SIAGAINDONESIA.ID Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Timur melalui Bidang Perikanan Tangkap rutin melakukan kegiatan Pembinaan Usaha Penangkapan Ikan Ramah Lingkungan kepada nelayan. Hal tersebut dikatakan Kepala Bidang Tangkap DKP Jatim, Alan Wahyu Putra. Menurutnya, kesadaran lingkungan sangat perlu dimiliki nelayan Jawa Timur agar kelestarian ekosistem laut terjaga.
“Jangka panjangnya akan dinikmati oleh nelayan juga, stok ikan akan terjaga,” jelasnya.
Sebelumnya, beberapa waktu lalu di Kabupaten Probolinggo dan Kota Probolinggo diselenggarakan pembianaan usaha penangkapan ikan ramah lingkungan. Pada kegiatan ini mengangkat tema penegakan hukum, pengawasan dan pengelolaan sumberdaya ikan.
Adapun narasumber dari Kasubdit Patroli Ditpolairud Polda Jatim, Ketua Badan Penelitian dan Pengabdian Masyarakat FPIK UB dan Pengawas Perikanan Satwas SDKP Probolinggo.
Dengan adanya kegiatan ini diharapkan nelayan memiliki pemahaman terkait dampak penggunaan alat tangkap tidak ramah lingkungan terhadap ekosistem dan keberkanjutan usaha penangkapan ikan. Disamping itu nelayan juga diharapkan memiliki kesadaran untuk mematuhi peraturan berlaku terkait penggunaan alat tangkap serta jalur-jalur penangkapan yang telah ditentukan.
Menurut Alan Wahyu Putra, nelayan memiliki peran yang cukup penting. Tidak hanya memberi kontribusi terhadap PDRB dan PDB. Namun nelayan membangun kekuatan untuk bisa menyiapkan logistik dan terutama ketahanan pangan. Sektor kelautan dan perikanan menjadi faktor penting dalam mewujudkan visi Indonesia Emas 2045. Aneka produk ikan yang dihasilkan menjadi asupan pangan utama guna menyiapkan generasi unggul 2045.
“Jawa Timur memiliki potensi kelautan dan perikanan yang sangat besar. Jawa Timur memiliki produksi perikanan tangkap tertinggi secara nasional sebesar 598.317 ton dan perikanan budidaya tertinggi ke-2 sebesar 1.314.200,80 ton,” tambah Alan Wahyu Putra.
Prestasi Jawa Timur masih dapat ditingkatkan lagi mengingat provinsi agro-maritim ini memiliki panjang pantai sepanjang 3.543,54 kilometer. Dengan pengelolaan wilayah laut seluas lebih kurang 5,2 juta hektare yang melintasi 22 kabupaten/ kota berpesisir di bagian utara dan selatan, Pulau Madura, serta 504 pulau-pulau kecil di wilayah Jatim.
Selain memiliki banyak potensi sektor kelautan dan perikanan baik dari segi geografis, sumber daya alam dan sarana prasarana, Jatim juga mempunyai potensi sumber daya manusia yang besar di antaranya 235 ribu nelayan, 277 ribu pembudidaya ikan, 7 ribu petambak garam, 18 ribu unit usaha pemasaran, 8 ribu unit pengolah ikan mikro dan 428 unit pengolah ikan besar.
“SDM nelayan harus kita tingkatkan kemampuannya secara teknis dan wawasannya, disupport kebutuhannya agar mudah menangkap ikan,” jelasnya seraya menambahkan DKP Jatim rutin memberikan penyuluhan soal rantai dingin untuk menjaga kesegaran ikan. (rel)