SIAGAINDONESIA.ID – Universitas Negeri Surabaya (UNESA) melalui prodi S-1 Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa, Fakultas Bahasa dan Seni (FBS) membuka program Pelatihan Bahasa dan Budaya Jawa bagi masyarakat Johor Malaysia.
Program ini bekerja sama dengan KJRI Johor Bahru dan Atase Pendidikan dan Kebudayaan (Atdikbud), KBRI Kuala Lumpur Malaysia.
Pelatihan bahasa dan budaya Jawa pertama bagi penutur asing ini diresmikan Konjen RI Johor Bahru yang mewakili Duta Besar RI Kuala Lumpur di Keraton Mbah Anang, pada 21 Mei 2024.
Jajaran delegasi Kemendikbudristek, pimpinan FBS dan Koorprodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa hingga pimpinan Universiti Tun Hussein Onn Malaysia (UTHM) hadir dalam peresmian tersebut.
Koorpordi S-1 Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa, Latif Nur Hasan mengatakan, setelah launching, pelatihan akan dilaksanakan secara daring dengan 16 kali pertemuan yang terbagi menjadi 8 unit di antaranya unit tembang Jawa dan unit aksara Jawa.
“Semua itu akan diajarkan sebagai pengenalan terhadap budaya Jawa. Kegiatan ini akan berjalan sampai akhir Juli, dan nanti pada September akan launching mata kuliah Bahasa dan Budaya Jawa di kurikulum Universiti Tun Hussein Onn Malaysia (UTHM),” terangnya.
Pelatihan ini, tambah Latif, masih berfokus memberikan bekal kemampuan bahasa dan budaya Jawa dasar. Namun, ke depan, akan dikembangkan pelatihan untuk tingkat anak-anak.
Di UTHM, mata kuliah Bahasa dan Budaya Jawa telah dimasukkan ke dalam kurikulum dengan bobot SKS yang diampu oleh dosen-dosen dari UNESA.
Lebih lanjut, dosen yang berhome base di Fakultas Bahasa dan Seni mengatakan, peminat belajar bahasa Jawa di luar negeri terbilang banyak, termasuk warga Suriname. Dia berharap kegiatan di Malaysia ini menjadi role model untuk kegiatan di negara lain, termasuk pengembangannya.
“Output dari peserta ini adalah bisa menguasai level dasar, seperti sapaan, kegiatan sehari-hari, ucapan selamat di akhir ada asesmen, dan jika lulus kompetensi itu akan mendapat sertifikat kompetensi kebahasaan,” tutur Latif.
Dia berharap, penandatanganan MoU yang sudah dilakukan antara UNESA dengan Atdikbud Johor dan UTHM mampu menjadi landasan bagi kerja sama program-program selanjutnya.
“Semoga program ini bisa menjadi cikal bakal pusat budaya Jawa di sini. Sehingga bisa bermanfaat bagi banyak pihak, dan ke depan bisa berkembang lagi tidak hanya di Malaysia, juga negara lain,” tandasnya.
Sementara itu, Konjen RI menyatakan, kursus ini adalah salah satu upaya agar budaya Jawa menjadi sebuah budaya yang inklusif sehingga dapat berkembang dan lestari.
“Kursus ini akan menjadi cikal bakal terbentuknya sebuah pusat budaya Jawa di Johor. Banyak keturunan Jawa berdomisili di Johor khususnya di daerah Muar dan Batu Pahat,” ucapnya saat memberikan sambutan peresmian.
Atdikbud Johor, Prof Firdaus menambahkan, kegiatan ini mendapatkan tanggapan yang antusias dari masyarakat Malaysia, sehingga dia berharap kegiatan ini bisa terus dilakukan secara berkelanjutan ke depan.
“Kegiatan ini akan menjadi inisiasi terbentuknya pusat budaya Jawa di Johor. Agenda ini penting untuk menjaga local wisdom. Semoga ini menjadi daya tarik baru bagi generasi muda lokal dan warga Malaysia yang berasal dari Jawa, serta memperkuat silaturahmi antarnegara,” harapnya. @zar/sir
Discussion about this post