Kasus stunting di Indonesia sudah memasuki angka yang cukup mengkhawatirkan khususnya yang terjadi di daerah Jawa Timur. Dengan adanya program Makan Bergizi Gratis (MBG) diharapkan kasus stunting dan kekurangan gizi bisa ditekan melalui program strategis nasional tersebut.
Pemerintah bersama mitra kerja Badan Gizi Nasional (BGN) terus memperluas implementasi program Makan Bergizi Gratis. Program ini diharapkan dapat mendukung visi Indonesia Emas 2045 dengan menciptakan generasi yang sehat, cerdas, dan kuat.
Kegiatan sosialisasi program MBG kali ini bertempat di Klenteng Tri Darma Tjoe Tik Kiong, Tulungagung, Jawa Timur Senin, 2 Juni 2025. Acara yang diawali dengan menyanyikan lagu Indonesia raya itu diikuti oleh 300-an peserta yang merupakan warga setempat.
Acara dengan mengangkat tema bersama mewujudkan generasi sehat Indonesia itu dihadiri oleh Anggota Komisi IX DPR RI Heru Tjahjono, Deputi Pemantauan dan Pengawasan BGN Meida Octarina, dan Kepala Instalasi Gizi RSUD dr Iskak Tulungagung Ratih Puspitaningtyas.
Anggota Komisi IX DPR RI Heru Tjahjono menjelaskan tentang manfaat program MBG sebagai salah satu upaya strategis yang tidak hanya berfokus pada penurunan angka stunting, tetapi juga memiliki dampak positif yang lebih luas terhadap kualitas sumber daya manusia di masa depan.
“Menurunkan angka stunting pada anak-anak usia dini dengan pemberian asupan bergizi secara rutin dianggap dapat menjadi solusi untuk menurunkan kasus kekurangan gizi di Jawa Timur,” tutur Heru Tjahjono.
Heru Tjahjono juga menjelaskan bahwa ia akan memastikan anak-anak untuk mendapatkan nutrisi yang cukup dan seimbang untuk mendukung pertumbuhan fisik dan perkembangan otak.
Kemudian, Deputi Pemantauan dan Pengawasan BGN Meida Octarina menjelaskan bahwa tujuan utama Program MBG adalah menciptakan Indonesia maju menuju Indonesia Emas 2045.
“Dengan adanya program MBG, selain untuk pemenuhan gizi untuk peserta didik dan non peserta didik juga menciptakan lapangan pekerjaan untuk masyarakat khususnya Kabupaten Tulungagung,” jelas Meida.
“Saat ini di Kabupaten Tulungagung baru ada 9 SPPG yang sudah beroperasi dan membutuhkan sekitar 50 SPPG lagi agar dapat mencakup 172.359 peserta didik (Data Dapodik),” tambahnya.
SPPG mempunyai peran penting sebagai pusat pemberdayaan ekonomi masyarakat. SPPG tidak hanya menyediakan makanan bergizi, tetapi juga menjadi sarana bagi keterlibatan aktif masyarakat sekitar Kabupaten Tulungagung dan pelaku UMKM lokal.
Bagi Masyarakat yang berminat menjadi mitra resmi dalam program MBG bisa melakukan pendaftaran yang dilakukan secara langsung melalui portal resmi BGN di www.mitra.bgn.go.id. Seluruh proses pendaftaran tidak dikenakan biaya dan hanya dilayani melalui situs tersebut.
Terakhir, Kepala Instalasi Gizi RSUD dr Iskak Tulungagung Ratih Puspitaningtyas mengedukasi masyarakat mengenai kandungan makanan bergizi seperti komposisi karbohidrat, protein, sayur – sayuran, buah – buahan, dan lemak sehat yang seimbang dalam Program MBG.
“Kolaborasi Program MBG dengan BGN memperkuat efektivitas pemberian makanan bergizi yang tidak hanya mengenyangkan, tetapi juga memenuhi kebutuhan nutrisi anak. Dengan menu yang seimbang dan pengawasan profesional, program ini diharapkan mampu menurunkan stunting sekaligus meningkatkan kualitas kecerdasan anak secara menyeluruh,” tutup Ratih.
Discussion about this post