Kenaikan PPN Jadi 12 Persen Langgar Wewenang Presiden dan DPR Periode 2024-2029: Wajib Batal

Signal Genting Ekonomi Q1/2025, Alarm Keras Bagi Pemerintah

Mei 12, 2025
Danantara Itu Bisa Lebih Kaya Dari VOC

Danantara Itu Bisa Lebih Kaya Dari VOC

Mei 12, 2025
Jokowi Mulai Diselidiki Bareskrim

Negara Diablo Joko Widodo

Mei 12, 2025
Kenaikan PPN Jadi 12 Persen Langgar Wewenang Presiden dan DPR Periode 2024-2029: Wajib Batal
Ekonomi

Signal Genting Ekonomi Q1/2025, Alarm Keras Bagi Pemerintah

by redaksi
Mei 12, 2025
0
1.4k

Oleh: Anthony Budiawan BADAN Pusat Statistik (BPS) mengatakan, pertumbuhan ekonomi Triwulan I 2025 mencapai 4,87 persen. Sekilas, tidak terlalu buruk....

Read moreDetails
Danantara Itu Bisa Lebih Kaya Dari VOC

Danantara Itu Bisa Lebih Kaya Dari VOC

Mei 12, 2025
1.4k
Jokowi Mulai Diselidiki Bareskrim

Negara Diablo Joko Widodo

Mei 12, 2025
1.5k

REKAYOREK

Ini Asal Mula Nama Grup Band Rock Elpamas

10 Feb 2025

Informasi Konstruktif Melindungi dan Melestarikan Seni Budaya…

13 Feb 2025

Bahasa Universal Itu Bernama Matematika

13 Feb 2025
Senin, Mei 12, 2025
SIAGA INDONESIA NEWS
  • Home
  • Berita
  • Ekonomi
  • Hukum
  • Politik
  • Lainya
    • Kriminal
    • Dunia
    • Nusantara
    • Alutsista
    • Siaga Bencana
    • Opini
    • Podcast
No Result
View All Result
SIAGA INDONESIA NEWS
No Result
View All Result
Home Opini

Akibat Bacaan Komik Sincan dan Doraemon, Jokowi bukan Negarawan

by redaksi
Mei 5, 2023
Reading Time: 3 mins read
A A
Ketidakmampuan Rezim Jokowi, Apa Masih Perlu Dipertahankan?

Syafril Sjofyan. Foto: ist

533
SHARES
1.5k
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Oleh: Syafril Sjofyan 

DIALOG singkat dalam suasana HBH dengan beberapa sahabat. Menurut seorang sahabat. Memaklumi Presiden Jokowi yang bacaannya adalah komik Sincan dan Doraemon. Seperti pengakuannya. Ada kenakalan sebagai Sincaan. Ada pemimpi sebagai Doraemon yang punya kantong ajaib.

Berharap Jokowi sebagai Negarawan. Jangan katanya lagi. Tidak heran jika Jokowi “memaksakan mimpi”nya membangun Kereta Cepat. Walaupun jarak tempuh kereta sangat singkat. Berapapun mahal. Serta kerugiannya. Jokowi tidak akan peduli. Indonesia gaya punya mainan Kereta Cepat. Made in China.

Tak kecuali IKN. Ibu Kota Negara baru. Yang sangat jauh dari IKN. Ibu Kota Negara Lama. Betapapun tidak masuk akal. Tak Peduli. Toh ada Kantong ajaib Doraemon. Banyak Negara lain gagal memindahkan Ibu Kota. Menjadi Kota Hantu. Karena jauh jaraknya dari ibukota lama.

Berharap beliau jadi intelektual yang paham tentang etika bernegara. Juga tidak mungkin. Timpal sahabat yang lain. Dijadikannya Istana Negara untuk konsolidasi pemenangan Pemilu oleh Jokowi. Terang-terangan mendukung Ganjar. Menolak yang lainnya. Sebagai bukti Jokowi bukan Kepala Negara. Bukan Negarawan.

Bukti ketidak pahaman beliau tentang menjadi kepala Negara. Bisa dipahami karena selama ini beliau hanya petugas partai. Jokowi jadi “sibuk mencampuri” urusan pesta demokrasi lima tahunan. Tidak malu menggelar pertemuan dengan sejumlah ketua parpol koalisi pendukung pemerintah di Istana Negara.

Dipastikan pemilu 2024. Jokowi tidak akan malu jadi tim sukses Ganjar Pranowo. Dia bukan kepala Negara tapi petugas partai. Jika demikian akan terjadi Pilpres yang jurdil?. Pasti tidak!! Teriak sahabat yang lain. Tanpa sadar diskusi HBH semula penuh tawa dan canda. Jadi serius.

Apa fatsalnya. Menyaksikan polah Jokowi. Kedepan untuk kemenangan desain Capres pilihannya pada Pilpres 2024, tidak saja menggunakan fasilitas Negara juga kekuasaannya untuk kepentingan politiknya.

Para sahabat jadi sewot. Istana Negara. Adalah tempat bermukimnya Presiden sebagai kepala negara. Seharusnya dia bicara tentang gagasan bangsa, dan konsep mensejahterakan rakyat.

Kembali dong ke bacaan Jokowi pada komik Sincan dan Doraemon. Tidak mungkin dong. Jangan harapkan beliau. Membicarakan persoalan bangsa, gagasan, apalagi idelogi bangsa. Selama ini toh tidak pernah. Paling banter nanya nama-nama ikan. Disamping ide dari kantong ajaib Doraemon.

Walaupun kalangan intelektual dan para aktinis “teriak-teriak” tidak akan dimengerti dan dipahami oleh Jokowi. Jokowi kopeq sesuai bacaannya. Sama kopeq nya dengan tetap mengadakan acara 17 Agustusan 2024 di IKN Baru. Apapun tantangannya.

Para sahabat diskusi, akhirnya melirik saya. Ayo sebagai Pemerhati dan aktivis gimana? Kompak mereka mendaulat. Saya senyum dikulum, mencoba sedikit ilmiah. Saya kutip filosofi hukum dari bacaan yang pernah saya pahami. Walau saya latarnya Teknik dan Manajemen.

Konsolidasi politik yang menghadirkan parpol pendukung pemerintah. Untuk membahas kemenangan politik kekuasaan di Istana negara beberapa hari yang lalu jelas tindakan yang keliru. Jokowi dapat dikategorikan melanggar etika fatsoen politik pemerintahan.

Secara teoritis maupun filosofis, etika dan hukum adalah dua entitas yang sangat berkaitan. Tingkatan hukum yang berawal dari nilai, asas, norma, dan undang-undang.

Dalam konsepsi tersebut, etika berada pada tataran norma dan asas, dengan demikian posisi etika adalah jauh di atas hukum. Implikasinya, pelanggaran etika secara sosiologis mendapatkan celaan sama atau bahkan lebih dari pelanggaran hukum.

Di Negara maju yang demokrasi dan hukumnya telah menyatu dengan kehidupan berbangsa, bernegara, dan bermasyarakat, pelanggaran etik biasanya memiliki implikasi yang setara dengan pelanggaran hukum.

Banyak pejabat negara di negeri-negeri itu memilih mengundurkan diri dari jabatannya karena terbukti atau bahkan baru diduga melakukan pelanggaran etik.

Namun, konteks di Indonesia, seorang pejabat negara hanya akan meninggalkan jabatannya hanya apabila menurut undang-undang/peraturan dia harus diberhentikan. Tidak berpengaruh pada seberat apapun pelanggaran etik yang dia lakukan atau seberapa banyak ia melakukan pelanggaran etika. Apalagi kalau pejabatnya kopeq. Sela sahabat yang lain. Lalu gimana kata yang lain.

Satu-satunya cara konstitusi. People Power. Jika rakyat sadar betapa rusaknya tatanan Negara dengan banyaknya pelanggaran etika. Ala Sincan.@

*) Pemerhati Kebijakan Publik, Aktivis Pergerakan 77-78, Sekjend FKP2B

Share213Tweet133
Previous Post

Pangdivif 3 Kostrad Secara Resmi Membuka POR Sejajaran Divif 3 Kostrad

Next Post

Danrem 172/PWY : Penyerangan Koramil Kurulu Adalah Upaya Provokasi

Berita Terkait

Kenaikan PPN Jadi 12 Persen Langgar Wewenang Presiden dan DPR Periode 2024-2029: Wajib Batal

Signal Genting Ekonomi Q1/2025, Alarm Keras Bagi Pemerintah

by redaksi
Mei 12, 2025
0
1.4k

...

Danantara Itu Bisa Lebih Kaya Dari VOC

Danantara Itu Bisa Lebih Kaya Dari VOC

by redaksi
Mei 12, 2025
0
1.4k

...

Jokowi Mulai Diselidiki Bareskrim

Negara Diablo Joko Widodo

by redaksi
Mei 12, 2025
0
1.5k

...

Next Post
Danrem 172/PWY : Penyerangan Koramil Kurulu Adalah Upaya Provokasi

Danrem 172/PWY : Penyerangan Koramil Kurulu Adalah Upaya Provokasi

Discussion about this post

REKAYOREK

Ini Asal Mula Nama Grup Band Rock Elpamas

10 Feb 2025

Informasi Konstruktif Melindungi dan Melestarikan Seni Budaya…

13 Feb 2025

Bahasa Universal Itu Bernama Matematika

13 Feb 2025
  • Disclaimer
  • Indeks
  • Pedoman Media Siber
  • Redaksi

Copyright © 2021 Siaga Indonesia

No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
  • Ekonomi
  • Hukum
  • Politik
  • Lainya
    • Kriminal
    • Dunia
    • Nusantara
    • Alutsista
    • Siaga Bencana
    • Opini
    • Podcast

Copyright © 2021 Siaga Indonesia

This website uses cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used. Visit our Privacy and Cookie Policy.