SIAGAINDONESIA.ID Pengusaha yang saat ini menjabat sebagai Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Arsjad Rasjid telah ditunjuk menjadi Ketua Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Pranowo di Pilpres 2024 mendatang.
Namun, beberapa kalangan sepakat selain sebagai Ketua TPN, Arsjad juga dinilai layak menjadi calon wakil presiden (cawapres) 2024.
Ketua Umum Inti Demokrasi Kebangsaan (InDeKs) Yayong Waryono menilai, sosok Arsjad kaya akan pengalaman berorganisasi dan figur pengusaha sukses.
“Arsjad Rasjid terlihat sangat matang dalam berorganisasi, sehingga diyakini mampu mewujudkan Indonesia Emas 2045 seperti yang dicita-citakan oleh Presiden Jokowi,” kata Yayong dalam keterangannya, Selasa (12/9)
Menurut Yayong, dengan posisinya sebagai Ketua Umum Kadin tentunya Arsjad punya jejaring yang luas di berbagai lapisan masyarakat. Bukan hanya ke pengusaha tapi juga kalangan pekerja.
Dibawah komando Arsjad, kata Yayong, Kadin juga punya hubungan yang baik dengan berbagai serikat buruh. Bahkan, memiliki korelasi yang kuat dan saling membutuhkan.
Yayong mengatakan, semua kriteria pemimpin sudah dipenuhi Arsjad. Contohnya, sikap, berani mengambil risiko, mau mendengar masukan, komunikatif, dan transparan.
“Saya rasa patut dipertimbangkan bagi partai politik untuk mendukung Arsjad Rasjid sebagai cawapres, karena sosoknya mampu mewakili dunia usaha dan pekerja yang akan membuat ekonomi Indonesia menjadi kuat,” ucapnya.
Sebelumnya, Arsjad Rasjid juga direkomendasikan untuk diajukan sebagai cawapres oleh Dewan Perwakilan Wilayah (DPW) Partai Buruh.
Ketua Umum Partai Buruh, Said Iqbal menjelaskan nama Arsjad didukung oleh 21 provinsi. Ia pun berdalih membutuhkan sosok pengusaha agar bisa mendukung capres yang diajukan nanti. Meskipun Said mengakui bahwa Partai Buruh tak dapat mengajukan capres seorang diri karena terbentur persyaratan presidential treshold.
“Arsjad Rasyid didukung oleh 21 provinsi. Kami akui kami butuh pengusaha yang baik, jangan berhadap-hadapan walaupun kami kelas pekerja. Seperti Lula (Presiden Brasil), dia (pemimpin) sayap kiri tengah, tapi wakil presidennya adalah sayap kanan. Tapi, dia akhirnya berkompromi juga. Dia pilih wakil presidennya yang baik, bukan pro sistem outsourcing, pro upah murah, memiliki pertambangan yang merugikan rakyat,” ungkap Said ketika memberikan keterangan pers di Hotel Ciputra Grogol, Jakarta Barat pada Selasa, (17/1/2023).
Lalu, dalam Musyawarah Rakyat (Musra) Indonesia yang di gelar di 34 provinsi di Tanah Air, Arsjad Rasjid masuk jajaran tiga besar cawapres favorit yang diinginkan masyarakat.
Sementara itu, Menko Polhukam Mahfud MD kembali konsisten masuk di posisi puncak calon wakil presiden (cawapres). Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) kini jadi pilihan relawan Jokowi di setiap gelaran Musra.
Begitu juga dengan Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Arsjad Rasjid yang juga konsisten masuk dalam jajaran Cawapres teratas di Musra Indonesia.
“Pak Mahfud MD dan Arsjad Rasjid dalam sekian Musra selalu di posisi atas pilihan rakyat dan relawan Jokowi sebagai cawapres,” kata Ketua Dewan Pengarah Musra Indonesia Andi Gani Nena Wea
Discussion about this post