SIAGAINDONESIA.ID Ketua Relawan ANIES (Aliansi Nasional Indonesia Sejahtera) Jawa Timur Isa Ansori mengungkapkan segenap relawan di Jawa Timur mendukung dan mendoakan kelancaran pendaftaran pasangan Capres Anies Baswedan dan Cawapres Gus Muhaimin Iskandar (AMIN) yang rencananya dilakukan pada Kamis 19 Oktober 2023 di KPU Jakarta.
“Kami serukan kepada relawan ANIES Jatim yang punya kesempatan berangkat ke Jakarta, silakan diramaikan. Namun, bukan dalam rangka euforia, tetapi dalam rangka mengantarkan perubahan Indonesia menjadi lebih baik lagi, sehingga dibutuhkan kekuatan di luar kita di mana berdoa kepada Tuhan untuk kelancaran proses ini juga menjadi keniscayaan,” ujar Isa Ansori dalam keterangan tertulis, Selasa (17/10/2023).
Sementara bagi relawan yang tidak berkesempatan datang ke Jakarta, Isa Ansori menyeru kepada kawan-kawan untuk melakukan kegiatan dari tempat masing-masing di Jatim.
“Kawan-kawan relawan yang Muslim akan melakukan istighosah dan salat dua rakaat untuk menguatkan pendaftaran AMIN di Jakarta. Tapi ini tidak dijalankan di masjid, melainkan di posko relawan di seluruh Jatim. Sedangkan kawan-kawan non-Muslim diharapkan membantu pelaksanaan dan juga berdoa sesuai keyakinannya masing-masing,” kata dia.
Artinya, kata Isa, kegiatan di posko relawan ANIES di seluruh Jatim untuk mendukung pendaftaran AMIN di KPU Jakarta juga menggambarkan toleransi dan kebhinekaan.
“Kegiatan relawan ANIES di seluruh Jatim untuk mendukung pendaftaran AMIN di KPU Jakarta juga menyampaikan pesan bahwa pasangan AMIN menghargai semua komponen bangsa, menghargai nilai-nilai universal yang diyakini Indonesia sebagai bangsa yang berke-Tuhan-an,” terang Isa.
Dia mengungkapkan, saat ini, relawan ANIES telah eksis di 21 kabupaten/kota di Jatim. “Plus satu organisasi sayap laskar Kristen,” kata Isa.
“DPD-DPD ANIES di seluruh Jatim mulai Rabu 18 Oktober 2023 sudah mulai melakukan diskusi-diskusi, istighosah hingga pendaftaran AMIN ke KPU Jakarta Kamis 19 Oktober 2023 pagi,” terang dia.
Adapun relawan ANIES yang berangkat ke Jakarta hingga saat ini tercatat 73 orang.
“Itu di Surabaya dan sekitarnya saja. Kalau yang di luar Surabaya, seperti Ngawi, Banyuwangi, Lumajang ada lagi. Mereka bergerak sendiri, biaya sendiri, tetapi berangkat dalam satu rombongan,” tandasnya.@