruh secara bebas, sebebas-bebasnya.

    Hubungan pengusaha vs buruh yang sudah berhasil dikerangkakan secara baik paska reformasi, baik melalui UU Tentang Serikat Pekerja, 2002, UU Hubungan Industrial 2003, UU SJSN 2009, yang mengatur perlindungan buruh dari eksploitasi kaum oligarki, dihancurkan oleh UU Omnibuslaw. Ratusan demonstran buruh dan mahasiswa yang mengecam kehadiran UU itu dianiaya, ditangkap dan bahkan Jumhur sendiri di penjara, pada tahun 2020.

    Jumhur Hidayat dipenjara karena mempublikasikan statement bahwa UU Omnibuslaw hanyalah kepentingan investor rakus yang biadab. Untungnya Mahkamah Konstitusi menyatakan UU Omnibuslaw ini bertentangan dengan konstitusi (UUD’45). Lalu mengapa buruh masih memberontak? Karena UU Omnibuslaw meski bertentangan dengan UUD’45 dan masih digunakan oleh pemerintahan Jokowi.

    Sila ke-5 Pancasila dan Perjuangan Buruh

    Ketika kaum buruh berjuang di Lyon Prancis, sebagaimana disinggung di atas, negara Prancis adalah milik raja. Raja ditopang kekuasaannya oleh baron-baron kaya, yang membayar upeti. Sebelum Revolusi Prancis, hak rakyat dan kaum buruh memang tidak dimengerti oleh elit dan oligarki.

    Di Indonesia, persoalannya tidaklah demikian. Indonesia didirikan oleh bapak pendiri bangsa dengan keringat dan darah. Kemenangan Founding Fathers kemudian diukirkan dalam cita-cita kemerdekaan, yang salah satunya dikunci dalam sila ke 5 Pancasila, yakni Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia.

    Dalam 8 tahun rezim Jokowi, kita melihat negara semakin jauh dari cita-cita keadilannya. Negara lebih difungsikan untuk menumpuk hutang dan memanjakan penguasa serta segelintir oligarki. Orang-orang kaya terus bertambah kaya. Moralitas aparatur negara tidak mengarah pada fungsi bekerjanya negara pada keadilan dan rakyat terus menerus tersisihkan.

    Pada 5 tahun pertama rezim Jokowi, tim CNBC melaporkan penurunan kemiskinan di Indonesia paling kecil dalam sejarah paska reformasi. Hanya sedikit di atas 1 persen rerata pertahun.

    Pada masa pandemi, penurunan kemiskinan secara data resmi BPS, hanya nol koma. Namun, tercatat banyak kekayaan pejabat negara membesar masa pandemi. Upah buruh semakin mengharu-biru.

    Kenaikan upah buruh pada tahun ini rerata hanya 0,85 persen alias tidak sampai 1 persen. Padahal Zulkifli Hasan, Menteri Perdagangan, ketika inspeksi ke pasar induk Kramat Jati Jakarta, menemukan data kenaikan harga-harga kebutuhan pokok sudah mencapai 50-70 persen.

    Apakah kaum buruh yang porsi pengeluaran mereka 60 persenuntuk kebutuhan pokok mampu bertahan hidup? Apakah kaum buruh akan mampu memperbaiki masa depan anak cucunya? Ini pertanyaan besar tentang Sila Ke-5 Pancasila.

    Apalagi ketika skandal semisal Apeng, pencuri kekayaan negara dan merugikan negara Rp78 Triliun sebagaimana diungkap oleh Kejakgung RI, yang ramai diberitakan saat ini, bebas melanggeng tak tersentuh hukum.

    Kita belum tahu akhir cerita pemberontakan buruh yang dilakukan Jumhur Hidayat dan kawan-kawan Serikat Buruh lainnya. Namun, perjuangan buruh tekstil, seperti yang dilakukan di Lyon Prancis di masa lalu, telah menghantarkan kaum buruh pada derajat hidup yang tinggi. Padalah mereka tidak mengenal sila ke 5 Pancasila.

    Mari kita berdoa untuk kebaikan dan kesejahteraan kaum buruh.@

    *) Ketua Lembaga Kajian Publik Sabang Merauke Circle (SMC)

    Terkait

    Share198Tweet124Share49
    • Trending
    • Comments
    • Latest
    Danrem 172/PWY Pimpin Sertijab Dandim Jayapura dan Penyerahan Jabatan Kasiops Kasrem 172/PWY

    Danrem 172/PWY Pimpin Sertijab Dandim Jayapura dan Penyerahan Jabatan Kasiops Kasrem 172/PWY

    Maret 11, 2023
    Reshuffle Kabinet Semata Demi Kekuasaan, Buka Untuk Rakyat

    Pak Jokowi Jangan Keterlaluan, Tak Lama Lagi Kekuasaan Anda Berakhir

    Mei 26, 2023
    IKN Dalam Skeptisisme

    IKN Dalam Skeptisisme

    Januari 28, 2023
    Bakamla RI Evakuasi Kapal Hilang Kontak di Perairan Tarakan

    Bakamla RI Evakuasi Kapal Hilang Kontak di Perairan Tarakan

    0
    Panglima TNI Berikan Pembekalan Taruna/Taruni AAL Sebelum Keliling Asia Tenggara dan Australia

    Panglima TNI Berikan Pembekalan Taruna/Taruni AAL Sebelum Keliling Asia Tenggara dan Australia

    0
    Utang Pemerintah untuk Belanja Produktif: Bodoh atau Pembodohan Publik?

    Utang Pemerintah untuk Belanja Produktif: Bodoh atau Pembodohan Publik?

    0
    Pemerintah Putuskan 1 Syawal Jatuh Pada Sabtu 22 April 2023, Muhammadiyah Jumat 21 April 2023

    Bermain-main Dengan Rumah Ibadah

    Juni 10, 2023
    Jalin sinergitas, Babinsa Koramil 13/ Cisoka Bersama Pemdes Desa Cikareo Melaksanakan Jumat Bersih

    Jalin sinergitas, Babinsa Koramil 13/ Cisoka Bersama Pemdes Desa Cikareo Melaksanakan Jumat Bersih

    Juni 9, 2023
    Harga BBM Dinaikkan, Langkah Nasib-Nasiban Oleh Jokowi

    Hanya Tuhan Yang Bisa Memakzulkan Jokowi, Itu Pun Kalau…

    Juni 9, 2023
    • Disclaimer
    • Indeks
    • Pedoman Media Siber
    • Redaksi

    Copyright © 2021 Siaga Indonesia

    No Result
    View All Result
    • Home
    • Berita
    • Ekonomi
    • Hukum
    • Politik
    • Lainya
      • Kriminal
      • Dunia
      • Nusantara
      • Alutsista
      • Siaga Bencana
      • Opini
      • Podcast

    Copyright © 2021 Siaga Indonesia

    Welcome Back!

    Login to your account below

    Forgotten Password?

    Retrieve your password

    Please enter your username or email address to reset your password.

    Log In

    Add New Playlist

    This website uses cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used. Visit our Privacy and Cookie Policy.