SIAGAINDONESIA.ID – (Gresik),- Sebanyak 50 umat muslim di kawasan terminal kota dan jalan Gubernur Suryo Gresik, yang merupakan keluarga anak jalanan mengikuti sholat Idul Adha dan pemotongan hewan kurban pada Senin (17/6/2024)
Mereka yang pekerjaan utamanya pengamen dan pengemis, itu sebagian besar merupakan warga pendatang dari beberapa daerah, di antaranya Tuban, Bojonegoro, Lamongan, Probolinggo, juga Lumajang. Mereka sudah tinggal selama puluhan tahun tinggal di kawasan kumuh tersebut.
Pelaksanaan Sholat Idul Adha dan pemotongan hewan kurban tahun ini, terselenggara berkat kerja sama beberapa pihak. Di antaranya, 2 lembaga sosial yakni Nurul Hayat dan Al Azhar yang menyumbangkan 4 ekor kambing Selain itu, puluhan keluarga anjal juga mendapat bingkisan berupa beras 5 kilogram.
Bagi mereka, sholat Id dan menyembelih hewan kurban baru kali pertama sejak puluhan tahun tinggal di area terminal itu. Karena itu, suasana haru, bahagia bercampur dengan lelehan air mata tak bisa dihindari. Selama ini, jika momentum Idul Adha tiba, biasanya mereka keliling dari masjid ke masjid atau musholla, meminta dan berharap belas kasihan panitia agar mereka mendapatkan daging kurban. Tetapi, kali ini tidak, mereka bisa terlibat langsung dalam seluruh rangkaian menyembelihan hewan kurban.
”Alhamdulillah, saya tinggal di dalam terminal ini lebih dari 25 tahun, dan baru kali ini diadakan sholat Idul Adha, juga ada pemotongan hewan kurban. Saya sangat senang dan bahagia. Semoga yang mengirim hewan kurban dan beras, kami doakan semua hajatnya terkabul,” ujar Joko Pujo Mulyono (60) warga asal Tuban dengan 5 anak dan 5 cucu ini berkaca-kaca.

Koordinator pembimbing anak jalanan terminal Gubernur Suryo, Ustadzah Iin Budiyanti mengaku gembira. Pasalnya, kegiatan tanpa perencanaan dan hanya kurang sehari digagas, tapi bisa terlaksana dengan lancar dan penuh kejutan.
”Saya diberi tahu dan diajak berunding untuk mengadakan sholat Idul Adha serta pemotongan hewan kurban itu cuma H-1, itu pun sudah tengah hari. Namun berkat kordinasi di bawah bimbingan inisiator kegiatan, Ustad Hartoko, dan hubungan baik dengan beberapa pihak, akhirnya kegiatan ini bisa berjalan dengan sukses. Ada 4 kambing kurban dan beras 300 kg untuk warga anjal (anak jalanan) di sini,” ujar Ustadzah Iin.
Kepala Nurul Hayat Kabupaten Gresik, Ustadz Sholikhul Amin, mengaku, begitu mendapat info dan diajak koordinasi dalam waktu yang mepet, yakni H-1 dia langsung mendukung kegiatan mulia tersebut. Padahal, saat itu, pihaknya belum memberikan jawaban pasti terkait hewan kurban yang akan disalurkan kepada keluarga anjal.
”Ternyata, begitu saya menyatakan siap mendukung dan koordinasi kiri-kanan, pada Subuh, dua jam menjelang pelaksanaan sholat Idul Adha, kami bisa siapkan 3 kambing kurban, dari rencana yang cuma 1 ekor kambing saj,” jelas Amin penuh kejutan.
Sementara dari LAZ Al Azhar Surabaya juga memberikan 1 ekor kambing kurban untuk keluarga besar anjal Terminal Gubernur Suryo Gresik ini. ”Bagi kami, karena kegiatan ini sejalan dengan visi dan misi kami, makanya kami ikut berpartisipasi dengan mengirim 1 ekor kambing. Semoga ke depan bisa memberikan nilai manfaat yang lebih besar lagi,” ujar Widyatanti, perwakilan Al Azhar, yang ikut menyaksikan prosesi pemotongan hewan kurban.
Sementara 1 orang lagi hamba Allah yang ikut berpartisipasi dalam kegiatan tersebut, mengirimkan beras kualitas bagus sebanyak 3 kwintal (300 kg). Ia mengaku tertarik berpartisipasi dalam aksi sosial ini karena sasaran target memang riil warga yang secara ekonomi tergolong susah.
Bertindak selaku imam sholat Idul Adha di pelataran terminal yang berdampingan dengan deretan kandang ayam dengan bau cukup menyengat itu adalah Ustadz Hartoko dengan khotib (penyampai khotbah) Ustadz Ali Sugiarto yang juga pengurus MUI Kecamatan Kebomas, Gresik. @sir