Saatnya Gubernur Pramono Tuntut Kepemilikan Saham di Pelindo atau Bentuk Port of Betawi

Gubernur Pramono Harus Pecat ASN yang Berpoligami Secara Diam-diam

Mei 19, 2025
Menyoroti Retorika Populis Gubernur Jabar KDM

Populisme, Pencitraan, dan Otoriter: Membandingkan KDM dan Jokowi Dalam Konteks Demokrasi

Mei 19, 2025
Kepemimpinan Moral

“Youth Guarantee”, Dari Kampung Anak Negeri ke Kampung Harapan: Surabaya Bisa Jadi Pelopor Perlindungan Anak Berbasis Komunitas

Mei 19, 2025
Saatnya Gubernur Pramono Tuntut Kepemilikan Saham di Pelindo atau Bentuk Port of Betawi
Opini

Gubernur Pramono Harus Pecat ASN yang Berpoligami Secara Diam-diam

by redaksi
Mei 19, 2025
0
1.4k

Oleh: Sugiyanto (SGY)-Emik TIBA-tiba seorang teman wartawan bertanya kepada saya soal pernyataan Gubernur Pramono Anung terkait larangan bagi Aparatur Sipil...

Read moreDetails
Menyoroti Retorika Populis Gubernur Jabar KDM

Populisme, Pencitraan, dan Otoriter: Membandingkan KDM dan Jokowi Dalam Konteks Demokrasi

Mei 19, 2025
1.4k
Kepemimpinan Moral

“Youth Guarantee”, Dari Kampung Anak Negeri ke Kampung Harapan: Surabaya Bisa Jadi Pelopor Perlindungan Anak Berbasis Komunitas

Mei 19, 2025
1.4k

REKAYOREK

Ini Asal Mula Nama Grup Band Rock Elpamas

10 Feb 2025

Informasi Konstruktif Melindungi dan Melestarikan Seni Budaya…

13 Feb 2025

Bahasa Universal Itu Bernama Matematika

13 Feb 2025
Senin, Mei 19, 2025
SIAGA INDONESIA NEWS
  • Home
  • Berita
  • Ekonomi
  • Hukum
  • Politik
  • Lainya
    • Kriminal
    • Dunia
    • Nusantara
    • Alutsista
    • Siaga Bencana
    • Opini
    • Podcast
No Result
View All Result
SIAGA INDONESIA NEWS
No Result
View All Result
Home Opini

Apa Yang Kau Cari, Jokowi?

by redaksi
Januari 6, 2024
Reading Time: 2 mins read
A A
Harga BBM Dinaikkan, Langkah Nasib-Nasiban Oleh Jokowi

Presiden Jokowi. Foto: ist

493
SHARES
1.4k
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Oleh: M Rizal Fadillah

DALAM film Asrul Sani “Apa Jang Kau Tjari, Palupi?” produksi tahun 1969 diceritakan bahwa Palupi tidak tahan hidup apa adanya dengan Haidar suaminya, pengarang idealis. Berkat teman Haidar bernama Chalil jadilah Palupi artis film. Akibat terayu Sugito, Palupi lepas dari Haidar dan jatuh ke pelukan Sugito, seorang pengusaha kaya. Palupi menikmati kesenangan duniawi. Kecewa atas nasib Palupi, Chalil hanya bisa bertanya “Apa jang kau tjari, Palupi?”.

Haidar masih sempat menilai mantan istrinya yang hanya mencari kesenangan sekarang. Gumamnya “ia begitu gelisah seolah-olah ingin berlomba-lomba dengan bayang-bayangnya sendiri”. Palupi berucap “Aduh, gelap betul disini”. Chalil berujar “Yah, di dalam dunia angan-angan, yang terang bisa kelihatan gelap”. Membuat rumah yang tidak pernah ada, bagai dalam mimpi buruk. Sebuah kesenangan dalam kegelisahan.

Jokowi yang tidak bisa hidup apa adanya seusai berkuasa memang gelisah dan ingin tetap berada di ruang kesenangan panjang. Ia lepas dari Megawati dan mencoba hidup bersama Prabowo. Memasuki ruang angan-angan yang sebenarnya gelap.

Ketika tiga periode tidak berhasil didapat, ia menjual Gibran dengan tukaran harga diri. Ketidakpedulian atas penilaian orang banyak. Pantas jika kolega bertanya “apa yang kau cari, Jokowi?”.

Sugito mengobrol dengan Cholil tentang kehidupan di ruang pesta. Menurut Sugito tamu-tamunya ada tiga model, yaitu:

Pertama, “sesama pengusaha” yang selalu “senyum profesional” memuji-muji sambil mencari kesempatan untuk “menggorok leher saya”.

Kedua, “pembesar pemerintahan dan orang politik”. Mereka “kembang semusim” disayang-sayang dan dipuji-puji selama masih berkuasa. Ongkosnya mahal.

Ketiga, para “benalu” yang selalu berkantor di kantong saku. Mungkin para punakawan, petugas bayaran yang tingkat kesetiaannya tergantung sisipan isi kantong.

Istana adalah ruang pesta yang berkilau cahaya. Tetapi diisi oleh orang-orang yang gelap mata dan gelap hati. Pemburu fatamorgana kekuasaan palsu. Berkeliling para benalu yang memuji bertalu-talu. Politisi bermulut bau dan pengusaha penggorok berkumpul disitu.

Jokowi di masa akhir jabatan super sibuk menggalang dukungan untuk sang anak. Dikira itu bisa memperpanjang umur kekuasaan. Panjang angan-angan adalah ciri dari hati gelap. Ciri lain adalah perut yang terlalu kenyang, bergaul dengan orang zalim, serta banyak dosa tanpa penyesalan. Demikian sahabat Ibnu Mas’ud menyatakan.

Para petani yang berteriak “wuuuu…” saat Jokowi pidato membual tentang hubungan kelangkaan pupuk dengan perang Rusia Ukraina dan kaburnya peserta mobilisasi baik kepala desa atau petani adalah pertanda bahwa rakyat sudah muak padanya. Banyak omong yang bukan hanya tak bermutu tetapi juga tipu-tipu.

Bekerja untuk kesejahteraan diri, famili dan kroni membuat Jokowi nir prestasi. Melakukan pelemahan KPK, membumbungkan harga pangan dan BBM, swasembada hutang, serta membenturkan aparat dengan rakyat dalam konflik agraria.

Menurut Majalah Time prestasi Jokowi adalah memundurkan demokrasi, memaksakan IKN dan menyuburkan politik dinasti.

Palupi adalah perempuan yang merasa diri cantik dan mampu menarik laki-laki tetapi selalu gelisah akan usia yang semakin tua. Ia menyuap petugas agar memalsukan KTP, usia diubah dari 32 menjadi 26. Akhir cerita, Palupi pulang duduk di atas mobil sampah dan berhenti di rumah pesta bersama dengan para pemabuk. Ia tidak bisa keluar karena pagar terkunci.

Adakah akhir cerita dari kekuasaan Jokowi seperti dalam film “Apa Jang Kau Tjari, Palupi?” Entahlah, yang jelas usia kekuasaan semakin pendek, penuh dengan palsu-palsu, duduk di atas mobil sampah, serta berpesta dalam penjara yang berpagar terkunci.

Palupi pernah berseru “Aduh, gelap betul disini”. Itulah kematian dan kehidupan di alam kubur nanti. Penjara bagi orang-orang rakus, khianat dan zalim.

Lalu, “Apa yang kau cari, Jokowi?”.@

*) Pemerhati Politik dan Kebangsaan

Share197Tweet123
Previous Post

Bambang DH Resmi Terpilih Jadi Ketua Umum IKA Universitas Negeri Surabaya 2024-2029

Next Post

Cegah Pelanggaran Lalu Lintas, Danyonarmed 12 Pimpin Cek Kendaraan Roda Dua dan Roda Empat

Berita Terkait

Saatnya Gubernur Pramono Tuntut Kepemilikan Saham di Pelindo atau Bentuk Port of Betawi

Gubernur Pramono Harus Pecat ASN yang Berpoligami Secara Diam-diam

by redaksi
Mei 19, 2025
0
1.4k

...

Menyoroti Retorika Populis Gubernur Jabar KDM

Populisme, Pencitraan, dan Otoriter: Membandingkan KDM dan Jokowi Dalam Konteks Demokrasi

by redaksi
Mei 19, 2025
0
1.4k

...

Kepemimpinan Moral

“Youth Guarantee”, Dari Kampung Anak Negeri ke Kampung Harapan: Surabaya Bisa Jadi Pelopor Perlindungan Anak Berbasis Komunitas

by redaksi
Mei 19, 2025
0
1.4k

...

Next Post
Cegah Pelanggaran Lalu Lintas, Danyonarmed 12 Pimpin Cek Kendaraan Roda Dua dan Roda Empat

Cegah Pelanggaran Lalu Lintas, Danyonarmed 12 Pimpin Cek Kendaraan Roda Dua dan Roda Empat

Discussion about this post

REKAYOREK

Ini Asal Mula Nama Grup Band Rock Elpamas

10 Feb 2025

Informasi Konstruktif Melindungi dan Melestarikan Seni Budaya…

13 Feb 2025

Bahasa Universal Itu Bernama Matematika

13 Feb 2025
  • Disclaimer
  • Indeks
  • Pedoman Media Siber
  • Redaksi

Copyright © 2021 Siaga Indonesia

No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
  • Ekonomi
  • Hukum
  • Politik
  • Lainya
    • Kriminal
    • Dunia
    • Nusantara
    • Alutsista
    • Siaga Bencana
    • Opini
    • Podcast

Copyright © 2021 Siaga Indonesia

This website uses cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used. Visit our Privacy and Cookie Policy.