SIAGAINDONESIA.ID Aktivitas galian embung di Desa Wedani, Kecamatan Cerme, Kabupaten Gresik, diduga dijalankan secara ilegal. Sebab tanah hasil galian diperjualbelikan. Ditaksir omzetnya mencapai puluhan juta rupiah dalam sehari.
Praktisi hukum asal Kabupaten Gresik, I Komang Aries Dharmawan menyayangkan aktivitas ilegal yang tidak mendapat penertiban dari aparat penegak hukum (APH). Komang menyebut, sudah jelas aktivitas galian di Desa Wedani tersebut masuk kategori tambang ilegal. Disebut demikian karena tanahnya diperjualbelikan, dan diduga oknum kepala desa setempat mendapat keuntungan dari usaha tambang ilegal tersebut.
“Tegas disebutkan di Pasal 158 Undang-Undang (UU) Minerba menyebutkan bahwa orang yang melakukan penambangan tanpa izin akan dipidana penjara paling lama 5 tahun dan denda paling banyak Rp100 miliar. Dan di Desa Wedani, terdapat usaha yang masuk kategori tambang ilegal. Lalu nunggu apalagi Polres Gresik, Polda Jatim, maupun instansi terkait sehingga tidak berani melakukan upaya hukum,” ujar Komang, Senin (2/9).
Jika masih ada pembiaran terhadap kegiatan usaha tambang ilegal tersebut, Komang akan melaporkan secara resmi ke Polres Gresik maupun Polda Jawa Timur. Selain itu, dia akan menyampaikan pelaporan tersebut ke Kejaksaan. Karena tanah yang digali dan diperjualbelikan patut diduga tanah desa. Dan untuk menggali juga harus melalui prosedur sesuai aturan.
“Kami konsultasikan ke Kejaksaan. Jika masuk ranah pidana, laporan segera kami sampaikan ke Adhyaksa,” tegas Komang.@