Oleh: Isa Ansori
PILPRES 2024 ini ibarat pertandingan, sejak awal sudah tak berimbang. Selain keberadaan dukungan terhadap paslon oleh istana, juga persoalan pendanaan dan logistik yang dimiliki oleh paslon.
Dukungan istana kepada salah satu paslon menyebabkan ada banyak kebijakan yang tidak lagi fair dan bahkan menodai semangat pemilu jurdil. Banyak pelanggaran yang dilakukan tapi itu tak membuat penyelenggara dan pengawas pemilu bergeming. Sehingga membuat suasana menjelang pemilu tidak lagi riang gembira kini diwarnai dengan perasaan was was dan curiga. Karena praktek curang dan melanggar rambu rambu nyata nyata dipertontonkan.
Belum lagi dukungan dana, berdasar laporan dana kampanye yang diberikan kepada KPU, Paslon nomor urut 1, Anies-Muhaimin. Pasangan nomor urut 1, Amin adalah pasangan yang paling sedikit memiliki dana kampanye dan juga pasangan yang paling banyak mengalami perlakuan tidak baik dari aparat. Anies yang terlanjur dianggap sebagai oposisi, banyak mengalami perlakuan yang tidak baik, mulai dari bullying dari buzzer bayaran, tindakan represif pemerintah dan juga intimidasi kepada mereka yang diketahui berhubungan dengannya.
Hal inilah yang juga dialami oleh Muhaimin ketika bersedia menjadi cawapresnya, mengalami perlakuan yang tidak baik dari orang orang yang “dipinjam” oleh rezim untuk menjatuhkannya, namun untungnya Cak Imin bukanlah orang yang mudah ditaklukkan, justru beliau bisa melakukan aksi aksi yang terakselerasi dengan apa yang dilakukan oleh abah Anies, panggilan K-Pop Anies.
Desak Anies dan Slepet Imin model kampanye yang mendobrak algoritma logika bahwa yang punya banyak logisitik akan menguasai medan komunikasi dan publikasi. Tesis itu semua bisa dibantah oleh pasangan Amin. Kampanye model Desak Anies dan Slepet Imin adalah disruption. Kalau pasngan lain sangat ketakutan dengan dialog, debat dan tanya jawab, pasangan Amin justru menikmati model kampanye yang mencerdaskan ini. Menjual gagasan bukan menjual tampilan palsu yang dibuat buat seolah olah baik.
Pasangan Amin ini sangat teruji dengan bertukar gagasan, debat dan dialog. Sebagai anak syah konstitusi dan anak kandung reformasi, Amin sangat memahami bagaimana reformasi diperjuangkan dan bagaimana menjaga semangat reformasi tersebut. Tagline “perubahan“ sebagai jargon perjuangan menjadi magnet yang sangat luar biasa bagi lintas generasi yang mendambakan Indonesia yang berkeadilan dan damai serta memepersatukan.
Meski dengan logistic yang sangat terbatas, Amin mampu mengkapitaslisas dukungan masyarakat sebagai bagian dari mengenalkan gagasan, sepak terjang dan apa yang kan dperjuangkan pasangan ini. Ditengah ketidakpercayaan masyarakat terhadap media media yang dianggap “terbeli”, Amin mampu menggelorakan masyarakat turun tangan dan bantu Amin peduli. Baliho model K-Pop di Bekasi, Surabaya dan Gorontalo dan mungkin akan disusul oleh daerah-daerah lain adalah bukti nyata bahwa Amin telah melakukan disrupsi model kampanye. Media sosial menjadi medan tempur perebutan psikologi publik untuk menjatuhkan pilihannya.
Penggunaan media tiktok dan snack video yang dilakukan oleh Amin selain IG dan Twitter serta media sosial lain, terbukti mengobrak abrik logika paslon yang merasa kuat dengan logistic uang dan dukungan elit. Live Anies di tiktok mencptakan istilah baru bagi kalangan millenial dengan sebutan etalase berapa untuk memilih Mas Anies.
Gaya Amin dalam berkampanye inilah yang kemudian memunculkan keyakinan kalangan masyarakat terutama kalangan rasional bahwa pilihan tepat pemimpin Indonesia kedepan adalah pasangan Amin, sebagaimana yang ditulis oleh Bloomberg, media ekonomi bisnis yang berbasis di Amerika, Anies dianggap sebagai sosok tepat untuk memimpin Indonesia.
Menurut analisa Bloomberg, dari hasil survey yang dilakukan pada awal Januari 2024 yang melibatkan 17 ekonom kelas dunia dan analis senior. Di tangan Anies perekonomian Indonesia bakal melaju lebih cepat dari 5 %.
Hasil survey terbaru yang dikeluarkan oleh Lembaga Konsultan Politik Indonesia menempatkan Paslon nomor urut 02 Prabowo-Gibran memiliki perolehan 35,5 persen, untuk paslon 01 Anies – Muhaimin memiliki suara sebanyak 33,2 persen, sementara nomor urut 03 memperoleh 16,8 persen. Survey tersebut dilaksanakan pada 20 Desember 2023 sampai dengan 4 Januari 2024 dengan mewawancarai secara tatap muka ke 38 provinsi di Indonesia dengan argin error 2 persen serta tingkat kepercayaan 95 %.
Anies bubble adalah sebuah disrupsi dalam kampanye, kalangan muda yang dijuluki dengan K-Pop, sangat menyukai gaya Amin berkampanye, sebuah terobosan model kampanye yang lebih dekat dengan masyarakat. Masyarakat terlibat dan ikut mnedesain bagaimana membangun Indonesia kedepan sebagaimana yang diharapkan oleh masyarakat.
Bagi Amin mendengarkan semua masukan masyarakat dari berbagai macam lapisan adalah cara terbaik untuk menyelesaikan persoalan bangsa yang berdampak pada masyarakat.
Amin mengubah pola penyusunan strategi kebijakan negara dari yang top down yang negara seolah olah paling tahu, menjadi bottom up, negara hanya menjadi fasilitator menyusun berbagai kebijakan atas persoalan yang dihadapi oleh masyarakat. Rakyat dimanusiakan, martabatnya dinaikkan, tak hanya sebagai obyek pembangunan, rakyat menjadi subyek dalam pembangunan, pemerintah melayani kebutuhan rakyat dan bertugas mewujudkan apa yang dibutuhkan oleh rakyat.
Amin merubah paradigma model pembangunan. Rakyat menjadi raja dinegerinya, negara melayani dan pemerintah bertugas mewujudkan pelayanan menjadikan rakyat mendapatkan keadilan dan kesejahteraan. Sebuah model pembangunan yang memanusiakan.
Sepuluh tahun rakyat yang seharusnya dilayani, dimulyakan dan disejahterakan, ternyata tak kunjung bisa dirasakan, rakyat hanya dijadikan obyek dan penonton, desain pembangunan hanya menuruti selera penguasa yang dikendalikan oloigarki. Rakyat tak lagi menjadi tuan rumah, rakyat hanya obyek pencitraan dengan bansos dan BLT seolah ini kemurahan negara. Padahal rakyat dirampok haknya, dimiskinkan, dan pemerintah hadir seolah sebagai malaikat penyelamat. Kebohongan dan kepalsuan sepuluh tahun terakhir tak boleh lagi dibiarkan.
Maka 14 Februari 2024, jangan pilih paslon yang nyata nyata akan melanjutkan kebohongan dan mengeksploitasi rakyat untuk kepentingan sendiri, kelompok dan oligarki.
Amin disruption dalam model kampanyenya tak bisa hanya sekedar dibilang kampanye pasangan ini, Amin disruption dalam kampanyenya adalah sebuah fonemena dan gerakan merawat akal sehat dan memanusian rakyat, sehingga dengan cara ini bangsa Indonesai bisa dilselamatkan.
Bukankah kemerdekaan Indonesia diperjuangkan dengan akal sehat dan cara cara cerdas merebut kemerdekaan di tengah persenjataan musuh yang luar biasa. Anies disruption adalah sebuah jalan cerdas melawan pasangan yang didukung oligarki dan penjajah yang akan menjarah lagi kekeyaan negara.
Selamatkan Indoenesia, selamatkan Demokrasi, dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat.@
*) Kolumnis dan Akademisi, Tinggal di Surabaya