Pandawa Nama Baru Restoran Garam Merica Sydney yang Tetap Mengusung Semangat Autentik Kuliner Nusantara

Pandawa Nama Baru Restoran Garam Merica Sydney yang Tetap Mengusung Semangat Autentik Kuliner Nusantara

Juni 7, 2025
Sebelum Uji Forensik, Periksa dahulu joko widodo

Menyembelih Kekuasaan Jokowi Adalah Ibadah

Juni 7, 2025
Refleksi Atas Sepakbola, Nasionalisme Dan Luka Kita

Refleksi Atas Sepakbola, Nasionalisme Dan Luka Kita

Juni 7, 2025
Pandawa Nama Baru Restoran Garam Merica Sydney yang Tetap Mengusung Semangat Autentik Kuliner Nusantara
Ekonomi

Pandawa Nama Baru Restoran Garam Merica Sydney yang Tetap Mengusung Semangat Autentik Kuliner Nusantara

by Ahmat
Juni 7, 2025
0
1.4k

SIAGAINDONESIA.ID - Setelah dua tahun melayani pecinta kuliner Tanah Air di Australia, restoran halal Garam Merica Sydney kini resmi bertransformasi...

Read moreDetails
Sebelum Uji Forensik, Periksa dahulu joko widodo

Menyembelih Kekuasaan Jokowi Adalah Ibadah

Juni 7, 2025
1.6k
Refleksi Atas Sepakbola, Nasionalisme Dan Luka Kita

Refleksi Atas Sepakbola, Nasionalisme Dan Luka Kita

Juni 7, 2025
1.4k

REKAYOREK

Ini Asal Mula Nama Grup Band Rock Elpamas

10 Feb 2025

Informasi Konstruktif Melindungi dan Melestarikan Seni Budaya…

13 Feb 2025

Bahasa Universal Itu Bernama Matematika

13 Feb 2025
Sabtu, Juni 7, 2025
SIAGA INDONESIA NEWS
  • Home
  • Berita
  • Ekonomi
  • Hukum
  • Politik
  • Lainya
    • Kriminal
    • Dunia
    • Nusantara
    • Alutsista
    • Siaga Bencana
    • Opini
    • Podcast
No Result
View All Result
SIAGA INDONESIA NEWS
No Result
View All Result
Home Opini

Apa Kira-kira Penyebab Rektor ITK Menjadi Anti-Islam?

by redaksi
Mei 6, 2022
Reading Time: 3 mins read
A A
Apa Kira-kira Penyebab Rektor ITK Menjadi Anti-Islam?

Tangkapan layar Rektor ITK Budi Santosa Purwokartiko dan tulisannya yang viral. Foto: ist

494
SHARES
1.4k
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Oleh: Asyari Usman

CUKUP menarik bedah ‘post mortem’ terkait ujaran kebencian “Mahasiswi Berhijab Manusia Gurun” yang dilontarkan oleh rektor Institut Teknologi Kalimantan (ITK) Prof Budi Santosa Purwokartiko. Dia jelas tidak suka mahasiswi berjilbab. Lebih lebar lagi, bisa terbaca bahwa Pak Rektor adalah seorang islamofobik. Seorang yang tidak suka Islam.

Bedah ‘post mortem’ ini dimaksudkan untuk menjawab apa kira-kira penyebab Pak Rektor menjadi tidak suka mahasiswi berjilbab? Mnegapa dia sangat membenci Islam? Sangat anti-Islam?

Ada yang mengatakan bahwa Prof Budi pernah menumpahkan isi hatinya kepada seorang perempuan bercadar. Perempuan itu menolak. Inilah yang, konon, membuat Budi putar haluan dalam melihat Islam.

Tapi, apa semudah itu Prof Budi mengubah total cara pandangnya terhadap Islam? Kelihatannya tidak mungkin. Sebab, cara pandang terhadap Islam itu biasanya terbangun di atas proses pencarian spiritual yang panjang dan tidak mudah. Hasil pencarian itu tidak mungkin tergoyahkan hanya oleh penolakan panah asmara. Tak masuk akal.

Kecuali proses pencarian spiritual itu tidak tuntas. Atau, kecuali penolakan cinta oleh perempuan bercadar itu merupakan hasil istigharah si perempuan tersebut yang membuat dia tegas menolak cinta Prof Budi. Dalam hal ini, kelihatannya si perempuan bercadar itu ‘dikawal’ oleh Yang Maha Mengetahui agar dia menolak.

Si perempuan bercadar kemungkinan mendapat ‘pengarahan’ dari Langit bahwa pria yang kemudian menjadi rektor ITK itu, tidak tulus. Dan jika dilihat apa yang terjadi sekarang, penolakan cinta Budi itu sangat tepat. Seandainya cinta itu terima, bisa dibayangkan bagaimana jadinya cadar si perempuan. Mungkin saja dia didesak oleh Budi untuk melepas cadarnya.

Itu yang pertama. Yang kedua, ada yang mengatakan bahwa Prof Budi harus bernarasi ekstrem anti-Islam agar dia bisa terus memimpin ITK atau bahkan dipromosikan. Kebetulan, di era Jokowi ini orang-orang yang menghina atau melecehkan Islam pasti dirangkul oleh para penguasa dan diamplifikasi oleh para buzzer cuan. Dia menjadi viral. Diangap berani. Hadiahnya besar. Paling tidak direktur jenderal.

Yang ketiga, bisa jadi Prof Budi merasa senang sekali ditunjuk sebagai salah satu pewawancara calon penerima beasiswa LPDP. Saking senangnya dan saking merasa terhormatnya sebagai pewawancara, Prof Budi lupa bahwa kecerdasan itu bisa ada di dalam diri siapa pun juga, yang berhijab atau tidak berhijab.

Kebetulan, di hari yang naas itu Budi merasa gembira karena ‘interviewee’ LPDP yang datang menghadap dia semuanya tidak berhijab. Dan semua mereka ini cerdas, pintar, dan tak suka demo. Catat: tak suka demo. Prof Budi kagum sekali.

Dari sinilah Pak Rektor ITK menyimpulkan bahwa perempuan-perempuan berjilbab yang disebutnya ‘manusia gurun’ itu tidak bisa apa-apa. Dalam pikirannya yang mulai dibalut lemak-lemak liberalisme, hijab atau jilbab itu menunjukkan keterbelakangan. Dia kemudian menjauhkan diri dari Islam. Setelah cukup jauh, dia lalu masuk ke sarang anti-Islam.

Setelah kadar anti-Islam di pikirannya berada di stadium empat, meluncurlah postingan yang mengungkapkan ketakjubannya pada mahasiswi tak berjilbab dan sebaliknya penghinaan terhadap mahasiswi gurun. Postingan ini tersebar sampai ke Sapce-X di Hawthorne, Kalifornia.

Di situ ada seorang manusia gurun Indonesia yang berjilbab. Namnya Ars-Vita Alamsyah. Lulusan S-2 Massachusetts Institute of Technology (MIT), universitas nomor satu peringkat dunia. Dia bekerja sebagai salah seorang insinyur di perusahaan pembuat pesawat antariksa itu. Mbak Vita meminta klarifikasi dari Prod Budi tentang manusia gurun itu.

Prof Budi sudah bikin klarifikasi umum. Kalau dipahami bahasa klarifikasinya itu, kelihatan pak rektor ITN agak ketakutan bercampur ciut. Barangkali dia tiba-tiba sadar bahwa jilbab dan manusia gurun tidak identik dengan kebodohan, keterbelakangan, maupun ketertindasan.

Yang keempat. Bisa jadi Prof Budi SP merasa ilmu sains yang dia kuasai sudah sangat luas. Merasa sudah berada di limit teratas. Yaitu, limit yang menurut dia sudah berhak menyandang keangkuhan. Meksipun Allah Yang Maha Mengetahui sudah mengingatkan di QS Isra’ bahwa ilmu yang diberikan kepada manusia sedikit sekali, termasuk yang di MIT itu. Nah, di posisi mana mau kita tempatkan ITK?@

*) Jurnalis, Pemerhati Sosial-Politik

Tags: Asyari Usman
Share198Tweet124
Previous Post

Ketika Ibadah Membingungkan

Next Post

Prabowo Potensial Menjadi Pecundang Abadi?

Berita Terkait

Ferdy Non-Aktif, Istri dan Bharada E Minta Perlindungan, Antibody Indonesia Naik

by redaksi
Juli 20, 2022
0
1.4k

...

Kemensos Cabut Izin ACT

Pencabutan Izin ACT Tidak Proporsional

by redaksi
Juli 7, 2022
0
1.4k

...

Anies Baswedan Itu Energi Rakyat

Anies Radikal, Anies Pro-Oligarki

by redaksi
Juli 3, 2022
0
1.4k

...

Next Post
Prabowo Potensial Menjadi Pecundang Abadi?

Prabowo Potensial Menjadi Pecundang Abadi?

Discussion about this post

REKAYOREK

Ini Asal Mula Nama Grup Band Rock Elpamas

10 Feb 2025

Informasi Konstruktif Melindungi dan Melestarikan Seni Budaya…

13 Feb 2025

Bahasa Universal Itu Bernama Matematika

13 Feb 2025
  • Disclaimer
  • Indeks
  • Pedoman Media Siber
  • Redaksi

Copyright © 2021 Siaga Indonesia

No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
  • Ekonomi
  • Hukum
  • Politik
  • Lainya
    • Kriminal
    • Dunia
    • Nusantara
    • Alutsista
    • Siaga Bencana
    • Opini
    • Podcast

Copyright © 2021 Siaga Indonesia

This website uses cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used. Visit our Privacy and Cookie Policy.