Danbrigif 1 Jaya Sakti Kunjungan Kerja ke Yonif 202/Tajimalela

Danbrigif 1 Jaya Sakti Kunjungan Kerja ke Yonif 202/Tajimalela

Mei 11, 2025
Basarnas Diusulkan Naik Kelas Jadi Kementerian

Basarnas Diusulkan Naik Kelas Jadi Kementerian

Mei 11, 2025
Jan Hwa Diana, Owner UD Sentoso Seal Jadi Tersangka

Jan Hwa Diana, Owner UD Sentoso Seal Jadi Tersangka

Mei 11, 2025
Danbrigif 1 Jaya Sakti Kunjungan Kerja ke Yonif 202/Tajimalela
Alutsista

Danbrigif 1 Jaya Sakti Kunjungan Kerja ke Yonif 202/Tajimalela

by wiwin boncel
Mei 11, 2025
0
1.4k

SIAGAINDONESIA.ID   Komandan Brigif 1 Jaya Sakti Letnan Kolonel Inf  A.A Gede Rama C.P, S.Sos., M.Tr.(Han). melaksanakan kunjungan kerja ke Yonif...

Read moreDetails
Basarnas Diusulkan Naik Kelas Jadi Kementerian

Basarnas Diusulkan Naik Kelas Jadi Kementerian

Mei 11, 2025
1.4k
Jan Hwa Diana, Owner UD Sentoso Seal Jadi Tersangka

Jan Hwa Diana, Owner UD Sentoso Seal Jadi Tersangka

Mei 11, 2025
1.4k

REKAYOREK

Ini Asal Mula Nama Grup Band Rock Elpamas

10 Feb 2025

Informasi Konstruktif Melindungi dan Melestarikan Seni Budaya…

13 Feb 2025

Bahasa Universal Itu Bernama Matematika

13 Feb 2025
Minggu, Mei 11, 2025
SIAGA INDONESIA NEWS
  • Home
  • Berita
  • Ekonomi
  • Hukum
  • Politik
  • Lainya
    • Kriminal
    • Dunia
    • Nusantara
    • Alutsista
    • Siaga Bencana
    • Opini
    • Podcast
No Result
View All Result
SIAGA INDONESIA NEWS
No Result
View All Result
Home Opini

Berlayar di Lautan Mutu Kesehatan: Akreditasi Kompas Penuntun Pelayanan Prima

by wiwin boncel
November 5, 2023
Reading Time: 2 mins read
A A
Berlayar di Lautan Mutu Kesehatan: Akreditasi Kompas Penuntun Pelayanan Prima
501
SHARES
1.4k
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Oleh: Kolonel Laut(K).Dr.dr.Hisnindarsyah Sp.KL Subsp.KT(K), SE .M.Kes .MH,. C.FEM., FISQua., FRSPH

Pepatah “To Err is Human” menggema sebagai pengingat akan kealpaan manusia, namun di dalamnya tersembunyi ajakan untuk terus-menerus berbenah. Betapa dalamnya pemikiran ini serupa dengan ajaran Aristoteles tentang ‘telos’, yang merujuk pada keharusan untuk selalu mengejar tujuan akhir yang mulia, dalam konteks ini adalah supremasi mutu pelayanan kesehatan.

Laksana benih yang tersembunyi di dalam tanah yang subur, akreditasi rumah sakit telah ditaburkan oleh American College of Surgeons satu abad silam. Pertumbuhannya yang pesat dan meluas serupa dengan pohon yang tak henti merentangkan dahan dan akarnya ke seluruh pelosok dunia, menjadi bukti tak terbantahkan akan pentingnya akreditasi dalam ekosistem kesehatan. Seakan tak kenal lelah, dua dekade terakhir ini dipenuhi dengan upaya pengadopsian dan adaptasi sistem akreditasi oleh berbagai negara.

Akreditasi adalah refleksi dari evaluasi eksternal yang mendalam, suatu proses penilaian oleh para sejawat yang memastikan sebuah organisasi kesehatan berjalan sesuai standar kinerja yang telah ditetapkan. Tujuan luhurnya tak lain untuk mengerek kualitas layanan kesehatan ke tingkat yang lebih tinggi. Namun, penilaian tentang keampuhannya masih terbungkus dalam selubung ketidakpastian, sebab bukti empiris yang mendukung masih bersifat sporadis dan sering kali bertentangan.

Bagai seorang filsuf yang menelaah dunia, kita dihadapkan pada perlunya menyaring informasi yang ada untuk membentuk pandangan yang matang tentang akreditasi. Di satu pihak, ada bukti yang menunjukkan dampak positifnya terhadap budaya organisasi, praktik klinis, hingga efisiensi layanan. Namun, sisi lain mengajukan pertanyaan tentang signifikansinya terhadap perubahan yang dapat diukur, hasil kesehatan pasien, hingga aspek ekonomis.

Dengan ketelitian seorang Plato yang mencari esensi di balik bayang-bayang, penelitian sistematis yang teliti telah dilaksanakan. Dari pencarian yang tak kenal lelah, terungkaplah bukti yang mengarah pada dampak positif dari akreditasi, terutama dalam meningkatkan budaya keselamatan, kinerja proses terkait, dan efisiensi. Akan tetapi, masih ada keraguan terhadap dampaknya pada angka kematian dan infeksi nosokomial, sehingga kesimpulan yang definitif masih menjadi tanda tanya.

Terbukti bahwa ada cukup bukti yang mendukung bahwa kepatuhan terhadap standar akreditasi membawa berkah dalam peningkatan performa di lingkungan rumah sakit. Meski belum ada kesimpulan pasti tentang kausalitasnya, pengenalan skema akreditasi telah terbukti mampu memicu peningkatan kinerja dan keselamatan pasien.

Menatap ke depan, kita membutuhkan sebuah strategi yang berkelanjutan dan inovatif dalam proses akreditasi, di mana Lembaga Akreditasi Fasilitas Kesehatan Indonesia (LAFKI) menjadi pemain kunci. Ibarat seorang seniman yang melukis, LAFKI harus menciptakan sistem akreditasi yang tidak hanya beradaptasi dengan konteks lokal, namun juga tak kalah saing di kancah internasional.

Di tengah kompleksitas dan evolusi pelayanan kesehatan yang senantiasa berkembang, kita dituntut untuk tidak berhenti sekadar memenuhi standar yang ada. Akreditasi harus menjadi alat yang dinamis, yang terus berevolusi mengikuti zaman dan tantangannya. Akreditasi bukan sekadar tujuan, namun sebuah perjalanan yang tak berujung menuju peningkatan mutu pelayanan kesehatan di Indonesia. Dan di sinilah LAFKI berdiri tegak, bagai mercusuar yang menerangi arah bagi kapal-kapal layanan kesehatan untuk bersandar di pelabuhan kesempurnaan. Bersama LAFKI, Akreditasi dengan Suka Cita.

Penulis adalah POKLI RSPAL Dr.Ramelan, Surabaya

Share200Tweet125
Previous Post

Keluarga Martin Dwitau Tersenyum Bahagia, Satgas 330 Beri Bantuan Terpal untuk Atap Istana

Next Post

Inovasi BPJS Kesehatan 2.0: Mendefinisikan Ulang Keselamatan Pasien

Berita Terkait

Danbrigif 1 Jaya Sakti Kunjungan Kerja ke Yonif 202/Tajimalela

Danbrigif 1 Jaya Sakti Kunjungan Kerja ke Yonif 202/Tajimalela

by wiwin boncel
Mei 11, 2025
0
1.4k

...

Basarnas Diusulkan Naik Kelas Jadi Kementerian

Basarnas Diusulkan Naik Kelas Jadi Kementerian

by Swara
Mei 11, 2025
0
1.4k

...

Jan Hwa Diana, Owner UD Sentoso Seal Jadi Tersangka

Jan Hwa Diana, Owner UD Sentoso Seal Jadi Tersangka

by Swara
Mei 11, 2025
0
1.4k

...

Next Post
Inovasi BPJS Kesehatan 2.0: Mendefinisikan Ulang Keselamatan Pasien

Inovasi BPJS Kesehatan 2.0: Mendefinisikan Ulang Keselamatan Pasien

Discussion about this post

REKAYOREK

Ini Asal Mula Nama Grup Band Rock Elpamas

10 Feb 2025

Informasi Konstruktif Melindungi dan Melestarikan Seni Budaya…

13 Feb 2025

Bahasa Universal Itu Bernama Matematika

13 Feb 2025
  • Disclaimer
  • Indeks
  • Pedoman Media Siber
  • Redaksi

Copyright © 2021 Siaga Indonesia

No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
  • Ekonomi
  • Hukum
  • Politik
  • Lainya
    • Kriminal
    • Dunia
    • Nusantara
    • Alutsista
    • Siaga Bencana
    • Opini
    • Podcast

Copyright © 2021 Siaga Indonesia

This website uses cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used. Visit our Privacy and Cookie Policy.