Aneh, yang Lagi Berperkara PTPP dan yang Sibuk Cari Pembenaran Hukum Pemkot Surabaya

Aneh, yang Lagi Berperkara PTPP dan yang Sibuk Cari Pembenaran Hukum Pemkot Surabaya

Oktober 1, 2023
Meriahkan HUT TNI ke-78 di Papua Pegunungan, Gernisun TNI di Jayawijaya Gelar Pameran Alutsista

Meriahkan HUT TNI ke-78 di Papua Pegunungan, Gernisun TNI di Jayawijaya Gelar Pameran Alutsista

Oktober 1, 2023
Kepala Bakamla RI Berikan Kuliah Umum kepada Mahasiswa Fakultas Hukum UI

Kepala Bakamla RI Berikan Kuliah Umum kepada Mahasiswa Fakultas Hukum UI

September 30, 2023

Youtube

Yusron Bertanya ke Prof Yusril: Apakah Perlu KPK Dibubarkan?

Yusron Bertanya ke Prof Yusril: Apakah Perlu KPK Dibubarkan?

1.5k VIEWS
September 4, 2023
    SILANG PENDAPAT HILIRISASI NIKEL || Untungkan China?

    SILANG PENDAPAT HILIRISASI NIKEL || Untungkan China?

    1.5k VIEWS
    September 3, 2023
      Kenapa Banyak Kepala Daerah yang “Kesasar” Salah Arah dan Tujuan⁉️

      Kenapa Banyak Kepala Daerah yang “Kesasar” Salah Arah dan Tujuan⁉️

      1.5k VIEWS
      November 19, 2022
        Aneh, yang Lagi Berperkara PTPP dan yang Sibuk Cari Pembenaran Hukum Pemkot Surabaya
        Berita

        Aneh, yang Lagi Berperkara PTPP dan yang Sibuk Cari Pembenaran Hukum Pemkot Surabaya

        by redaksi
        Oktober 1, 2023
        0
        1.4k

        SIAGAINDONESIA.ID Klaim Kabid Bangunan Gedung Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman serta Pertanahan (DPRKPP) Surabaya juga menjabat sebagai PPK, Iman...

        Read more
        Meriahkan HUT TNI ke-78 di Papua Pegunungan, Gernisun TNI di Jayawijaya Gelar Pameran Alutsista

        Meriahkan HUT TNI ke-78 di Papua Pegunungan, Gernisun TNI di Jayawijaya Gelar Pameran Alutsista

        Oktober 1, 2023
        1.4k
        Kepala Bakamla RI Berikan Kuliah Umum kepada Mahasiswa Fakultas Hukum UI

        Kepala Bakamla RI Berikan Kuliah Umum kepada Mahasiswa Fakultas Hukum UI

        September 30, 2023
        1.4k

        REKAYOREK

        Pilihan Redaksi Rek

        Tjokroaminoto, De Ongekroonde Van Java

        29 Jun 2023

        Festival Peneleh, Sebuah Langkah Pengembangan Wisata Berbasis Sejarah,…

        28 Jun 2023

        Memahami Hukum Adat Nuwo Tuho Masyarakat Lampung Pepadun

        3 Jul 2023

        Mencari Pengampunan, Slowanderer Gaet Fahem Lepas Single…

        28 Jun 2023
        Minggu, Oktober 1, 2023
        siagaindonesia.id
        • Home
        • Berita
        • Ekonomi
        • Hukum
        • Politik
        • Lainya
          • Kriminal
          • Dunia
          • Nusantara
          • Alutsista
          • Siaga Bencana
          • Opini
          • Podcast
        No Result
        View All Result
        siagaindonesia.id
        No Result
        View All Result
        Home Berita

        Bagaimana Mencegah Prilaku Ekstremisme dan Radikalisme Berbasis SARA di Sekolah?

        by redaksi
        Maret 15, 2022
        Reading Time: 2 mins read
        A A
        Bagaimana Mencegah Prilaku Ekstremisme dan Radikalisme Berbasis SARA di Sekolah?

        Wagub Jatim Emil Dardak bersama Ketua Pusham Surabaya Johan Avie (kiri). Foto: ist

        492
        SHARES
        1.4k
        VIEWS
        Share on FacebookShare on Twitter

        SIAGAINDONESIA.ID Ekstremisme berbasis SARA di lingkungan sekolah menjadi perhatian serius bagi Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) dalam melakukan pencegahan sejak dini.

        Demikian disampaikan Wakil Gubernur (Wagub) Jatim, Emil Dardak usai menghadiri seminar yang digelar Pusat Hak Asasi Manusia (Pusham) Surabaya
        yang mengusung tema “Pentingnya Mencanangkan Program Dan Kebijakan Untuk Pencegahan Terhadap Ekstremisme Berbasis Sara Di Lingkungan Sebagai Strategi Berkelanjutan Melalui Pendekatan Multistakeholders Dan Human Security”.

        “Kita tadi menyepakati definisi pencegahan, artinya belum terjadi ekstremisme ini, tapi benih-benihnya yang kita atasi,” kata Emil Dardak pada awak media di Hotel Whyndam Surabaya, Selasa (15/3/2022).

        Dalam pencegahan ekstremisme, Politisi Partai Demokrat ini meminta agar benih-benih tersebut jangan selalu dikaitkan dengan hal-hal yang berkaitan langsung dengan terorisme.

        “Yang sebagaimana kita lihat diafiliasikan secara keagamaan dan sebagainya. Padahal kan itu perilaku individu yang tidak sesuai dengan ajaran agama,” ujar Emil Dardak.

        “Nah ini yang kita lihat justru adalah hal hal yang berkaitan dengan sikap yang membangun prilaku villian, membully, prilaku-prilaku berantem itu juga berpotensi,” sambungnya.

        Untuk mencegah munculnya benih-benih ekstremisme berbasis SARA di lingkungan sekolah, Emil berharap agar pemangku kebijakan turut melakukan pembinaan, baik secara langsung maupun tidak langsung.

        “Yang jadi tolak ukur adalah bagaimana sekolah punya mekanisme untuk merespon terhadap insiden-insiden tindakan yang mungkin yang kaitannya bukan ekstremisme dalam konteks potensi terorisme dan lain sebagainya. Tapi catatan-catatan itu harus punya. Guru BK pasti punya lah catatan-catatan konseling,” katanya.

        Sementara itu, Praktisi Kebangsaan, Akhol Firdaus mengatakan, tanggungjawab terhadap pencegahan ekstremisme berbasis SARA dilingkungan sekolah ini bukan hanya dilimpahkan kepada pemangku jabatan saja, melainkan memerlukan peran seluruh elemen masyarakat.

        “Sekolah tentu tidak bisa dibiarkan posisi sendirian. Karena sekolah menjalankan amanat undang-undang, mencerdaskan kehidupan bangsa yang menghadirkan ekstremisme masuk ke jantungnya. Membentuk satu ekosistem di sekolah bukan hanya pada pelajaran agama, bukan hanya pada logis, tapi sudah merupakan suatu gerakan yang sistematis,” terangnya usai menjadi pemateri dalam seminar yang digelar Pusham Surabaya.

        Diungkapkan Akhol Firdaus, gejala ekstremisme sekolah bukan merupakan hayalan semata, salah satu contohnya adalah menolak pengibaran bendera. Sedangkan pada kasus intoleransi, Dosen Universitas UIN Satu Tulungagung ini menyebut, terjadi adanya sentimen terhadap agama lain dalam isu-isu pemilihan ketua OSIS, pada pemilihan kepala sekolah.

        “Jadi fakta benih ekstremisme itu bukan khayalan tapi nyata,” ungkapnya.

        Menurutnya, ekstremisme dan radikalisme yang berujung ke terorisme bermula dari semangat membenci budaya lokal. Untuk itu diharapkan sekolah dan kurikulumnya perlu mengarusutamakan memberi ruang yang lebih besar kepada anak untuk mengenal kepribadian bangsa melalui melalui cerita-cerita kepahlawanan, cerita perjuangan.

        “Sehingga mereka tidak putus dengan nilai-nilai kebangsaan yang sudah dibangun dengan episode yang sangat panjang,” tegasnya.

        Tak hanya itu, Dinas Pendidikan juga diminta harus konsen pada upaya kurikulum yang berpihak pada toleransi dan perdamaian di sekolah, serta melakukan penguatan kapasitas guru, kapasitas sekolah dalam upaya melakukan pencegahan dini dengan cara workshop.

        “Lembaga lembaga legislatif bisa mengunci pada kebijakan. Kita sudah diuntungkan ada perda toleransi, tapi bagaimana ini harus diarusutamakan di sekolah. Pada instrumen yang memungkinkan perda ini benar-benar diwujudkan secara nyata menjadi tata kehidupan yang toleran,” tandas Akhol.

        Terpisah, Ketua Pusham Surabaya, Johan Avie mengatakan, kegiatan seminar tersebut disupport oleh UNDP dan UNTFHS melalui program GUYUP.

        Menurutnya, seminar ini bukanlah yang pertama kali dilakukan oleh Pusham Surabaya. Sebelum digelar seminar tersebut, pihaknya juga telah meminta masukan dari media massa melalui media briefing di Hotel Fave Hotel pada Selasa (8/3/2022) lalu.

        “Syukur Alhamdulillah, kegiatan seminar ini mendapat dukungan dari Pemerintah Provinsi Jatim, Polda jatim, l Bakesbangpol Jatim dan rekan-rekan media,” ujarnya.@

        Terkait

        Tags: ekstremismeemil dardakpushamradikalismesara
        Share197Tweet123Share49

        REKAYOREK

        Pilihan Redaksi Rek

        Tjokroaminoto, De Ongekroonde Van Java

        29 Jun 2023

        Festival Peneleh, Sebuah Langkah Pengembangan Wisata Berbasis Sejarah,…

        28 Jun 2023

        Memahami Hukum Adat Nuwo Tuho Masyarakat Lampung Pepadun

        3 Jul 2023

        Mencari Pengampunan, Slowanderer Gaet Fahem Lepas Single…

        28 Jun 2023
        • Disclaimer
        • Indeks
        • Pedoman Media Siber
        • siagaindonesia.id

        Copyright © 2021 Siaga Indonesia

        No Result
        View All Result
        • Home
        • Berita
        • Ekonomi
        • Hukum
        • Politik
        • Lainya
          • Kriminal
          • Dunia
          • Nusantara
          • Alutsista
          • Siaga Bencana
          • Opini
          • Podcast

        Copyright © 2021 Siaga Indonesia

        Welcome Back!

        Login to your account below

        Forgotten Password?

        Retrieve your password

        Please enter your username or email address to reset your password.

        Log In

        Add New Playlist

        This website uses cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used. Visit our Privacy and Cookie Policy.