Saatnya Gubernur Pramono Tuntut Kepemilikan Saham di Pelindo atau Bentuk Port of Betawi

Gubernur Pramono Harus Pecat ASN yang Berpoligami Secara Diam-diam

Mei 19, 2025
Menyoroti Retorika Populis Gubernur Jabar KDM

Populisme, Pencitraan, dan Otoriter: Membandingkan KDM dan Jokowi Dalam Konteks Demokrasi

Mei 19, 2025
Kepemimpinan Moral

“Youth Guarantee”, Dari Kampung Anak Negeri ke Kampung Harapan: Surabaya Bisa Jadi Pelopor Perlindungan Anak Berbasis Komunitas

Mei 19, 2025
Saatnya Gubernur Pramono Tuntut Kepemilikan Saham di Pelindo atau Bentuk Port of Betawi
Opini

Gubernur Pramono Harus Pecat ASN yang Berpoligami Secara Diam-diam

by redaksi
Mei 19, 2025
0
1.4k

Oleh: Sugiyanto (SGY)-Emik TIBA-tiba seorang teman wartawan bertanya kepada saya soal pernyataan Gubernur Pramono Anung terkait larangan bagi Aparatur Sipil...

Read moreDetails
Menyoroti Retorika Populis Gubernur Jabar KDM

Populisme, Pencitraan, dan Otoriter: Membandingkan KDM dan Jokowi Dalam Konteks Demokrasi

Mei 19, 2025
1.4k
Kepemimpinan Moral

“Youth Guarantee”, Dari Kampung Anak Negeri ke Kampung Harapan: Surabaya Bisa Jadi Pelopor Perlindungan Anak Berbasis Komunitas

Mei 19, 2025
1.4k

REKAYOREK

Ini Asal Mula Nama Grup Band Rock Elpamas

10 Feb 2025

Informasi Konstruktif Melindungi dan Melestarikan Seni Budaya…

13 Feb 2025

Bahasa Universal Itu Bernama Matematika

13 Feb 2025
Senin, Mei 19, 2025
SIAGA INDONESIA NEWS
  • Home
  • Berita
  • Ekonomi
  • Hukum
  • Politik
  • Lainya
    • Kriminal
    • Dunia
    • Nusantara
    • Alutsista
    • Siaga Bencana
    • Opini
    • Podcast
No Result
View All Result
SIAGA INDONESIA NEWS
No Result
View All Result
Home Opini

Hati-hatilah: Awal Tak Beres, Ujung Pasti Tak Beres

by redaksi
Januari 6, 2024
Reading Time: 2 mins read
A A
Hati-hatilah: Awal Tak Beres, Ujung Pasti Tak Beres

Polybag jagung di lahan food estate, Kabupaten Gunung Mas, Kalimantan Tengah (Kalteng). Foto: Antara

493
SHARES
1.4k
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Oleh: Asyari Usman

YANG ditanam singkong mustahil panennya jagung. Kecuali, mungkin, di food estate yang dikelola Menhan Prabowo Subianto. Kalau beliau ini yang tak mungkin bisa menjadi mungkin.

Di food estate, Prabowo menanam singkong, panennya rumput. Bisa! Gagal singkong, pamerkan jagung polibag untuk menjawab kritik food estate gagal. Bisa!

Seorang Loyalis Buta Prabowo (LBP) belum lama ini membanggakan di Wall FB-nya tanaman jagung yang tampak indah di area food estate yang gagal itu. Iya juga nih, pikir saya. Eh, tak lama kemudian terbongkar hamparan jagung polibag itu.

Mengapa jagung polibag itu tidak dipindahkan ke “soil” (tanah)? Karena area gagal itu tidak subur sama sekali. Harus ditaburi berjenis pupuk supaya tanamam bisa tumbuh.

Baik. Kembali ke topik. Di semua sistem nilai, ada aksioma universal bahwa kalau sesuatu dimulai dengan kejahatan, maka ujungnya pasti kejahatan. Penipuan di awal, maka penipuanlah seterusnya sampai selesai. Curang sejak awal, maka bakal curanglah terus-menerus sampai selesai.

Bagaimana dengan food estate Prabowo? Penipuan atau bukan? Bohong atau jujur?

Jelas saja bohong. Seluruh rakyat dibohongi oleh Prabowo. Dan oleh Jokowi yang menyuruh Prabowo membangun lumbung pangan di Kalimantan itu. Memoles food estate dengan jagung polibag adalah penipuan sekaligus pembohongan publik.

Tapi, apa kata Prabowo? Ternyata dia senang-senang saja melakukan pemolesan itu. Artinya, dia enjoy melakukan pengelabuan.

Bagaimana dengan urusan pilpres 2024? Prabowo kembali menikmati kebohongan dan sejenisnya. Termasuk melanggar etik, menikmati kesewenangan Paman Usman di MK.

Prabowo ok-ok saja dengan putusan MK untuk perkara Nomor 90. Yang membukakan pintu bagi Gibran menjadi cawapres 02. Prabowo pura-pura tak tahu. Dia teruskan saja pendaftaran paslon ke KPU meskipun Gibran tidak etis dijadikan cawapres.

Prabowo tidak peduli. Bagi dia, etik tidak penting. “Ndasmu, etik,” kata beliau. Dia sedang mabuk kekuasaan. Prabowo kebelet ingin menjadi presiden. Mau dimulai dengan ilegal, mau bertentangan dengan etik, tidak masalah.

Dalam berkampanye, Prabowo diam saja ketika ada kekuatan besar yang, secara melawan hukum dan etik, patut diduga mengerahkan Polisi, TNI, ASN, KPU, dan lain-lain untuk menyukseskan paslon 02.

Kalau Prabowo menang dengan cara-cara kotor seperti ini, tentulah tidak mungkin hasilnya tidak kotor. Logikanya, proses produksi yang berlangsung dengan material-material kotor pasti akan menghasilkan produk yang kotor.

Itulah yang menjadi dasar aksioma bahwa awal yang tak beres akan menghasilkan ujung yang tak beres juga.@

*) Jurnalis Senior Freedom News

Share197Tweet123
Previous Post

Menkominfo: UU 1/2024 Sebagai Upaya Pemerintah Jaga Ruang Digital

Next Post

Dandim Jayawijaya Pimpin Show Of Force dan Kunker ke Koramil Jajaran Kodim 1702/JWY

Berita Terkait

Saatnya Gubernur Pramono Tuntut Kepemilikan Saham di Pelindo atau Bentuk Port of Betawi

Gubernur Pramono Harus Pecat ASN yang Berpoligami Secara Diam-diam

by redaksi
Mei 19, 2025
0
1.4k

...

Menyoroti Retorika Populis Gubernur Jabar KDM

Populisme, Pencitraan, dan Otoriter: Membandingkan KDM dan Jokowi Dalam Konteks Demokrasi

by redaksi
Mei 19, 2025
0
1.4k

...

Kepemimpinan Moral

“Youth Guarantee”, Dari Kampung Anak Negeri ke Kampung Harapan: Surabaya Bisa Jadi Pelopor Perlindungan Anak Berbasis Komunitas

by redaksi
Mei 19, 2025
0
1.4k

...

Next Post
Dandim Jayawijaya Pimpin Show Of Force dan Kunker ke Koramil Jajaran Kodim 1702/JWY

Dandim Jayawijaya Pimpin Show Of Force dan Kunker ke Koramil Jajaran Kodim 1702/JWY

Discussion about this post

REKAYOREK

Ini Asal Mula Nama Grup Band Rock Elpamas

10 Feb 2025

Informasi Konstruktif Melindungi dan Melestarikan Seni Budaya…

13 Feb 2025

Bahasa Universal Itu Bernama Matematika

13 Feb 2025
  • Disclaimer
  • Indeks
  • Pedoman Media Siber
  • Redaksi

Copyright © 2021 Siaga Indonesia

No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
  • Ekonomi
  • Hukum
  • Politik
  • Lainya
    • Kriminal
    • Dunia
    • Nusantara
    • Alutsista
    • Siaga Bencana
    • Opini
    • Podcast

Copyright © 2021 Siaga Indonesia

This website uses cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used. Visit our Privacy and Cookie Policy.