SIAGAINDONESIA.ID Elon Musk mengumumkan akan menunda rencana akuisisi Twitter yang sesuai kesepakatan mencapai 44 miliar dolar AS pada 13 Mei 2022 lalu.
Musk mengatakan memiliki keraguan serius tentang klaim Twitter bahwa hanya 5% dari pengguna aktif hariannya yang diidentifikasi menggunakan akun palsu atau dikenal sebagai bot spam.
Melansir laman slashgear, Selasa (7/6/2022), melalui tweet pribadinya Elon Musk menegaskan kembali komitmennya terhadap kesepakatan itu, meskipun belum sepenuhnya jelas apakah Twitter mampu menghilangkan kekhawatiran Elon Musk secara memuaskan.
Sementara itu, sejumlah laporan menduga kemungkinan Elon mengangkat masalah ini untuk menurunkan harga akhir penjualan.
Melalui pengacaranya, pada 6 Juni, pemilik Tesla itu menulis ke Twitter dan menyatakan keprihatinan seputar kesepakatan itu. Musk memperingatkan dalam sebuah surat bahwa Twitter melakukan “pelanggaran materi yang jelas” terhadap kewajibannya dan bahwa Musk memiliki semua hak untuk mengakhiri kesepakatan.
Surat itu menguatkan perselisihan yang telah mendidih selama berminggu-minggu. Surat itu juga secara eksplisit menyalahkan Twitter karena menolak berbagi informasi seputar akun palsu dengan Elon Musk, yang telah berulang kali diminta sejak 9 Mei 2022.
Musk mengatakan dia akan menunda kesepakatan pembelian Twitter sambil menunggu perusahaan media sosial itu memberikan data tentang proporsi akun palsunya.
Surat itu menambahkan bahwa Elon Musk memiliki keraguan serius tentang “metodologi pengujian yang longgar” Twitter yang membantunya mencapai angka 5% untuk akun spam dan bot di platform. Surat itu ditutup dengan pernyataan bohong.
Ini adalah pertama kalinya Musk mengancam akan meninggalkan kesepakatan secara tertulis dan bukannya menayangkannya di platform media sosial Twitter.
“Sebagai calon pemilik Twitter, Tuan Musk jelas berhak atas data yang diminta untuk memungkinkan dia mempersiapkan transisi bisnis Twitter ke kepemilikannya dan untuk memfasilitasi pembiayaan transaksinya,” demikian isi surat yang dikirimkan pengacara Musk, Mike Ringler.
Jika akhirnya Musk meninggalkan kesepakatan itu, maka Musk berkewajiban membayar biaya ‘perpisahan’ sebesar 1 miliar dolar AS.@