SIAGAINDONESIA.ID Sebuah gagasan besar untuk membangun Indonesia dari akarnya kembali mengemuka, kali ini dari panggung Grand Launching lembaga riset GREAT Institute. Visi ini disuarakan dengan lantang oleh Bupati Lahat, Bursah Zarnubi, yang melihat masa depan Indonesia bergantung pada tiga pilar utama: desa yang berdaya, pendidikan yang unggul, dan riset yang hidup kembali.
“Ada benang merah yang kuat antara gagasan Presiden Prabowo dengan semangat Bung Karno, terutama dalam komitmen untuk memperkuat desa. ‘Desa adalah salah satu tujuan kita untuk mempersatukan NKRI’ mengutip bung karno,” kata bang Bursah di Auditorium Telkom Landmark, Selasa, 03 Juni 2025.
Kepemimpinan Prabowo memiliki posisi ideologis yang jelas untuk memberdayakan desa, bukan hanya sebagai objek pembangunan, tetapi sebagai subjek yang menentukan arah kemajuan bangsa.
Namun, visi membangun dari desa tak akan berjalan tanpa sumber daya manusia yang mumpuni. Di sinilah Bursah menyoroti sebuah “alarm” bagi bangsa: Ia membandingkan dengan negara seperti Vietnam yang berhasil maju pesat berkat investasi dalam riset dan pengembangan. Ia berharap Great Institute dapat menjadi pelopor dalam menghidupkan kembali tradisi riset di tanah air.
Momen peluncuran GREAT Institute menjadi sangat relevan ketika Bursah menyinggung “tidur panjangnya” dunia riset di Indonesia. Ia menjadikan acara ini sebagai tonggak untuk membangkitkan kembali semangat inovasi.
“Kita tidak bisa hanya jadi konsumen teknologi,” tegasnya. Dengan hadirnya GREAT Institute, Bursah menaruh harapan besar agar lembaga ini menjadi pelopor yang melahirkan para pemikir dan inovator, sehingga Indonesia bangkit menjadi produsen gagasan.
Gagasan ini bukan sekadar wacana. Bursah mencontohkan bagaimana di Lahat, ia berupaya mengalokasikan anggaran untuk sektor pertanian, pendidikan, dan bercita-cita mengirimkan putra-putri daerah untuk belajar di universitas terbaik dunia.
Pada akhirnya, acara Grand Launching GREAT Institute ini menjadi bingkai dari sebuah resep kebangkitan yang ditawarkan Dr. Syahganda Nainggolan. Adalah sinergi antara kepemimpinan nasional yang berpihak pada desa, revolusi pendidikan, dan kebangkitan riset sebagai motor kemajuan sebagai titik awal perjalanan Indonesia Emas tahun 2045.@
Discussion about this post