Meriahkan HUT Ke 64 Divif 2 Kostrad, Pangdivif 2 Kostrad Buka Kejuaraan Body Contest Divif 2 Kostrad

Meriahkan HUT Ke 64 Divif 2 Kostrad, Pangdivif 2 Kostrad Buka Kejuaraan Body Contest Divif 2 Kostrad

Mei 11, 2025
Danbrigif 1 Jaya Sakti Kunjungan Kerja ke Yonif 202/Tajimalela

Danbrigif 1 Jaya Sakti Kunjungan Kerja ke Yonif 202/Tajimalela

Mei 11, 2025
Basarnas Diusulkan Naik Kelas Jadi Kementerian

Basarnas Diusulkan Naik Kelas Jadi Kementerian

Mei 11, 2025
Meriahkan HUT Ke 64 Divif 2 Kostrad, Pangdivif 2 Kostrad Buka Kejuaraan Body Contest Divif 2 Kostrad
Berita

Meriahkan HUT Ke 64 Divif 2 Kostrad, Pangdivif 2 Kostrad Buka Kejuaraan Body Contest Divif 2 Kostrad

by wiwin boncel
Mei 11, 2025
0
1.4k

SIAGAINDONESIA.ID   Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun ke-64 Divisi Infanteri 2 Kostrad, sebuah ajang bergengsi bertajuk Body Contest Divif 2...

Read moreDetails
Danbrigif 1 Jaya Sakti Kunjungan Kerja ke Yonif 202/Tajimalela

Danbrigif 1 Jaya Sakti Kunjungan Kerja ke Yonif 202/Tajimalela

Mei 11, 2025
1.4k
Basarnas Diusulkan Naik Kelas Jadi Kementerian

Basarnas Diusulkan Naik Kelas Jadi Kementerian

Mei 11, 2025
1.4k

REKAYOREK

Ini Asal Mula Nama Grup Band Rock Elpamas

10 Feb 2025

Informasi Konstruktif Melindungi dan Melestarikan Seni Budaya…

13 Feb 2025

Bahasa Universal Itu Bernama Matematika

13 Feb 2025
Senin, Mei 12, 2025
SIAGA INDONESIA NEWS
  • Home
  • Berita
  • Ekonomi
  • Hukum
  • Politik
  • Lainya
    • Kriminal
    • Dunia
    • Nusantara
    • Alutsista
    • Siaga Bencana
    • Opini
    • Podcast
No Result
View All Result
SIAGA INDONESIA NEWS
No Result
View All Result
Home Opini

Ahli Hukum Kelas Kambing di Balik Perppu Cipta Kerja

by redaksi
Januari 6, 2023
Reading Time: 2 mins read
A A
Dulu Bandar Pemimpin Boneka Heeren Zeventien, Sekarang Oligarki

Arief Gunawan. Foto: Dok Pribadi

547
SHARES
1.6k
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Oleh: Arief Gunawan

SUATU hari di tahun 1957 Bung Hatta berpidato di depan alumni Universitas Indonesia. Di dalam ceramah yang menekankan pentingnya peran intelektual di tengah masyarakat itu, Bung Hatta berkata:

“Tamat sekolah tinggi bukan berarti sudah diakui terhormat. Diploma sekolah tinggi hanya memuat pengakuan, bahwa pemilik diploma sudah dianggap cukup syaratnya dalam studi. Tanggungjawab seorang akademikus ialah intelektualitas dan moralitasnya. Ini terbawa oleh tabiat ilmu itu sendiri yang wujudnya mencari kebenaran dan membela kebenaran”.

Di tahun-tahun menjelang kemerdekaan, Indonesia hanya memiliki sekitar 400 orang lulusan sekolah tinggi, yang kebanyakan berasal dari sekolah kedokteran. Selebihnya para sarjana hukum seperti Profesor Soepomo, Achmad Soebardjo, Ali Sastroamidjojo, dan beberapa nama lain.

Mereka inilah yang termasuk di dalam golongan intelek yang umumnya mendisiplinkan diri dan mematangkan pengetahuan di dalam studi yang mereka pilih dengan menjauhi glamouritas.

Dengan ilmu hukum yang didalami mereka kemudian menjadi apostel (pencerah) bagi bangsanya sendiri.

Produk mereka di antaranya Undang-undang Dasar ‘45, butir-butir Pancasila, dan komitmen terhadap persatuan bangsa.

Mereka masuk ke dalam kekuasaan untuk membebaskan rakyat dari penjajahan. Bukan untuk mengembik bagaikan kambing dengan memilih jabatan Ambtenaar seperti umumnya impian bumiputera dan para priyayi konservatif pada masa itu.

Salah satu ciri yang menonjol dari generasi ahli hukum ini ialah kemampuan mereka dalam menciptakan konsepsi hukum baru, dan kelincahan berpikir, serta kemampuan tak terbatas dalam mencari kebenaran.

Untuk dapat seperti ini mereka lebih dulu memahami Volkgeist (Jiwa Bangsa).

Volkgeist adalah cerminan kondisi kejiwaan dari para elit yang sedang berkuasa dalam memperlakukan hukum yang kala itu berada di bawah supremasi kolonial.

Sakit-tidaknya kondisi kejiwaan sebuah bangsa menurut ahli hukum Jerman, Friedrich Carl Von Savigny, dapat dilihat dari Volkgeist-nya.

Selain memahami Volkgeist para ahli hukum pada masa itu juga mendengarkan dan menangkap perasaan yang berkembang di sanubari rakyat, yang menginginkan keadilan dan perubahan bangsanya ke arah yang lebih baik.

Para ahli hukum yang merupakan kaum intelek ini kemudian banyak yang masuk ke dalam kabinet dan menjadi tokoh dengan modal kewibawaan, karena reputasi, prestasi, integritas, kompetensi, konsistensi perjuangan, dan keberpihakan yang jelas kepada rakyat.

Namun sangat ironi intelektual di bidang hukum saat ini yang masuk ke dalam kancah kekuasaan ternyata memanipulasi kebenaran dengan menghasilkan Perppu Cipta Kerja yang mengundang banyak cemooh dan sumpah serapah berbagai kalangan, karena merugikan wong cilik dan menabrak konstitusi.

Budayawan Romo Mangunwijaya menyebut intelektual yang memanipulasi kebenaran tak ubahnya dengan intelektual kelas kambing, yang karena tak mampu berjarak dengan kekuasaan hanya bisa mengembik, bagaikan ternak di dalam kandang. Tak berpikiran merdeka dan bersikap obyektif.@

*) Penulis adalah Pemerhati Sejarah

Share219Tweet137
Previous Post

Penerbitan Perppu Ciptaker Pembangkangan terhadap Konstitusi

Next Post

Jamaah Jangan Banyak Berharap Dari Aset First Travel, Kecuali Pemerintah Memberi Solusi

Berita Terkait

Meriahkan HUT Ke 64 Divif 2 Kostrad, Pangdivif 2 Kostrad Buka Kejuaraan Body Contest Divif 2 Kostrad

Meriahkan HUT Ke 64 Divif 2 Kostrad, Pangdivif 2 Kostrad Buka Kejuaraan Body Contest Divif 2 Kostrad

by wiwin boncel
Mei 11, 2025
0
1.4k

...

Danbrigif 1 Jaya Sakti Kunjungan Kerja ke Yonif 202/Tajimalela

Danbrigif 1 Jaya Sakti Kunjungan Kerja ke Yonif 202/Tajimalela

by wiwin boncel
Mei 11, 2025
0
1.4k

...

Basarnas Diusulkan Naik Kelas Jadi Kementerian

Basarnas Diusulkan Naik Kelas Jadi Kementerian

by Swara
Mei 11, 2025
0
1.4k

...

Next Post
Jamaah Jangan Banyak Berharap Dari Aset First Travel, Kecuali Pemerintah Memberi Solusi

Jamaah Jangan Banyak Berharap Dari Aset First Travel, Kecuali Pemerintah Memberi Solusi

Discussion about this post

REKAYOREK

Ini Asal Mula Nama Grup Band Rock Elpamas

10 Feb 2025

Informasi Konstruktif Melindungi dan Melestarikan Seni Budaya…

13 Feb 2025

Bahasa Universal Itu Bernama Matematika

13 Feb 2025
  • Disclaimer
  • Indeks
  • Pedoman Media Siber
  • Redaksi

Copyright © 2021 Siaga Indonesia

No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
  • Ekonomi
  • Hukum
  • Politik
  • Lainya
    • Kriminal
    • Dunia
    • Nusantara
    • Alutsista
    • Siaga Bencana
    • Opini
    • Podcast

Copyright © 2021 Siaga Indonesia

This website uses cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used. Visit our Privacy and Cookie Policy.