SIAGAINDONESIA.ID Pengumuman pemenang tender paket konstruksi Rumah Sakit Surabaya Timur yang dinilai janggal, hingga kini belum ada kejelasan. Padahal sesuai laman Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) Pemerintah Kota Surabaya lpse.surabaya.go.id, hari ini (Selasa 29/8/2023) adalah masa sanggah terakhir atau diputuskan pemenang berkontrak.
“Harusnya ini ditunda sampai ada kejelasan. Sebab masih ada kejanggalan penetapan pemenang. Atau dilakukan tender ulang,” kata Yusuf Husni, ketua Kosgoro 1957 Jawa Timur, Selasa (29/8/2023).
Yusuf Husni dalam berita sebelumnya mempertanyakan pemenang tender PT PP pada tanggal 24 agustus 2023 lalu.
Sebagaimana dilihat dari laman LPSE Pemerintah Kota Surabaya lpse.surabaya.go.id, nilai pagu anggaran pembangunan Rumah Sakit Surabaya Timur adalah Rp 503.574.000.000. Dalam tender ada dua penawaran. PT PP dengan pengajuan penawaran sebesar Rp 494.603.098.000. Sedangkan PT Waskita Karya mengajukan penawaran senilai Rp 476.884.578.000.
Namun tawaran PT Waskita Karya yang lebih rendah justru kalah dari PT PP. Bila dihitung ada selisih hampir Rp 18 miliar atau tepatnya Rp 17.718.520.000.
“Kami warga Surabaya sebagai pemilik kekayaan tidak menginginkan adanya penghamburan uang demi hal-hal yang tidak jelas peruntukannya,” jelas Yusuf.
Yusuf juga mempertanyakan pertimbangan Kelompok kerja (Pokja) Unit Layanan Pengadaan (ULP) memenangkan PT PP dalam tender tersebut.
“Tentu penilaian tender ada mekanisme. Namun tetap harus ada penjelasan bagaimana PT PP ini bisa dimenangkan. Apakah penilaian itu dilakukan secara subyektif. Mengingat selisih penawaran PT PP dan PT Waskita Karya sangat besar,” kata Yusuf.
Yusuf mengapresiasi respon Komisi C Bidang Pembangunan DPRD Kota Surabaya pada berita sebelumnya, yang akan memanggil pihak-pihak terkait untuk menjelaskan permasalahan ini. Sayangnya, sampai sekarang belum ada tanda-tanda yang mengarah ke sana.
“Kami sebagai warga Kota Surabaya sangat apresiasi respon Komisi C. Hanya saja menurut informasi yang kami terima ada tarik ulur di DPRD Kota Surabaya terkait siapakah yang paling berhak menangani masalah ini. Apakah Komisi C ataukah Komisi D. Bagi kami, siapapun yang menanganinya tidak ada masalah. Tidak harus Komisi C atau Komisi B, bahkan Komisi A yang membidangi hukum juga boleh. Sebab di tender itu ada potensi kerugian negara jika sampai diteruskan. Yang jelas kami menunggu sikap DPRD Kota Surabaya dalam merespon masalah ini,” terang Yusuf.
Ditambahkan Yusuf, DPRD Kota Surabaya harus segera meminta penjelasan mengapa selisih tender antara PT PP dan PT Waskita Karya sangat besar. Hal ini sangat penting untuk segera dilaporkan agar tidak ada kecurigaan terkait penggunaan dana rakyat oleh pemerintah.
“Ini selisihnya sangat besar. Tolong segera hasilnya dilaporkan ke masyarakat agar ada transparansi penggunaan dana rakyat. Kami ingatkan suatu yang baik bila dilakukan dengan cara yang tidak baik hasilnya pasti tidak baik. Bila tetap dipaksakan penetapan pemenang, aromanya semakin jelas ada sesuatu yang tidak baik dalam proses tender ini. Pihak penegak hukum baik kejaksaan maupun KPK juga harus turun tangan untuk menyelesaikan masalah ini,” tegas Yusuf.
Sebelumnya, Sekretaris Komisi C DPRD Kota Surabaya Agung Prasojo saat dikonfirmasi, Sabtu (26/8/2023) lalu mengatakan akan memanggil pihak-pihak terkait untuk meminta kejelasan.
“Ya, ini (tender) agak aneh. Apa pertimbangannya. Dua-dua perusahaan PT Waskita Karya dan PT PP sama-sama milik negara. Sama-sama besar. Kalau ada penawaran lebih rendah, kenapa yang dimenangkan yang penawarannya lebih tinggi,” kata Agung.
Agung menambahkan, biasanya pemenang tender dipilih berdasarkan penawaran yang lebih rendah. Bahkan jika ada selisih, itu pun tidak terlampau jauh.
“Ini selisihnya besar. Selisih sebesar itu bisa digunakan untuk pembangunan lain,” urainya.
Kendati demikian, pihaknya tidak mau menilai kinerja Pokja ULP masuk angin. Pihaknya mau mendengarkan dulu penjelasan dari pihak terkait.
“Kita mau dengar dulu penjelasan mereka. Nanti kita hearing. Kalau bisa proses tender dihentikan sementara,” tegas Agung.
Hal senada disampaikan Anggota Komisi C DPRD Surabaya William Wirakusuma. Menurutnya, Komisi C akan menanyakan prihal pengumuman tender paket konstruksi Rumah Sakit Surabaya Timur pada pihak-pihak yang terlibat dalam proses tender.
“Kita akan check mas dan tanyakan alasan dinas terkait kenapa kok yang menang yang lebih mahal. Saya berharap dinas terkait bisa menjelaskan dengan jelas. Sebab efisiensi Rp 18 miliar angka yang besar dan bisa dipakai untuk hal lain,” ujar legislator PSI ini.@
Discussion about this post