SIAGAINDONESIA.ID Sepertinya kalimat yang pernah dilontarkan oleh Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, “tidak perlu surat keterangan miskin, asal KTP-nya Surabaya, maka harus segera dilayani”, tidak lagi berpengaruh di Puskesmas Putat Jaya Surabaya menurut Dewan Pakar Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Jatim, Oki Lukito.
“Kenapa harus mengaktifkan kartu BPJS-nya, kalau memang sudah KTP Asli Surabaya, bukannya sudah jelas pernyataan Wali Kota?”, tanyanya heran.
Oki Lukito melanjutkan jika memang harus mengaktifkan kartu BPJS, maka tidak perlu menunggu 2 hari lagi, karena meskipun hari Sabtu pelayanan kesehatan di Puskesmas tetap buka.
“Kalau mengaktifkan kembali kartu BPJS saja disuruh balik hari Senin, ini kan ruwet dan lama, copot saja Kapusnya (Kepala Puskesmas), karena ini menyangkut kesehatan seseorang bahkan nyawa”, tegasnya.
Praktisi hukum, I Komang Aries Dharmawan turut mengomentari masalah tersebut. Komang menjelaskan kesehatan adalah bagian dari Hak Asasi Manusia (HAM) yang dimiliki setiap individu. Selain itu, hak atas kesehatan juga merupakan tanggung jawab semua pihak.
“Jadi kita semua harus mengedepankan kesehatan dari pada regulasi, karena itu seyogyanya pasien tetap diurus sembari mengurus regulasinya”, jelas Komang yang juga seorang pengacara.
Turut mengomentari pula Ketua Lembaga Swadaya Masyarakat Gerakan Selamatkan Jawa Timur (LSM Gas-Jatim), Bob Hasan, Pemerintah Kota Surabaya sudah tercakup ke dalam Universal Health Coverage (UHC), artinya semua warga Kota Surabaya mendapatkan layanan kesehatan secara gratis.
“Layanan UHC menjamin kesehatan gratis bagi warganya, jadi kenapa seruwet itu, dan kita selaku warganya harus memenuhi amanah dari Pak Wali Kota. Jika pimpinan kita saja mempermudah, mengapa yang melayani di lapangan malah terkesan mempersulit?”, ungkap Bob Hasan dengan nada kecewa.
Perlu diketahui beberapa waktu yang lalu ada warga Putat Jaya, Hapsah membawa anaknya ke Puskesmas setempat karena sakit gigi, akan tetapi petugas yang ada di sana menyuruh warga tersebut untuk mengaktifkan dulu kartu BPJS-nya.
“Sama petugas puskesmasnya saya disuruh aktifkan dulu ke lantai 3”, ujar Hapsah.
Kemudian pada hari Sabtu kemaren suaminya, Madi tiba-tiba sakit dengan kondisi emergency. Awalnya mau langsung dibawa ke rumah sakit, akan tetapi takut kejadian yang dulu terulang (BPJS-nya tidak aktif), maka keponakannya Siska Putri Utami, datang ke Puskesmas Putat Jaya untuk mengaktifkan kartu tersebut. Sebelum jam 8 pagi keponakannya sudah tiba di Puskesmas dan menunggu karena belum buka, saat itu petugas puskesmas lewat lalu-lalang.
“Memang belum buka, tapi petugasnya sudah ada dan tau kalau saya mau ngaktifkan kartu BPSJ, tapi petugasnya bilang tunggu dulu karena petugas yang bersangkutan masih di bawah belum naik,” ujar Peni, sapaan akrabnya.
Ibu dari satu anak itu melanjutkan, “Sampai aku nunggu jam 8 lebih kok gak naik-naik, baru bapak petugasnya ngasih tau bahwa pengurusan pada hari sabtu libur, kenapa tidak bilang dari tadi kalau libur, aku nunggu lama, sedangkan orang yang di rumah sedang sakit”, imbuhnya dengan nada kesal.
Setelah itu pasien dibawa ke Rumah Sakit Swasta (RS terdekat) karena sudah tidak kuat dan atas saran Pak Lurah Putat Jaya, Bryan Ibnu Maskuwaih, sembari pihak keluarga minta rujukan ke Puskesmas. Akan tetapi, petugas Kelurahan, Nunung setelah diberitahu menjawab, “Ohh maaf pak..kalau seperti itu jangan langsung ke UGD”, katanya.
Sementara itu, setelah dikonfirmasi oleh petugas kelurahan, Kepala Puskesmas Putat Jaya, dr. Nurul Atfianah menjawab “Waalaikumsalam kami buka mbak. Monggo datang ke Pkm (Puskesmas), Ini sedang kami upayakan, yang tutup BPJS”, jawabnya.
Akhirnya pasien dirawat di IGD RS swasta lewat jalur umum tidak menggunakan BPJS karena tidak aktif, dan membayar dengan uang pecahan 2 ribuan, dan pecahan lainnya seperti pada foto di atas.
Sebagai informasi, saat diberitahu bahwa pasien lewat jalur Umum, Camat Sawahan, Amiril Hidayat mejawab “Dengan anggapan ga baik biar menjadi baik itu yang harusnya diperbaiki kalo semua orang berpikirnya negatif terus insyaAllah dapat yang tidak baik juga. Wis coba dipenuhi dulu untuk kebaikan yang di Puskesmas juga warganya”, jawabnya.@masduki
Discussion about this post