SiagaIndonesia.id, Banyuwangi – Calon Bupati Banyuwangi nomor urut 2, KH Ali Makki Zaini atau Gus Makki mengendarai becak (mbecak) keliling kampung. Itu terjadi saat menghadiri pawai budaya memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW di Desa Mangir, Kecamatan Rogojampi.
Pada Minggu, 6 Oktober 2024, masyarakat Desa Mangir menyemarakkan hal itu dengan menyewa sound-sound horeg. Mengelilingi penjuru desa dan menggaungkan perubahan lewat jingle pemenangan Paslon Ali-Ali.
“Kabeh iki kanggo Ali-Ali. Sampek lali wayah, nyampekno salam Ali-Ali. Kanggo perubahan,” kata warga mengutip bait jingle pemenangan Paslon Ali-Ali.
Ali-Ali adalah sebutan paslon Bupati dan Wakil Bupati Banyuwangi Ali Makki dan Ali Ruchi. Warga Desa Mangir kompak mendukung Gus Makki karena dinilai menyimpan aura kepemimpinan yang merakyat.
Saat datang di Desa Mangir, ratusan pendukung Gus Makki nampak antusias melihat sosok Ketua Tanfidziyah PCNU Banyuwangi periode 2018-2023 itu.
“Warga sangat menerima kedatangan Gus Makki. Selain dia sosok ulama, dia juga merakyat kepada wong cilik,” ujar Moh Amin, pemuda Desa Mangir.
Tak hanya itu, Amin juga mengajak semua warga agar memberikan dukungannya kepada Gus Makki dalam pemilihan Bupati Banyuwangi 27 November 2024 mendatang.
Selama ini, Gus Makki telah dikenal dengan salah satu jargonnya, yakni melayani yang belum terlayani, menjangkau yang belum terjangkau. Hal ini, kata dia, dianggap menarik.
“Mari kita berikan dukungan kepada Gus Makki dulur-dulur,” tegas Amin saat melihat Gus Makki mengemudi becak.
Sementara itu, Cabup Banyuwangi Gus Makki mengapresiasi acara yang telah digelar oleh masyarakat Desa Mangir.
Pasangan Ali Ruchi ini berharap, dukungan demi dukungan ini dapat menjadi ajang keguyuban, kerukunan antar sesama masyarakat.
“Kerukunan itu tercipta dari kekompakan yang telah digagas. Mari terus menjadikan Banyuwangi agar lebih Hebat dan Bahagia,” ujar Gus Makki.
Di Desa Mangir ini terkenal dengan masyarakatnya yang menjunjung tinggi semangat gotong royong dan ramah. Secara spontan, Gus Makki memilih mengayuh becak sebagai simbol bahwa pemimpin sejatinya melayani masyarakat.
“Ya beginilah pemimpin harus jadi pelayan,” pungkasnya.
Discussion about this post