Jatim Gagas BUMD Holding, Danantara Lahir Lebih Dulu

Jatim Gagas BUMD Holding, Danantara Lahir Lebih Dulu

Mei 14, 2025
Bareng Edho Zell, J&T Connect Preneur Tour 2025 Bantu UMKM Kuasai Pasar Digital

Bareng Edho Zell, J&T Connect Preneur Tour 2025 Bantu UMKM Kuasai Pasar Digital

Mei 14, 2025
Menyoroti Retorika Populis Gubernur Jabar KDM

Menyoroti Retorika Populis Gubernur Jabar KDM

Mei 14, 2025
Jatim Gagas BUMD Holding, Danantara Lahir Lebih Dulu
Berita

Jatim Gagas BUMD Holding, Danantara Lahir Lebih Dulu

by redaksi
Mei 14, 2025
0
1.4k

SIAGAINDONESIA.ID Sebelum pemerintah mendirikan Danantara yaitu  Holding BUMN, pengusaha Jawa Timur yang bergabung dalam Badan Usaha Pemerintah Daerah (BUMD) sudah...

Read moreDetails
Bareng Edho Zell, J&T Connect Preneur Tour 2025 Bantu UMKM Kuasai Pasar Digital

Bareng Edho Zell, J&T Connect Preneur Tour 2025 Bantu UMKM Kuasai Pasar Digital

Mei 14, 2025
1.4k
Menyoroti Retorika Populis Gubernur Jabar KDM

Menyoroti Retorika Populis Gubernur Jabar KDM

Mei 14, 2025
1.4k

REKAYOREK

Ini Asal Mula Nama Grup Band Rock Elpamas

10 Feb 2025

Informasi Konstruktif Melindungi dan Melestarikan Seni Budaya…

13 Feb 2025

Bahasa Universal Itu Bernama Matematika

13 Feb 2025
Rabu, Mei 14, 2025
SIAGA INDONESIA NEWS
  • Home
  • Berita
  • Ekonomi
  • Hukum
  • Politik
  • Lainya
    • Kriminal
    • Dunia
    • Nusantara
    • Alutsista
    • Siaga Bencana
    • Opini
    • Podcast
No Result
View All Result
SIAGA INDONESIA NEWS
No Result
View All Result
Home Opini

Dana Jamsostek/BPJS Ketenagakerjaan Kian Beresiko

by redaksi
Juni 26, 2024
Reading Time: 2 mins read
A A
Dana Jamsostek/BPJS Ketenagakerjaan Kian Beresiko
497
SHARES
1.4k
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Oleh: Salamuddin Daeng

DANA pekerja sekarang yang terkumpul dan dikelola oleh BPJS Ketenagakerjaan mencapai 735 triliun rupiah. Uang iuran masyarakat atau pekerja yang terbesar yang dikelola satu lembaga non bank di Indonesia. Apakah dana ini masih aman atau makin bereaiko? Mengingat seluruh dana telah dialokasikan bagi kegiatan investasi untuk mengejar keuntungan. Termasuk di dalamnya usaha usaha spekulasi seperti membeli saham secara tidak langsung di bursa saham untuk mengejar keuntungan besar dan cepat.

Apakah BPJS ketenagakerjaan boleh mengejar keuntungan? Lembaga ini sejak disyahkan UU SJSN dan UU BPJS serta ditransformasikan dari jamsostek menjadi BPJS ketenagakerjaan, maka lembaga ini telah berubah menjadi lembaga nirlaba. Seluruh dana yang dikelola harus dikembalikan kepada pemilik dana yakni masyarakat, dan semua dana yang dikelola hasilnya harus disampaikan ke pemilik dana setiap periode keuangan melalui email peserta. Tapi ini tidak dilakukan. Pengelolaan dana publik atau pekerja yang tertutup semacam ini tentu beresiko.

Lebih dari 62 triliun rupiah dana BPJS ketenagakerjaan diinvestasikan dalam kegiatan spekulasi. Dana dana ini terancam hilang seiring dengan rontoknya harga saham di Indonesia dalam beberapa waktu terakhir (tabel di bawah). Harga saham tempat dana BPJS ketenagakerjaan ditempatkan terus memerah dan rontok sampai tingkat sangat rendah. Lembaga nirlaba ini terancam kehilangan dana cukup besar akibat kerugian investasi semacam ini.

Investasi BPJS membeli saham di pasar kurang dilakukan secara transparan. Selama direksi ini tidak mengumumkan kepada publik perusahaan siapa saja yang dibeli sahamnya, apa alasannya? Sebab kalau mau investasi yang benar bukan pada perusahaan yang selama ini mereka berinvestasi. Investasikan saja ke saham perusahaan global yang benar benar bagus. Karena motif cuma satu yakni mengejar keuntungan yang besar.

Perkembangan terakhir penempatan dana BPJS ketenagakerjaan dalam instrumen surat utang negara sebesar 71% dari total dana BPJS ketenagakerjaan meninggalkan berbagai resiko diantaranya adalah kerugian akibat pelemahan kurs rupiah terhadap USD, serta kemungkinan lain seperti penundaan pembayaran kepada BPJS ketenagakerjaan karena kas negara sedang seret.

Sebagaimana dilaporkan baru baru ini oleh Menteri Keuangan bahwa sampai bulan Mei 2024 penerimaan perpajakan Indonesia anjlok cukup dalam antara 8-10 persen. Ini bisa bisa dana pekerja di sana menjadi bamper menghadapi tekanan fiskal. Sehingga resiko tidak terbayar.

Kerugian lainnya jika dana 110 triliun rupiah yang diinvestasikan Jamsostek pada deposito terancam mengalami kerugian kurs yang sangat besar. BPJS ketenagakerjaan tidak menjelaskan apakah deposito tersebut diamankan dalam mata uang asing atau dalam rupiah. Ini harus dilaporkan secara transparan dan terbuka pada pemilik dana.@

*) Penulis adalah Direktur Asosiasi Ekonomi dan Politik Indonesia (AEPI)

Share199Tweet124
Previous Post

Prabowo Akan Lebih Butuh Anies Dibanding Kepada Jokowi?

Next Post

Tim PKM FBS UNESA Lakukan Pendampingan Penulisan Artikel Jurnal Internasional

Berita Terkait

Jatim Gagas BUMD Holding, Danantara Lahir Lebih Dulu

Jatim Gagas BUMD Holding, Danantara Lahir Lebih Dulu

by redaksi
Mei 14, 2025
0
1.4k

...

Bareng Edho Zell, J&T Connect Preneur Tour 2025 Bantu UMKM Kuasai Pasar Digital

Bareng Edho Zell, J&T Connect Preneur Tour 2025 Bantu UMKM Kuasai Pasar Digital

by wiwin boncel
Mei 14, 2025
0
1.4k

...

Menyoroti Retorika Populis Gubernur Jabar KDM

Menyoroti Retorika Populis Gubernur Jabar KDM

by redaksi
Mei 14, 2025
0
1.4k

...

Next Post
Tim PKM FBS UNESA Lakukan Pendampingan Penulisan Artikel Jurnal Internasional

Tim PKM FBS UNESA Lakukan Pendampingan Penulisan Artikel Jurnal Internasional

Discussion about this post

REKAYOREK

Ini Asal Mula Nama Grup Band Rock Elpamas

10 Feb 2025

Informasi Konstruktif Melindungi dan Melestarikan Seni Budaya…

13 Feb 2025

Bahasa Universal Itu Bernama Matematika

13 Feb 2025
  • Disclaimer
  • Indeks
  • Pedoman Media Siber
  • Redaksi

Copyright © 2021 Siaga Indonesia

No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
  • Ekonomi
  • Hukum
  • Politik
  • Lainya
    • Kriminal
    • Dunia
    • Nusantara
    • Alutsista
    • Siaga Bencana
    • Opini
    • Podcast

Copyright © 2021 Siaga Indonesia

This website uses cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used. Visit our Privacy and Cookie Policy.