Yonif 320/Badak Putih Gelar Perlombaan Antar Kompi Ulun Landap Ulun

Yonif 320/Badak Putih Gelar Perlombaan Antar Kompi Ulun Landap Ulun

Mei 13, 2025
Peringati Hari Ulang Tahun ke-65 Prajurit, Yonif 320/Badak Putih Laksanakan Ziarah ke Sumur tujuh Gunung Karang  

Peringati Hari Ulang Tahun ke-65 Prajurit, Yonif 320/Badak Putih Laksanakan Ziarah ke Sumur tujuh Gunung Karang  

Mei 13, 2025
Rahasia Kemenangan Pram–Doel

Rahasia Kemenangan Pram–Doel

Mei 13, 2025
Yonif 320/Badak Putih Gelar Perlombaan Antar Kompi Ulun Landap Ulun
Berita

Yonif 320/Badak Putih Gelar Perlombaan Antar Kompi Ulun Landap Ulun

by wiwin boncel
Mei 13, 2025
0
1.4k

SIAGAINDONESIA.ID   Yonif 320/Badak Putih menyelenggarakan perlombaan antar Kompi "Ulun Landap Ulun" dalam rangka memperingati HUT ke-65. Nama lomba yang diambil...

Read moreDetails
Peringati Hari Ulang Tahun ke-65 Prajurit, Yonif 320/Badak Putih Laksanakan Ziarah ke Sumur tujuh Gunung Karang  

Peringati Hari Ulang Tahun ke-65 Prajurit, Yonif 320/Badak Putih Laksanakan Ziarah ke Sumur tujuh Gunung Karang  

Mei 13, 2025
1.4k
Rahasia Kemenangan Pram–Doel

Rahasia Kemenangan Pram–Doel

Mei 13, 2025
1.4k

REKAYOREK

Ini Asal Mula Nama Grup Band Rock Elpamas

10 Feb 2025

Informasi Konstruktif Melindungi dan Melestarikan Seni Budaya…

13 Feb 2025

Bahasa Universal Itu Bernama Matematika

13 Feb 2025
Selasa, Mei 13, 2025
SIAGA INDONESIA NEWS
  • Home
  • Berita
  • Ekonomi
  • Hukum
  • Politik
  • Lainya
    • Kriminal
    • Dunia
    • Nusantara
    • Alutsista
    • Siaga Bencana
    • Opini
    • Podcast
No Result
View All Result
SIAGA INDONESIA NEWS
No Result
View All Result
Home Opini

Tragedi Kanjuruhan, Negara Gagal Melindungi Segenap Bangsa

by redaksi
Oktober 6, 2022
Reading Time: 2 mins read
A A
Imbauan Sholat Ghaib dari Ketua PWNU Jatim untuk Korban Tragedi Kanjuruhan

Tragedi kemanusiaan di Stadion Kanjuruhan, Malang. Foto: ist

509
SHARES
1.5k
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Oleh: Prihandoyo Kuswanto

RASANYA akhir-akhir ini institusi Polri ditelanjangi oleh alam semesta. Kasus Sambo belum selesai. Kini muncul tragedi Kanjuruan yang memilukan. Ratusan anak bangsa meninggal karena gas air mata.

Bagaimana bisa melakukan penembakan dengan gas air mata. Padahal membawa senjata dan gas air mata di dalam stadium saja dilarang apalagi menembakannya.

Kasus demi kasus yang terjadi pada Polri kiranya perlu kita kaji secara mendasar.

Dulu polisi baik baik ketika bergabung dengan ABRI. Lalu polisi dipisahkan dari ABRI agar tidak militeristik. Tetapi sekarang polisi justru tidak menanggalkan kemiliterannya. Bahkan menjadi multifungsi.

Secara struktural polisi menggunakan sistem komando simbol kepangkatan seperti tentara. Banyak jendralnya. Kemana-mana pakai tongkat komando.

Dulu polisi baik karena jika terjadi persoalan hukum maka penyidiknya Polisi Militer. Sekarang polisi menggunakan hukum sipil yang menyidik polisi teman sendiri.

Tragedi Kanjuruan adalah potret bagaimana polisi menyelesaikan masalah.

Jika saja pihak keamanan menggunakan pendekatan kemausiaan mengapa sporter yang masuk lapangan harus dihalau degan kekerasan ditendang dan dipetung. Mengapa tidak menggunakan pendekatan kasih sayang. Bukannya pertandingan sudah selesai dan coba kalau ditenangkan diajak duduk di lapangan untuk meredahkan emosinya, pasti akan tenang.

Bukannya pertandingan itu hanya satu kubu Aremania saja alias tidak ada penonton lawannya.

Polisi tidak menguasai dan memahami Aremania. Jika polisi memahami, pasti mengerti simpul simpul dan tokoh tokoh penggerak Aremania. Dengan begitu pemimpin kelompoknya yang bisa diajak kompromi meredamkan massa.

Rupanya polisi tidak dibekali psikologi massa sehingga dengan gampang menembakkan gas air mata. Tidak memikirkan akibatnya.

Kalau sudah seperti ini siapa yang harus disalahkan?

Tanggungjawab tragedi Kanjuruhan adalah pada negara sebab tugas negara melindungi segenap bangsa.

Jadi kalau Aremania melayangkan somasi pada Presiden untuk meminta maaf itu sudah benar dan Presiden seharusnya meminta maaf pada Aremania. Pasalnya Presiden alpa. Tidak mampu melindungi segenap bangsa.

Dari tragedi Kanjuruan ini negara harus mengevaluasi peran Polri, walau Kapolri selalu menggunakan jargon Persisi tetapi tidak dimengerti oleh polisi yang di lapangan.@

*) Ketua Pusat Studi Rumah Pancasila

Share204Tweet127
Previous Post

Warnai Peringatan HUT TNI Ke 77,  TNI AL Berhasil Pecahkan Rekor MURI Water Trappen

Next Post

Pecat Nico Afinta dan Iwan Bule

Berita Terkait

Yonif 320/Badak Putih Gelar Perlombaan Antar Kompi Ulun Landap Ulun

Yonif 320/Badak Putih Gelar Perlombaan Antar Kompi Ulun Landap Ulun

by wiwin boncel
Mei 13, 2025
0
1.4k

...

Peringati Hari Ulang Tahun ke-65 Prajurit, Yonif 320/Badak Putih Laksanakan Ziarah ke Sumur tujuh Gunung Karang  

Peringati Hari Ulang Tahun ke-65 Prajurit, Yonif 320/Badak Putih Laksanakan Ziarah ke Sumur tujuh Gunung Karang  

by wiwin boncel
Mei 13, 2025
0
1.4k

...

Rahasia Kemenangan Pram–Doel

Rahasia Kemenangan Pram–Doel

by redaksi
Mei 13, 2025
0
1.4k

...

Next Post
Pecat Nico Afinta dan Iwan Bule

Pecat Nico Afinta dan Iwan Bule

Discussion about this post

REKAYOREK

Ini Asal Mula Nama Grup Band Rock Elpamas

10 Feb 2025

Informasi Konstruktif Melindungi dan Melestarikan Seni Budaya…

13 Feb 2025

Bahasa Universal Itu Bernama Matematika

13 Feb 2025
  • Disclaimer
  • Indeks
  • Pedoman Media Siber
  • Redaksi

Copyright © 2021 Siaga Indonesia

No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
  • Ekonomi
  • Hukum
  • Politik
  • Lainya
    • Kriminal
    • Dunia
    • Nusantara
    • Alutsista
    • Siaga Bencana
    • Opini
    • Podcast

Copyright © 2021 Siaga Indonesia

This website uses cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used. Visit our Privacy and Cookie Policy.