Surabaya – Kisah inspiratif datang dari Bu Diyem Wiryorejo, seorang penjual jamu keliling asal Mojokerto. Setelah 50 tahun tekun berjualan jamu, mimpi Bu Diyem untuk menunaikan ibadah haji akhirnya terwujud!
Perempuan berusia 65 tahun ini berangkat ke Tanah Suci hari ini, Kamis (15 Mei 2025), dari Embarkasi Surabaya.
Dari gerobak dorongnya yang sederhana, Bu Diyem mengumpulkan rupiah demi rupiah selama lebih dari 25 tahun. Ketekunannya yang luar biasa membuahkan hasil; dana yang cukup untuk membiayai perjalanan spiritualnya akhirnya terkumpul.
“Alhamdulillah, setelah sekian lama berjualan jamu, akhirnya cita-cita saya bisa berangkat haji tercapai. Ini semua berkat kerja keras dan doa,” ujar Bu Diyem dengan senyum sumringah.
Setiap hari, Bu Diyem berkeliling menawarkan ramuan jamu tradisional. Keuntungan yang diperoleh, berkisar antara Rp 100.000 hingga Rp 200.000 per hari, rajin ia tabung dengan penuh kesabaran. Perjuangannya dimulai sejak usia 11 tahun, dulu ia menggendong dagangannya, kini menggunakan gerobak.
Bu Diyem tak sendirian dalam perjalanan spiritual ini. Ia berangkat bersama suami tercinta, Budi Paimin Mulyono, yang sehari-hari berjualan nasi goreng.
Keduanya membuktikan bahwa kerja keras dan ketekunan mampu mewujudkan mimpi, sebesar apapun tantangannya.
Kisah Bu Diyem menjadi inspirasi bagi banyak orang. Ia membuktikan bahwa kesuksesan bukan hanya tentang jumlah uang, tetapi juga tentang ketekunan dan kegigihan dalam mengejar mimpi.
Discussion about this post