Letkol Inf Ribut Yodo Apriantono, S.M. Resmi Jabat Danyonif 330 /Tri Dharma Kostrad

Letkol Inf Ribut Yodo Apriantono, S.M. Resmi Jabat Danyonif 330 /Tri Dharma Kostrad

Mei 13, 2025
Program MBG Dirancang untuk Tingkatkan Gizi serta Perekonomian Warga

Program MBG Dirancang untuk Tingkatkan Gizi serta Perekonomian Warga

Mei 13, 2025
Mantan Direksi Bank Jatim: “Kredit di Atas 50 M Persetujuan Direksi”

Kredit Bermasalah Bank Jatim Diduga Lebih Dua Triliun

Mei 13, 2025
Letkol Inf Ribut Yodo Apriantono, S.M. Resmi Jabat Danyonif 330 /Tri Dharma Kostrad
Alutsista

Letkol Inf Ribut Yodo Apriantono, S.M. Resmi Jabat Danyonif 330 /Tri Dharma Kostrad

by wiwin boncel
Mei 13, 2025
0
1.4k

SIAGAINDONESIA.ID   Hari ini menjadi momentum penting dalam perjalanan Batalyon Infanteri 330/Tri Dharma, dengan diselenggarakannya Serah Terima Jabatan Komandan Batalyon dari...

Read moreDetails
Program MBG Dirancang untuk Tingkatkan Gizi serta Perekonomian Warga

Program MBG Dirancang untuk Tingkatkan Gizi serta Perekonomian Warga

Mei 13, 2025
1.4k
Mantan Direksi Bank Jatim: “Kredit di Atas 50 M Persetujuan Direksi”

Kredit Bermasalah Bank Jatim Diduga Lebih Dua Triliun

Mei 13, 2025
1.4k

REKAYOREK

Ini Asal Mula Nama Grup Band Rock Elpamas

10 Feb 2025

Informasi Konstruktif Melindungi dan Melestarikan Seni Budaya…

13 Feb 2025

Bahasa Universal Itu Bernama Matematika

13 Feb 2025
Rabu, Mei 14, 2025
SIAGA INDONESIA NEWS
  • Home
  • Berita
  • Ekonomi
  • Hukum
  • Politik
  • Lainya
    • Kriminal
    • Dunia
    • Nusantara
    • Alutsista
    • Siaga Bencana
    • Opini
    • Podcast
No Result
View All Result
SIAGA INDONESIA NEWS
No Result
View All Result
Home Nusantara

Cegah Kepunahan Aksara Jawa

by redaksi
April 21, 2024
Reading Time: 2 mins read
A A
Cegah Kepunahan Aksara Jawa

Name Tag dari sebuah instansi yang menggunakan Aksara Jawa. Foto: nanang

494
SHARES
1.4k
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

SIAGAINDONESIA.ID Sejumlah aksara Nusantara terancam punah karena semakin jarang digunakan. Termasuk Aksara Jawa. Bahkan naskah naskah beraksara Jawa juga sudah tidak dibaca. Ada yang rusak dan punah.

Zaman sudah berbeda. Masyarakat sekarang tidak mengerti Aksara Jawa. Mereka tidak lagi bisa menulis dan membaca. Dari zaman ke zaman masyarakatnya semakin jauh dari peradaban literasi nenek moyang.

Tantangan itu memang nyata karena jurang pemisah antara literasi nenek moyang (tradisi) semakin renggang dengan masyarakat modern. Kini tantangan itu adalah bagaimana mendekatkan Aksara Jawa dengan masyarakat.

Bus Kota TransJakarta beraksara Jawa. Foto: ist

Upaya pelestarian itu bangkit. Di Jakarta misalnya, angkutan bis TransJakarta sudah menggunakan Aksara Jawa yang ditulis pada badan bus. Tertulis dalam Aksara Jawa, Transjakarta. Cara ini sangat cerdas karena Aksara Jawa bisa jalan kemana mana. Jutaan mata memandang nya.

Di Surabaya, komunitas Puri Aksara Rajapatni, memasang banner di lapak lapak pedagang dengan tulisan ꦄꦏ꧀ꦱꦫꦗꦮ Aksara Jawa. Kegiatan ini menjadi bagian dari tugas akhir Sinau Aksara Jawa.

Aksara Jawa juga digunakan sebagai name tag dalam sebuah instansi dan Aksara ini akan terus bergerak dan berpindah serta berada secara langsung berada di tengah tengah masyarakat dalam berbagai interaksi sosial.

Selain sebagai sistem penulisan, aksara Jawa juga menjadi jati diri bangsa, sekaligus bukti kecerdasan lokal di masa lalu. Keindahan pada tata cara tulis dan media tulis adalah sebagian dari kecerdasan masa lalu.

Hal ini dapat dilihat dari benda benda yang ditinggalkan baik manuscript maupun prasasti. Ada cara dan teknologi tradisional, yang sudah pernah digunakan dengan kualitas yang tidak bisa dibuat oleh teknologi modern.

Agaknya tradisi tidak dapat berdampingan dengan modernisasi. Itu salah. Di negara maju seperti Jepang, justru tradisi berdampingan dengan modernisasi. Ini karena masyarakat nya mengerti bagaimana menghargai leluhur.

Meski zaman berganti dan perubahan menyertai, justru tradisi menjadi semangat yang menyertai masyarakat Jepang memasuki era modern. Anak anak sedari dini sudah diperkenalkan kepada tradisi dan budaya menghargai nenek moyang. Meskipun Jepang terus bergerak semakin modern.

Sudah menjadi kebiasaan di lingkungan keluarga Jepang untuk mengajarkan Aksara Jepang. Pembelajaran dimulai dari usia dini. Demikian diceritakan oleh Ishii Yutaka, warga Jepang yang kini tinggal di Surabaya.@nanang

Share198Tweet124
Previous Post

Mengapa Pihak Bea Cukai Belum Juga Melapas Barang PMI?

Next Post

Diplomasi Aksara Bisa Kenalkan Aksara Jawa ke Luar Negeri

Berita Terkait

Letkol Inf Ribut Yodo Apriantono, S.M. Resmi Jabat Danyonif 330 /Tri Dharma Kostrad

Letkol Inf Ribut Yodo Apriantono, S.M. Resmi Jabat Danyonif 330 /Tri Dharma Kostrad

by wiwin boncel
Mei 13, 2025
0
1.4k

...

Program MBG Dirancang untuk Tingkatkan Gizi serta Perekonomian Warga

Program MBG Dirancang untuk Tingkatkan Gizi serta Perekonomian Warga

by Didik Moker
Mei 13, 2025
0
1.4k

...

Mantan Direksi Bank Jatim: “Kredit di Atas 50 M Persetujuan Direksi”

Kredit Bermasalah Bank Jatim Diduga Lebih Dua Triliun

by redaksi
Mei 13, 2025
0
1.4k

...

Next Post
Diplomasi Aksara Bisa Kenalkan Aksara Jawa ke Luar Negeri

Diplomasi Aksara Bisa Kenalkan Aksara Jawa ke Luar Negeri

Discussion about this post

REKAYOREK

Ini Asal Mula Nama Grup Band Rock Elpamas

10 Feb 2025

Informasi Konstruktif Melindungi dan Melestarikan Seni Budaya…

13 Feb 2025

Bahasa Universal Itu Bernama Matematika

13 Feb 2025
  • Disclaimer
  • Indeks
  • Pedoman Media Siber
  • Redaksi

Copyright © 2021 Siaga Indonesia

No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
  • Ekonomi
  • Hukum
  • Politik
  • Lainya
    • Kriminal
    • Dunia
    • Nusantara
    • Alutsista
    • Siaga Bencana
    • Opini
    • Podcast

Copyright © 2021 Siaga Indonesia

This website uses cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used. Visit our Privacy and Cookie Policy.