Oleh: Salamuddin Daeng
KETIKA Danantara diresmikan Presiden Prabowo, terbayang oleh seluruh manusia di dunia tentang perusahaan raksasa yang pernah ada dunia yang kaya raya dari sumber daya alam Indonesia. Perusahaan itu bernama Vereenigde Oostindische Compagnie disingkat VOC yang didirikan pada 20 Maret 1602. Danantara yang didirikan Presiden Prabowo dari sisi ukuran ruang lingkup usahanya akan melebihi VOC.
Sebagaimana diketahui bahwa VOC adalah perusahaan paling kaya yang pernah muncul di dunia, belum ada yang dapat menandinginya sampai dengan saat ini. Kekayaan VOC setara dengan gabungan 20 perusahaan terkaya di paling atas di dunia saat ini. Nilai kekayaannya dulu mencapai 8 triliun dollar. Itu nilai dulu 400 tahun lalu. Nilai sekarang VOC berapa? Perusahaan paling kaya seperti Apple saja cuma tervaluasi 3 triliun dolar. Sementara kalau nilai sekarang dari VOC itu kuadriliun alias ribuan triliun dollar.
Padahal VOC itu hanya sebuah perusahaan dagang, perusahaan pengepul rempah rempah dan hasil bumi, hasil pertanian dan perkebunan dari Indonesia. Untuk ukuran kekayaan alam Indonesia yang sangat besar, apa yang diperoleh VOC baru seupil saja. Satu saja kelebihan VOC dibandingkan perusahaan perdagangan saat ini adalah VOC memiliki hak monopoli perdagangan dan berikutnya melakukan cultuurestelsel atau tanaman seragam tanam ekspor.
Kontrol perdagangan komoditas VOC tidak sebanding dengan kontrol perdagangan perusahan komoditas di Indonesia saat ini. Indonesia menjadi top eksporter semua komoditas terkemuka di dunia mulai dari rempah rempah, hasil perkebunan yakni sawit, kopi, teh dll, juga hasil hutan seperti kayu, karet dan kertas. Bukan hanya itu perusahaan perusahaan komoditas di Indoneaia mengontrol perdagangan gas alam, minyak dll. Lebih dari itu perusahaan komoditas di Indonesia adalah eksportir terbesar di dunia dalam komoditas tambang seperti batubara, nikel, bauksit, timah, dan seluruh jenis tambang mineral.
Itulah Danantara nanti akan menjadi alat negara dalam mengontrol investasi, perdagangan dan keuangan atas sumber daya alam Indonesia. Ini bukan sekedar perusahaan yang akan berbisnis rempah rempah seperti VOC, tapi ini adalah perusahaan yang berbisnis migas, mineral, batubara, perkebunan, kehutanan, pertanian dan perikanan. Ukuran Danantara bisa mencapai puluhan kali VOC.
Nanti jika Danantara akan mendapatkan mandat dari negara dalam menguasai sumber daya alam Indonesia dan semua perusahaan investor di Indonesia baik nasional maupun asing dapat melakukan contract production sharing dengan Danantara, maka tidak akan ada satupun perusahaan di dunia yang dapat menandingi Danantara. Mengapa karena era sekarang dan ke depan adalah era supremasi sumber daya alam. Kekayaan alam Indonesia dikuasai oleh negara melalui Danantara. Ok Gas!@
*) Direktur Asosiasi Ekonomi dan Politik Indonesia (AEPI)
Discussion about this post