Pandawa Nama Baru Restoran Garam Merica Sydney yang Tetap Mengusung Semangat Autentik Kuliner Nusantara

Pandawa Nama Baru Restoran Garam Merica Sydney yang Tetap Mengusung Semangat Autentik Kuliner Nusantara

Juni 7, 2025
Sebelum Uji Forensik, Periksa dahulu joko widodo

Menyembelih Kekuasaan Jokowi Adalah Ibadah

Juni 7, 2025
Refleksi Atas Sepakbola, Nasionalisme Dan Luka Kita

Refleksi Atas Sepakbola, Nasionalisme Dan Luka Kita

Juni 7, 2025
Pandawa Nama Baru Restoran Garam Merica Sydney yang Tetap Mengusung Semangat Autentik Kuliner Nusantara
Ekonomi

Pandawa Nama Baru Restoran Garam Merica Sydney yang Tetap Mengusung Semangat Autentik Kuliner Nusantara

by Ahmat
Juni 7, 2025
0
1.4k

SIAGAINDONESIA.ID - Setelah dua tahun melayani pecinta kuliner Tanah Air di Australia, restoran halal Garam Merica Sydney kini resmi bertransformasi...

Read moreDetails
Sebelum Uji Forensik, Periksa dahulu joko widodo

Menyembelih Kekuasaan Jokowi Adalah Ibadah

Juni 7, 2025
1.6k
Refleksi Atas Sepakbola, Nasionalisme Dan Luka Kita

Refleksi Atas Sepakbola, Nasionalisme Dan Luka Kita

Juni 7, 2025
1.4k

REKAYOREK

Ini Asal Mula Nama Grup Band Rock Elpamas

10 Feb 2025

Informasi Konstruktif Melindungi dan Melestarikan Seni Budaya…

13 Feb 2025

Bahasa Universal Itu Bernama Matematika

13 Feb 2025
Minggu, Juni 8, 2025
SIAGA INDONESIA NEWS
  • Home
  • Berita
  • Ekonomi
  • Hukum
  • Politik
  • Lainya
    • Kriminal
    • Dunia
    • Nusantara
    • Alutsista
    • Siaga Bencana
    • Opini
    • Podcast
No Result
View All Result
SIAGA INDONESIA NEWS
No Result
View All Result
Home Opini

Ha Ha Rugi Golkar Punya Ketum Bahlil

by redaksi
Februari 7, 2025
Reading Time: 2 mins read
A A
Bahlil Jadi Bahlul Perintah Siapa?

Bahlil Lahadalia. Foto: ist

598
SHARES
1.7k
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Oleh: M Rizal Fadillah

KASUS elpiji 3 Kg yang melibatkan Bahlil Lahadalia adalah kulminasi dari bututnya Menteri ESDM Prabowo mantan Menteri Investasi Jokowi tersebut. Indikasinya Bahlil adalah kepanjangan dari kepentingan Jokowi. Sikapnya saat pidato di depan jajaran Partai Golkar bagai abdi dalem Raja Jawa Joko Widodo.

Setelah Ketum Partai Golkar Airlangga diinjak kakinya oleh Jokowi agar mundur, Bahlil disiapkan untuk menggantikan. Partai ikut tersandera sehingga Bahlil terpilih dengan mulus. Jokowi tersenyum, fikirnya Partai Golkar dapat ditunggangi. Dari PDIP Jokowi dan Gibran telah dibuang ke laut.

Orang banyak tidak mengenal Bahlil Lahadalia untuk jenjang kariernya di Partai Golkar. Partai sebesar ini ternyata dengan mudah dipimpin oleh orang yang tidak bereputasi. Ini fenomena menarik tentang rapuhnya partai sebagai kekuatan politik. Menjadi mudah tersandera, terbeli atau terkuasai. Partai menjadi bayang-bayang orang, bukan sebaliknya.

Kini Partai Golkar dirugikan oleh profil dan kapasitas Bahlil. Ia Menteri kontroversial yang dapat membuat Partai Golkar terombang ambing dan tidak berwibawa. Sejak dugaan jual beli izin tambang, menyebut tenaga kerja lokal tidak berkualitas, konflik rempang, aplikasi OSS sebagai mobil rusak, dugaan konsumsi miras 38 juta, doktor bermasalah hingga penumbangan Airlangga dan skandal elpiji 3 Kg.

Presiden Prabowo didesak untuk memecat Menteri Bahlil. Ini tentu mengganggu, apalagi jika benar sampai dipecat atau direshufle. Ketum Partai Golkar ini tidak matang dan ajeg akibat bermodal hanya sebagai pengurus partai di Papua. Setelah itu kabur. Yang jelas ia berperan sebagai “abdi dalem” Raja Jawa Jokowi.

Nampaknya kader-kader Golkar akan gerah juga, bukan tidak mustahil akan ada suara suara bahkan gerakan yang mempermasalahkan kedudukan Bahlil sebagai Ketum Partai Golkar. Toh, Jokowi saat ini tidak sebagai Presiden lagi. Pengaruhnya sedikit demi sedikit memudar. Partai Golkar bukan PSI yang menganut paham Jokowisme.

Berpolitik pragmatik sama dengan berbisnis ada hitungan untung rugi. Mempertahankan Bahlil sebagai Ketum jelas membuat Partai Golkar rugi besar. Jadi atas fikiran sehat, rasional bahkan berbasis moral, Ketum harus diganti. Partai Golkar bukan hanya kehilangan jati diri tapi juga akan menjadi obyek yang dimaki dan dibenci karena beririsan dengan makian dan kebencian rakyat kepada Bahlil Lahadalia.

Bahlil bukan Menteri berintegritas yang jika dikaitkan dengan omon-omon Prabowo tentu tidak memenuhi syarat. Kasus elpiji 3 Kg dinilai fatal dan dapat membuat Bahlil terpental.

Episode yang ditunggu rakyat adalah tinju KO Prabowo dan tendangan Golkar yang membuat Bahlil menggelepar.

Momen seru itu ditunggu. Perlu keberanian untuk menerobos kejumudan dan kebahlulan politik yang sudah membatu.@

*) Pemerhati Politik dan Kebangsaan

Share239Tweet150
Previous Post

Kaskostrad Pimpin Sertijab Pejabat Kostrad  dan Tradisi Korps Prajurit Kostrad

Next Post

Disahkannya UU BUMN Untuk Perkuat Pengelolaan dan Pengawasan Ekonomi Nasional

Berita Terkait

Pandawa Nama Baru Restoran Garam Merica Sydney yang Tetap Mengusung Semangat Autentik Kuliner Nusantara

Pandawa Nama Baru Restoran Garam Merica Sydney yang Tetap Mengusung Semangat Autentik Kuliner Nusantara

by Ahmat
Juni 7, 2025
0
1.4k

...

Sebelum Uji Forensik, Periksa dahulu joko widodo

Menyembelih Kekuasaan Jokowi Adalah Ibadah

by redaksi
Juni 7, 2025
0
1.6k

...

Refleksi Atas Sepakbola, Nasionalisme Dan Luka Kita

Refleksi Atas Sepakbola, Nasionalisme Dan Luka Kita

by redaksi
Juni 7, 2025
0
1.4k

...

Next Post
Disahkannya UU BUMN Untuk Perkuat Pengelolaan dan Pengawasan Ekonomi Nasional

Disahkannya UU BUMN Untuk Perkuat Pengelolaan dan Pengawasan Ekonomi Nasional

Discussion about this post

REKAYOREK

Ini Asal Mula Nama Grup Band Rock Elpamas

10 Feb 2025

Informasi Konstruktif Melindungi dan Melestarikan Seni Budaya…

13 Feb 2025

Bahasa Universal Itu Bernama Matematika

13 Feb 2025
  • Disclaimer
  • Indeks
  • Pedoman Media Siber
  • Redaksi

Copyright © 2021 Siaga Indonesia

No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
  • Ekonomi
  • Hukum
  • Politik
  • Lainya
    • Kriminal
    • Dunia
    • Nusantara
    • Alutsista
    • Siaga Bencana
    • Opini
    • Podcast

Copyright © 2021 Siaga Indonesia

This website uses cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used. Visit our Privacy and Cookie Policy.